Network
PORTAL NGANJUK – Penyebab meninggalnya satu keluargadi Kalideres mulai terungkap, walau sejumlah spekulasi masihmengiringi penyebab kematian empat orang dalam satu keluargatersebut.
Sejak ditemukan meninggal pertama kali pada 10 November 2022, misteri kematian satu keluarga di Kalideres semakinmenjadi perhatian masyarakat.
Empat orang dalam satu keluarga yang meninggal itu adalahRudyanto Gunawan (71 tahun), Reni Margaretha Gunawan (68), Dian Febbyana (40), dan Budiyanto (69).
Baca Juga: Akibat Ucapan Miras Minuman Rasulullah, Sule, Budi Dalron dan Mang Saswi Dilaporkan ke Polisi
Fakta terbaru yang muncul menyebut Dian masih secara rutinmemberi minum kepada ibunya yakni Reni.
Dian bahkan bukan hanya memberi minum susu, namun masihjuga menyisir rambut ibunya.
Penemuan empat korban yang meninggal pada 10 November 2022 terkuak saat ketua RT mencium adanya bau busuk darirumah korban yang beralamatkan di Perumahan Citra Garden Satu Extension Kalideres, Jakarta Barat.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Guru Nasional 2022, Desain Terbaru, Cocok Diunggah Ke Sosial Media!
Ketua RT kemudian menghubungi polisi yang kemudianmembongkar paksa rumah korban.
Saat itulah empat korban ditemukan sudah dalam keadaan tidakbernyawa dan kondisi tubuh yang mulai mengering.
Polisi pun kemudian melakukan penyelidikan dan daripemeriksaan ditemukan minimnya makanan di lambung yang membuat dugaan matinya keluarga di Kalideres adalah karenakelaparan serta dehidrasi.
Baca Juga: Gratis! Link Twibbon Hari Guru Nasional 2022, Lengkap Cara Pasang dan Unduhnya
Akan tetapi penyebab kematian tersebut juga masih sumirkarena keluarga tinggal di perumahan yang tergolong kelasmenengah.
Selain itu, korban juga memiliki mobil.
Dugaan lain penyebab matinya keluarga di Kalideres adalahkarena faktor perampokan.
Asumsi ini karena lenyapnya sejumlah barang elektronik sertamobil di rumah korban.
Namun dugaan tersebut kembali terpatahkan karena ternyatamobil telah dijual sebelumnya dan ditemukan di sebuahshowroom mobil.
Dugaan lain penyebab meninggalnya satu keluarga di Kalideresadalah karena keluarga tersebut mengikuti aliran tertentu yang diduga kemudian melakukan ritual dan menyebabkan kematianseluruh anggota.
Namun dugaan tersebut masih lemah karena belum ada bukti-bukti yang mendukungnya.
Fakta yang saat ini muncul adalah jarangnya korbanberkomunikasi dengan lingkungan sekitar, bahkan para tetanggasudah mengira kalau keluarga tersebut telah pindah.
Ketua RT di lingkungan keluarga Kalideres itu juga menuturkanbahwa rumah korban sempat akan dijual terlihat dari adanyasejumlah orang yang memotret rumah tersebut pada sekitarSeptember 2022.
Ketua RT kemudian mengira rumah tersebut telah terjual, namundari komunikasi Ketua RT dengan Dian pada 5 September 2022, dijelaskan bahwa rumah tersebut belum terjual.
Fakta lain yang muncul adalah adanya komunikasi antarakeluarga korban dengan petugas koperasi simpan pinjam dimanamereka sempat bertemu dengan Budiyanto dan Dian pada 13 Mei 2022.
Saat itu, keluarga korban berencana untuk menggadaikan rumahtersebut kepada koperasi.
Rumah tersebut kemudian ditaksir dengan nilai Rp1,2 miliar.
Kemudian pihak koperasi ingin bertemu dengan Reni yang namanya tercatat dalam sertifikat rumah tersebut.
Saat itu, petugas koperasi mencium adanya bau tak sedap, namun Budiyanto berkilah bahwa bau tersebut berasal dari bauselokan yang belum dibersihkan.
Saat ditanya keberadaan ibunya, menurut penuturan saksi, Dian menyebut kalau ibunya masih tidur dan lampu sengajadimatikan karena ibunya sensitif terhadap cahaya.
Saat itu saksi yang sempat memegang Reni terkejut danmenduga kalau Reni sudah mati.
Akan tetapi hal itu dibantah oleh Dian yang menyebut ibunyamasih hidup.
Dian bahkan menjelaskan bahwa dirinya masih rutin memberiminum susu dan menyisir rambut ibunya.
Itulah fakta terbaru yang muncul dalam kasus meninggalnyasatu keluarga di Kalideres.
Kini pihak kepolisian masih mencari tahu lebih lanjut apasebetulnya yang menjadi sebab kematian satu keluargatersebut.***
