Kekasih Brigadir J Beri Pengakuan Soal Perbuatan Putri Candrawathi, Vera Simanjuntak Bongkar Hal Tak Terduga

- 1 Oktober 2022, 13:24 WIB
Kekasih Brigadir J Beri Pengakuan Soal Perbuatan Putri Candrawathi, Vera Simanjuntak Bongkar Hal Tak Terduga
Kekasih Brigadir J Beri Pengakuan Soal Perbuatan Putri Candrawathi, Vera Simanjuntak Bongkar Hal Tak Terduga /Sumber Istimewa

PORTAL NGANJUK – Akhirnya upaya penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J, kini mulai menemui titik terang.

Beberapa bukti dan petunjuk baru telah berhasil dikumpulkan untuk mengusut kasus tersebut.

Belakangan ini Vera Simanjuntak yang merupakan kekasih Brigadir J akhirnya membongkar perbuatan Putri candrawathi melalui sebuah wawancara.

Baca Juga: Lesty Kejora Laporkan Rizky Billar, Terungkap Kronologi Tragis KDRT Hingga Ancaman Penjara Sang Artis

Polisi kini telah menetapkan 5 tersangka dalam kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J ini.

Kelima tersangka tersebut adalah, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka RR, Bharada E, dan juga Kuat Maruf.

Sebelumnya Putri Candrawathi tidak ditahan Karena alasan kemanusiaan.

Namun pada Jumat 30 September, secara mendadak akhirnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi mengumumkan Putri Candrawathi ditahan di Rutan Mabes Polri.

Hal tersebut sontak mengagetkan publik, Putri Candrawathi pun yang dari semula datang menggunakan pakaian branded, kini berganti baju oranye bertuliskan Napi 077.

Dikutip dari akun youtube Anjas Asmara di Thailand, menyebut saat Putri Candrawathi melapor di kepolisian, tidak ada satupun media yang mengetahui kedatangannya.

Hal tersebut juga terjadi pada beberapa kedatangan sebelumnya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Putri Candrawathi itu memang bukan perempuan sembarangan dan dirinya punya jaringan networking yang luar biasa.

Anjas meyakini, selama beberapa bulan Putri Candrawathi belum ditahan pasti telah melakukan banyak hal.

Selanjutnya saat Vera Simanjuntak yang merupakan kekasih Brigadir J diwawancara Rosiana Silalahi di salah satu acara tv,

Ada beberapa data menurutnya apakah jangan-jangan bahwa motif Brigadir J dihabisi itu sebenarnya bukanlah hal yang tiba-tiba tetapi sudah terjadi sejak lama.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Kronologi KDRT Rizky Billar, Cekik Hingga Banting Lesty Kejora, Ancaman Penjara Mencuat

Dirinya berhasil merangkum tiga data yang berasal dari 3 waktu berbeda-beda.

Mulai keterangan Brigadir J saat curhat kepada kekasihnya di hari Jumat 8 Juli 2022 tepat di hari pembunuhan tersebut,

Selanjutnya juga dihari Kamis 7 Juli saat di Magelang serta di tanggal 19 dan 21 Juni 2022 yang notabene ini berarti sebulan sebelum terjadinya pembunuhan tersebut.

Menurut Anjas, ini mengindikasikan bahwa Brigadir J itu sudah lama menderita sebenarnya di tempat dia bekerja, ada yang bilang bahwa indikasi yang dilakukan kepada Brigadir J itu sudah dilakukan sejak lama.

Di video tersebut dirinya juga coba membahas lebih detail data kualitatif dari Vera Simanjuntak.

Data pertama, di tanggal 8 Juli hari Jumat ini adalah di hari kejadian pembunuhan tersebut beberapa menit sebelum dieksekusi Vera Simanjuntak mengatakan bahwa dia mendapatkan miss call di jam 16.10 tetapi tidak diangkat karena dia sedang di pasar.

Kemudian Vera Simanjuntak menelpon kembali dan akhirnya bisa berkomunikasi dengan Brigadir J itu di jam 16.31.

Dalam percakapan itu Brigadir J hanya mengatakan "Bentar ya, bentar nanti Abang (Brigadir J) kabarin lagi".

Ini adalah kata-kata terakhir dari Brigadir J untuk kekasihnya Vera Simanjuntak.

"Perkataan Brigadir J itu diprediksi bahwa saat itu sedang terjadi ya kalau aku lihat dari rekonstruksi yang lalu berarti Brigadir J ini sedang mau beralih dari rumah pribadi menuju ke rumah dinas,

Dan saat itu juga sudah dilakukan rencana ya bahwa Ferdy Sambo itu sudah meminta Bripka RR untuk menghabisi Brigadir J tapi dia menolak dan dialihkan perintah tersebut ke Bharada E," sebut Anjas Asmara di Thailand.

Selain itu, menurutnya Kuat Maruf juga adalah orang yang berperan penting di situasi tersebut.

Lanjutnya, sehari sebelum kejadian tepatnya di tanggal 7 Juli 2022 ini lokasi pada saat si Brigadir J dan Putri Candrawathi serta yang lainnya berada di Magelang sekitar jam 8 malam.

Baca Juga: Akhirnya Putri Candrawathi Memberikan Pengakuan Jujur, Perbuatan Brigadir J Terungkap, Ferdy Sambo Sedih

Saat itu Brigadir J menelpon Vera Simanjuntak dan di angkat tapi telponnya kembali dimatikan.

Kemudian Vera Simanjuntak melihat ada miscall beberapa kali di hp-nya dan sekitar jam setengah 9 malam akhirnya mereka bisa berkomunikasi pada saat di Magelang.

Yang dikatakan Brigadir J adalah "lagi di mana dek?". Itu adalah gambaran apa yang terjadi.

Kata dia kalau dihubungkan dengan data yang berasal dari sejumlah media massa misalnya dari tempo ya dan juga Kompas dan banyak lagi yang bersumber pada persidangan kode etik Ferdi sambo,

Diketahui bahwa mereka mengklaim bahwa brigadir J itu melakukan tindakan pelecehan atau perkosaan kepada putri Candrawathi di tanggal 7 Juli 2022 tersebut.

Namun dari testimoni yang ia dapatkan, percakapan antara Vera Simanjuntak dan Brigadir J itu yakni,

"Kurang ajar mereka ini, ibu sakit aku dituduh bikin ibu sakit, aku diancam, berani kau naik ke atas kubunuh kau, yang ngancam skuat-skuat disini,"

Dirinya menginterpretasikan bahwa kalau di lihat Kuat Maruf lah yang secara eksplisit mengatakan dia ini kurang ajar dia yang ngebuat Ibu Putri sakit di sini

Sementara, dalam percakapan Brigadir J dengan Vera Simanjuntak dengan tegas Brigadir J mengatakan "saya dituduh buat bikin ibu sakit".

Kemudian Vera Simanjuntak tanya, "Emangnya Abang ngapain Ibu, abang memukul Ibu?".

Dijawab oleh Brigadir J lagi "Nggak lah dek"

Lalu dijawab Vera lagi "Kalau gitu jangan takut dong kalau nggak salah" dan disambar dengan jawaban "iya dek" oleh Brigadir J.

Kalau Brigadir J masih hidup dia pasti bisa menjelaskan apa saja yang sebenarnya terjadi, tetapi karena dia sudah meninggal dunia makanya alat-alat bukti ini termasuk keterangan saksi harus kita logikakan.

Menurutnya, jelas tidak mungkin seorang Brigadir J akan melakukan hal seperti itu untuk atasannya.

"Saya lagi di Magelang D nanti saya kabari lagi", dia bilang dia tidak salah tapi dituduh itu adalah percakapan terakhir di hari Kamis 7 Juli 2022 pada saat Brigadir J di Magelang yang jelas membantah tuduhan tersebut.

Tapi kalau dari Kuat maruf mengatakan, memang Brigadir J yang membuat dia Putri Candrawathi sakit.

Kemudian, lanjutnya, kalau kita mundur ke belakang lagi sebulan sebelumnya percakapan di tanggal 19 dan 21 Juni 2022 antara Vera Simanjuntak dan juga Brigadir J video call jam setengah 12 malam, ini adalah capture di mana kita melihat tersebar ada wajah sedih dan menangis dari Brigadir J.

Ria video call dan menangis kata-katanya intinya seperti ini, "Ada yang mau Abang ceritain, Abang ada masalah dek tapi nggak bisa ngomong masalah ini ke keluarga inti, bahkan juga ke adik,"

Kemudian Vera Simanjuntak bilang "Cerita lah Bang, dan disambar Brigadir J "Nggak lah dek biarlah Abang yang nanggung derita ini".

Baca Juga: Polisi Bergerak, Mencoba Cegah Konvoi Pemuda yang Bawa Senjata Tajam, Telah Diamankan?

Menurutnya, ini menandakan bahwa sebulan sebelumnya pun Brigadir J sudah mengalami tekanan dan tidak nyaman sampai dia berani menceritakan ini ke kekasihnya, artinya sudah dalam level yang sangat berat permasalahannya.

Selanjutnya Brigadir J bilang ke Vera Simanjuntak, "Kenapa kau masih nunggu Abang Dek?"

Vera mengatakan, "Karena sayang lah," kata Vera sembari menangis

Terus Brigadir J mengatakan begini ke Vera "Bukalah De hatimu buat laki-laki lain, nikah pun nanti kau bahagia punya anak, kalau abang biarlah tetap sendiri".

Ini bagian yang menurutnya ada beberapa interpretasi yah bahwa Brigadir J memiliki permasalahan, dugaannya yang kemungkinan besar ini juga akan bisa menyakiti hatinya Vera.

Kenapa dia tidak menceritakan masalah ini karena kemungkinan besar juga bisa menyakiti hatinya Vera.

Dirinya mengatakan, kalau memang Brigadir J punya permasalahan hanya urusan kerjaan saja, mungkin ada yang iri yang satu sama lain, kenapa Vera Simanjuntak diminta untuk mencari pria lain?.

Kemudian dugaan yang kedua, diduga Brigadir J tidak mau membuat Vera itu bahaya posisinya karena kalau dia menikah dengan Vera Simanjuntak sementara posisi Brigadir J tengah di ancam dibunuh, maka dia bisa saja beranggapan jangan-jangan Vera akan dibunuh juga karena mengetahui banyak hal. Itu adalah dua Possibility terbesarnya.

Bahkan pada suatu wawancara di acara Rossi ya salah satu stasiun TV ini pun Rossi ngomong ke ibundanya Brigadir J,

"Apakah ibu sudah siap mendengarkan hal-hal motif-motif yang berhubungan dengan aib-aib yang pasti akan disampaikan dari para tersangka terlepas itu benar atau tidak?"

Dan dikatakan di situ bahwa ibunda Brigadir J siap akan mendengar semuanya.

Sementara, si Vera Simanjuntak dalam obrolannya di tanggal 19 dan 21 Juni tersebut dengan Brigadir J mengatakan "aku maunya nikah sama abang" dan Brigadir J cuma diam dan bilang "Ya udahlah, ya udah dulu ya Dek aku mau tidur dadaku sesak dek"

Mulai dari Juni hingga di Juli di hari kejadian kalau dilihat ada rangkaian peristiwa yang brigadir J itu sudah merasa bahwa dirinya tidak aman lagi.

Motifnya ini berhubungan dengan sesuatu hal yang memang sudah dialami Brigadir J sebulan sebelum kejadian tersebut.

Dirinya melihat kecenderungan dari timnya Ferdy Sambo ini tengah berusaha untuk menjadikan pasal ini tidak ada pembunuhan berencana agar hukumannya tidak hukuman mati, seumur hidup atau 20 tahun penjara.

"Kalau pembunuhan yang biasa aja tanpa rencana itu kan hukumannya sekitar 15 tahun penjara, belum dipotong remisi dipotong ini dan itu, pasti bakal banyak sekali potongannya dan ini yang berusaha diwujudkan," kata Anjas Asmara di Thailand.

Melalui data-data ini, menurutnya akan sangat menguatkan timnya dari Brigadir J korban untuk membantah ada arahan dari timnya Ferdy Sambo jika ini sifatnya spontanitas.

Karena sudah sebulan sebelumnya, sudah terjadi permasalahan dab bahkan Brigadir J pun sudah diancam itu di tanggal 7 Juli lewat statement testimoni dari Vera Simanjuntak

Menurutnya ini adalah hal yang sangat menguatkan untuk membuat para tersangka akan terkena pasal pembunuhan berencana kecuali untuk si Bharada E.

Baca Juga: Pergerakan Aneh Brigadir J Terungkap, Kuat Maruf Melihat Putri Candrawathi Tergeletak di Kamar Mandi

Tetapi untuk Kuat Maruf dan Putri Candrawathi, Bripka RR terus sama Ferdy Sambo dengan data-data ini maka dipastikan bakal menerima hukuman berat

Dalam pasal 340 pembunuhan berencana lebih detailnya pasti dibutuhkan waktu yang tenang untuk merencanakan dan ada jedanya antara waktu eksekusi semisal satu hari perencanannya. Menurutnya itu sudah confirm sekali pembunuhan berencana.

Tetapi menurutnya, saat ini yang sedang dimainkan oleh timnya Ferdy Sambo adalah perencanaannya itu cuma 30 menit dari rumah pribadi menuju ke rumah dinas di Jakarta Selatan.

"Nah dengan 30 menit ini berarti masih ada Possibility, ini bisa saja rencananya otodidak atau sifatnya spontan karena cuma 30 menit," kata Anjas

Tetapi kalau yang terbukti adalah mulai dari juni sampai satu hari hari sebelumnya pembunuhan, berarti jelas sudah bisa dipastikan ini adalah pembunuhan berencana

Dirinya berharap cepat atau lambat motif sebenarnya akan segera terbongkar.

Diketahui, bahwa Brigadir J memang tidak bahagia dan tidak nyaman sejak bulan Juni 2022 pada saat dia menceritakan hal tersebut kekasihnya Vera Simanjuntak.

Dirinya meyakini itu karena pada saat seorang pria dengan jabatannya sebagai anggota kepolisian atau Polri pasti punya mental yang kuat, tetapi menurutnya Brigadir J sudah sampai di level dia tidak kuat dan menceritakan ke pacarnya.

Dengan adanya data-data ini, dia memastikan sudah beberapa bulan sebelumnya telah terjadi hal-hal yang membuat Brigadir J merasa tidak nyaman dan akhirnya dia curhat ke orang yang dia percaya atau kekasihnya Vera Simanjuntak.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah