Akibat Erupsi Gunung Marapi, Bandara Internasional Minangkabau Ditutup Sementara

- 28 Maret 2024, 15:59 WIB
Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Korem Wirabraja Siagakan Sejumlah Pasukan Reaksi Cepat
Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Korem Wirabraja Siagakan Sejumlah Pasukan Reaksi Cepat /ilustrasi/

Portalnganjuk.com Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI menutup sementara operasional Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada hari Kamis 28 Maret 2024 mulai pukul 10.30 WIB hingga 14.00 WIB. Penutupan ini dilakukan karena terdampak sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat.
 
"Ya betul. otoritas bandara menutup operasional BIM terhitung pukul 10.30 WIB hingga 14.00 WIB," kata Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI Megi H. Helmiadi.
 

Berikut beberapa informasi penting terkait penutupan BIM:

Waktu penutupan: Kamis, 28 Maret 2024, pukul 10.30 WIB hingga 14.00 WIB
Penyebab: Sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi
Dampak:
Penundaan dan pembatalan penerbangan
Gangguan pada aktivitas penerbangan di BIM
 
Otoritas Bandara Wilayah VI terus memantau situasi dan akan membuka kembali BIM apabila kondisi sudah aman.
 
Penutupan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada tanggal 28 Maret 2024 merupakan langkah yang diambil untuk memastikan keselamatan penerbangan. Penutupan ini dilakukan karena beberapa alasan:
 
1. Sebaran abu vulkanik Gunung Marapi
Erupsi Gunung Marapi menyebabkan sebaran abu vulkanik yang dapat membahayakan penerbangan. Abu vulkanik dapat masuk ke dalam kabin pesawat dan mengganggu sistem elektronik.
 
Abu vulkanik juga dapat menyumbat sistem pemantau kecepatan udara dan navigasi. Abu vulkanik dapat membuat landasan pacu licin dan membahayakan pendaratan, dan juga dapat merusak mesin pesawat.
 
2. Notice To Airmen (Notam)
Notam B0536/24 NOTAMR B0535/24 dikeluarkan untuk memberitahukan tentang bahaya penerbangan di sekitar BIM akibat abu vulkanik.
 
Notam berisi informasi tentang ketinggian abu vulkanik, lokasi sebaran abu vulkanik, dan rekomendasi untuk maskapai penerbangan.
 
3. Keselamatan penumpang
Penutupan BIM dilakukan dengan pertimbangan utama keselamatan penumpang. Penerbangan di tengah abu vulkanik dapat membahayakan keselamatan penumpang dan awak pesawat.
 
Otoritas Bandara Wilayah VI terus memantau situasi dan akan membuka kembali BIM apabila kondisi sudah aman. Penumpang diimbau untuk mengikuti informasi terbaru terkait status BIM dan menghubungi maskapai penerbangan terkait penerbangan mereka.
 
Penutupan BIM merupakan langkah yang tepat untuk memastikan keselamatan penerbangan. Diharapkan situasi dapat segera kembali normal sehingga penerbangan di BIM dapat beroperasi kembali.***

 

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x