Misteri Kasus Keluarga Kalideres Semakin Pelik, Sang Anak Beri Susu dan Sisir Rambut Mayat Ibunya Sejak Mei

- 23 November 2022, 09:22 WIB
Misteri Kasus Tewasnya Keluarga Kalideres Semakin Pelik, Sang Anak Beri Susu dan Sisir Rambut Mayat Ibunya Sejak Mei
Misteri Kasus Tewasnya Keluarga Kalideres Semakin Pelik, Sang Anak Beri Susu dan Sisir Rambut Mayat Ibunya Sejak Mei /Sumber Istimewa

PORTAL NGANJUK – Kejutan demi kejutan mewarnai penyelidikan polisi terkait temuan empat mayat di salah satu rumah di Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar).

Namun kasus ini ternyata menjadi semakin pelik usai diketahui bahwa sang ibu dari keluarga Kaliders yang tewas tersebut sudah meninggal sejak Mei 2022.

Bahkan sang anak mengaku setiap hari merawat Ibunya yang sebenarnya sudah meninggal tersebut, Polisi akhirnya ungkap beberapa fakta baru.

Terbaru, Dian Febbyana (42), anak di keluarga tewas 'mengering' itu disebut tetap merawat ibunya, Renny Margaretha (68) meski telah menjadi mayat sejak Mei 2022.

Dian, yang juga jadi salah satu korban meninggal dalam kasus janggal itu diketahui rutin menyisir rambut dan memberi minum susu pada sang ibu.

Baca Juga: Sule Terancam Diproses Hukum Usai Diduga Menistakan Agama Soal Miras Minuman Rasulullah, Muncul Petunjuk Baru

Keterangan tersebut diambil dari kesaksian seorang pegawai koperasi simpan pinjam.

Saksi tersebut menegaskan Renny telah meninggal dunia saat dia berkunjung ke rumah itu pada Mei 2022.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan kronologi saksi bersangkutan saat melihat mayat Renny terbujur di kamar tidurnya.

Hengki menjelaskan, niat awal pegawai koperasi itu datang ke rumah korban ialah untuk memeriksa sertifikat rumah yang akan digadaikan salah satu korban, Budiyanto Gunawan (69).

Dari pengakuan si pegawai koperasi, sejak awal melangkah masuk ke dalam rumah, dirinya memang sudah mencium bau busuk yang menyengat.

"Kemudian, ditanyakan Ibu Renny ada di mana, 'sedang tidur di dalam' (kata anaknya, Dian).

Kemudian pegawai ini minta diantarkan masuk ke dalam kamar, begitu kamar dibuka, pegawai masuk, menyeruak bau lebih busuk lagi," kata Hengki, Senin, 21 November 2022.

Di dalam kamar, pegawai koperasi itu mencium bau busuk yang semakin kuat. Namun putri Renny, Dian Febbyana (42) dengan santai meminta si pegawai koperasi untuk tak menyalakan lampu.

Baca Juga: Brigadir J Disebut Suka Dugem dan Mudah Marah oleh Saksi, Yoshua Diduga Jadi Korban Kejahatan Seksual

Dian saat itu berdalih ibunya sedang tertidur pulas dan sensitif terhadap cahaya sehingga lampu di kamar harus terus padam.

Kendati awalnya menurut pada instruksi Dian, pegawai koperasi makin merasa janggal saat mencoba membangunkan Renny Margaretha, sebab badannya terasa benyek atau lunak.

Lantaran curiga, tanpa sepengetahuan Dian, pegawai koperasi itu menghidupkan flash handphone-nya, sehingga tampak lah kondisi Renny yang telah menjadi mayat.

"Pada saat dibangunkan untuk cek sertifikat ini, dipegang-pegang ini agak gembur, agak curiga tanpa sepengetahuan Dian,

Pegawai koperasi simpan pinjam itu menghidupkan flash HP-nya, begitu dilihat langsung yang bersangkutan teriak takbir 'Allahu Akbar ini sudah mayat'," ujar Hengki.

Saat hendak pergi meninggalkan rumah karena ketakutan, pegawai tersebut mengaku ditahan oleh ipar Renny, Budiyanto untuk kemudian diwanti-wanti agar tidak melapor kepada siapapun.

Di sisi lain, Hengki melanjutkan keterangan saksi bahwa Dian sang anak bersikeras ibunya masih hidup pada saat itu.

"Jawaban dari Dian 'ibu saya masih hidup, tiap hari masih saya berikan minum susu, saya sisir dan rambutnya rontok semua'," kata Hengki.

Polisi Ungkap Hasil Forensik Kematian Sekeluarga di Kalideres, Hasilnya Mengejutkan

Polisi akhirnya membeberkan hasil penyidikan forensik kematian sekeluarga di kalideres, fakta mengejutkan akhirnya mulai terkuak.

Baca Juga: Anti Ribet! Cara Cairkan BPJS Ketenagakerjaan Bagi yang Terkena PHK, Proses Mudah dan Cepat

Keganjilan peristiwa kematian satu keluarga di Kalideres memang membuat masyarakat tak sabar untuk mengungkap misteri di belakangnya.

Pasalnya, kondisi 4 korban yakni RG (L, 71), RMG (P, 68), DFA (P, 42), dan BG (L, 68) yang diduga tidak makan selama berhari-hari terbilang ganjil.

Pihak kepolisian yang menyebut keempat korban meninggal karena kelaparan diragukan.

Pasalnya banyak pihak mengingat kondisi rumah hingga ekonomi keluarga yang terbilang berkecukupan.

Tim Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat telah melakukan penyelidikan dengan bantuan sejumlah ahli.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut bahwa penyelidikan tersebut melibat tim dari berbagai latar belakang keilmuan.

“Kami tidak bekerja sendiri, namun dengan bantuan tim dari psikiatri forensik akan bekerja untuk mem-profiling secara lengkap,

Yakni terhadap empat korban atau peristiwa yang terjadi di Kalideres,” ungkap Hengki Haryadi.

Baca Juga: Tukul Arwana Sudah Bisa Bicara Kembali, Manajer Beberkan Kondisi Mengejutkan Terbaru Sang Komedian Pasca Sakit

Penyidikan dilakukan dengan menggunakan scientific investigation.

Diantaranya adalah melibatkan ahli patologi anatomi hingga ahli DNA untuk memeriksa jasad empat korban satu keluarga yang tewas di Kalideres.

Selain itu, keterangan ahli psikiatri dan psikologi forensik pun memperdalam penyidikan untuk mengungkap tabir misteri kematian satu keluarga di Kalideres.

Hasilnya, Hengki Haryadi menyebut bahwa tim penyidik sudah mendapatkan titik terang ihwal motif tewasnya satu keluarga di Kalideres.

Berdasarkan hasil penyelidikan digital forensik, Hengki Haryadi menyebut spekulasi yang mengiringi kematian satu keluarga di Kalideres dapat dipatahkan sehingga spekulasi-spekulasi yang beredar di masyarakat dapat disimpulkan salah.

Sejumlah Spekulasi Masyarakat

Sebelumnya, pihak kepolisian menyebut penyebab tewasnya empat anggota keluarga di Kalideres akibat kelaparan.

Keterangan tersebut didasarkan pihak kepolisian dari hasil otopsi Rumah Sakit Polri Kramatjati pada 11 November yang lalu.

Baca Juga: Link Video Kebaya Merah 16 Menit Viral di TikTok dan Twitter, Ternyata Begini Fakta Terbarunya

“Lambung para mayat ini tidak ada makanan sama sekali jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama,

Hal tersebut karena dari otot-ototnya sudah mengecil,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Barat.

Akan tetapi sebab kelaparan tersebut dirasa janggal mengingat status ekonomi satu keluarga yang tewas di Kalideres dinilai cukup.

Ditemukan Banyak Sampah Di Dalam Rumah!

Polisi mengatakan, penyidik mendapatkan temuan baru dari olah tempat kejadian perkara (TKP) terakhir. Salah satunya adalah tumpukan sampah yang sudah menggunung di dalam rumah.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat ditemui di TKP.

"Dalam TKP, sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam jadi bisa kita asumsikan sementara, nanti kita ahli yang akan menjelaskan," ujarnya pada wartawan, Rabu, 16 November 2022.

Hengki Haryadi mengatakan pihaknya mengkategorikan temuan ini ke dalam barang bukti 'tak biasa' dalam kasus yang diawali dengan penemuan mayat ‘mengering’ di Kalideres ini.

Baca Juga: Cair Hari Ini! Simak Syarat Penerima dan Cara Cek Penerima Bansos PKH 2022 Tahap 4 Bulan Desember 2022

Dia selanjutnya menyinggung kecenderungan keempat korban yang bisa didalami dengan temuan tak lazim tersebut.

"Kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah tidak keluar? Artinya ini menunjukkan yang bersangkutan dengan tetangga dan lain sebagainya apakah sifatnya ini mengurung diri dan lain sebagainya," ujar Hengki.

Kendati dugaan dan simpulan demikian sudah bisa disortir, Hengki mengaku pihaknya masih akan terus mendalami temuan gunungan sampah tersebut.

Dia lantas menyebutkan bahwa gunungan yang ditemukan polisi terdiri atas banyak jenis sampah, tak terkecuali sampah bekas bungkus makanan.

"Ada bekas makanan, ada ya segala jenis sampah ya. Cukup banyak ya," ucap dia.

Hal ini kemudian secara otomatis mematahkan spekulasi kelaparan sebagai motif kematian, sebagaimana simpulan penyelidikan di awal.

Namun, Hengki mengatakan untuk kejelasan itu penyidik dan tim gabungan ahli berbagai sektor harus memastikan sejak dan sampai kapan sampah-sampab tersebut ditimbun.

“Kita belum bisa menyimpulkan (sampah sudah tersimpan berapa lama) ya,” ucapnya.

Baca Juga: Nathalie Holscher Pamerkan Pacar Baru, Sule Murung di Kampung Halaman, Harapan Mengharukan Jadi Sorotan

Di sisi lain, berdasarkan hasil penyelidikan digital forensik, Hengki mengatakan polisi sudah menemukan titik terang terkait motif.

Kendati demikian, Hengki masih enggan menjelaskan motif secara rinci. Ia mengaku tak ingin gegabah sebelum mereka sampai pada tahap akhir dan pengambilan kesimpulan.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x