Network
PORTAL NGANJUK – Menteri PANRB (Biro Pendayagunaan dan Pendayagunaan Aparatur Negara) Tjahjo Kumolo telah membahas kemungkinan libur Idul Adha menjadi dua hari. Ia mengatakan, pemerintah masih mempertimbangkan usulan tersebut dan akan segera mengambil keputusan.
Alasan mengapa hari raya Idul Adha di Indonesia adalah dua hari karena merupakan hari libur nasional. Pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk libur Idul Adha menjadi dua hari, dengan memberikan waktu yang cukup bagi umat Islam untuk merayakan hari raya dan mengunjungi keluarga dan teman.
Idul Adha adalah hari raya besar Islam yang memperingati kesediaan Ibrahim (Abraham) untuk mengorbankan putranya Ismail (Ismael) sebagai tindakan ketaatan kepada Tuhan. Pada hari libur Idul Adha menjadi dua hari tersebut, harapannya umat Islam di seluruh dunia berkumpul untuk berdoa, mengorbankan hewan, dan merayakannya bersama keluarga dan teman.
“Kemarin sudah kita bahas, kita kaji bareng dalam rapat tingkat menteri di kantornya Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara). Hasilnya masih menunggu arahan dan kebijakan Bapak Presiden Jokowi,” ujar Menteri Anas di Jakarta, Jumat 16 Juni 2023.
Anas mengatakan, pembahasan dilakukan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor.
“Kami bersama-sama telah mencari solusi terbaik untuk libur Hari Raya Iduladha bagi seluruh masyarakat, sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik, termasuk bagi para aparatur sipil negara (ASN),” ujarnya.
Internal Pemerintahan secara resmi belum menetapkan waktu pelaksanaan Iduladha karena pemerintah baru akan menggelar Sidang Isbat pada 18 Juni 2023. Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Iduladha pada 28 Juni 2023.
Sebagian masyarakat Indonesia memperkirakan bahwa Idul Adha 1444 Hijriah akan dirayakan pada Kamis, 29 Juni 2023. Hal tersebut jika benar adanya akan ada penampakan hilal pada Rabu, 28 Juni.
Idul Adha adalah hari raya besar Islam yang memperingati kesediaan Ibrahim (Abraham) untuk mengorbankan putranya Ismail (Ismael) sebagai tindakan ketaatan kepada Tuhan.
