Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan dibawa menuju lubang buaya.
Sebelumnya Pasukan PKI seringkali membuat kerusuhan yang meresahkan masyarakat diantaranya sering melakukan penculikan, membantai banyak orang, dan menyerang pondok pesantren pada tahun 1948.
PKI menyalahgunakan kepercayaan pers dari Bapak Presiden Soekarno dengan diketahui secara sembunyi-sembunyi merencakanan kudeta.
Akhirnya selang beberapa hari dilakukan pencarian, ditemukan jenazah ketujuh perwira TNI AD, mereka yakni,
- Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani
- Mayor Jendral Raden Soeprapto
- Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
- Mayor Jendral Siswondo Parman
- Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan
- Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo
Panglima TNI AH Nasution yang menjadi target utama berhasil meloloskan diri. Akan tetapi putrinya yang masih kecil bernama Ade Irma tewas tertembak lantaran menjadi perisai peluru demi menolong sang ayah
Disamping itu, seorang ajudan dari AH Nasution yaitu Lettu Pierre Andreas Tandean pun diculik dan ditembak di lubang buaya.
Seorang polisi yang selamat dalam tragedi G30S/PKI bernama Soekitman kala itu tengah bersembunyi di bagian kolong truk dan melihat 7 pahlawan revolusi yang dibantai.