Network
PORTAL NGANJUK – Insiden baku tembak antar Polisi yang menewaskan Brigadir J pada 8 juli 2022 lalu masih menyimpan teka-teki.
Pasanya dalam peristiwa penembakan tersebut banyak yang merasa ada kejanggalan.
Kejanggalan tersebut terutama dirasakan oleh pihak keluarga Brigadir J yang telah meminta untuk dilakukan Autopsi ulang.
Baca Juga: Putri Delina Disebut Jadi Dalang Perceraian, Sule Akhirnya Bongkar Fakta Sebenarnya Bahwa Ternyata…
Belum lama ini pihak Komnas HAM pun ikut turun tangan dalam menangani kasus ini.
Namun belakangan ternyata pihak Komnas HAM mengalami kendala dalam menggali informasi terkait kasus baku tembak yang membuat Brigadir J menemui ajalnya tersebut.
Komnas HAM mengatakan bahwa untuk mendapatkan keterangan pasti terkait peristiwa tembak menembak di rumah dinas Ferdy Sambo hanya dapat digali dari Bharada Richard Eliezera alias Bharada E.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan bahwa keterangan dari Bharada E sangat dibutuhkan.
Hal tersebut karena CCTV yang ada di rumah dinas itu disebut polisi tidak berfungsi.
