Network
PortalNganjuk.Com - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa meskipun secara hukum diberi hak untuk berkampanye sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, namun dia tidak akan melakukannya.
"Dalam hal apakah saya akan berkampanye, jawabannya adalah tidak. Saya tidak akan melakukan kampanye," ujar Jokowi dalam keterangan video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu 7 Februari 2024.
Jokowi juga mempertanyakan kabar yang menyebutkan bahwa dirinya berencana untuk berkampanye. Ia menegaskan bahwa pernyataannya sebelumnya mengenai posisi presiden yang diizinkan untuk berkampanye adalah sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Siapa yang mengatakan begitu? Saya ingin menegaskan kembali pernyataan saya sebelumnya bahwa Presiden memang diberi izin oleh UU untuk berkampanye, dan saya juga sudah menunjukkan bunyi aturannya," tambahnya.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, sebelumnya juga telah menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak memiliki rencana untuk berkampanye dalam Pilpres 2024. Ia menyatakan bahwa Jokowi akan fokus pada pekerjaannya.
Ari juga menjelaskan bahwa kunjungan Jokowi ke sejumlah daerah belakangan ini merupakan bagian dari agenda kerja, bukan bagian dari kampanye.
Ia mengatakan bahwa kunjungan tersebut adalah untuk menyerap aspirasi dan memastikan jalannya program yang telah direncanakan.
Sementara itu, kampanye, menurut Ari, adalah upaya untuk mendapatkan dukungan politik. Meskipun demikian, Jokowi sebelumnya pernah menyatakan bahwa presiden berhak berpihak dan berkampanye dalam pemilu, sesuai dengan Pasal 299 dan Pasal 281 dari UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017.
Saat ini, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
