Bahaya Penggunaan Doping Bagi Atlet di Ajang Kompetisi, dari Efek Samping hingga Sanksi

- 1 Januari 2022, 14:40 WIB
Bahaya Penggunaan Doping Bagi Atlet di Ajang Kompetisi
Bahaya Penggunaan Doping Bagi Atlet di Ajang Kompetisi /Pixabay.com/jorono

PORTAL NGANJUK - Kasus doping atlet seringkali menjadi masalah di dunia kompetisi olahraga.

Banyak sekali atlet profesional yang terlibat dalam isu-isu doping ketika sedang bertanding di sebuah olimpiade.

Apa sebenarnya pengaruh doping bagi atlet di ajang olimpiade?

Baca Juga: Viral Kasus Doping Pemain, Thailand Terpaksa Diskualifikasi Dari Piala AFF 2020? Simak Faktanya

Doping sendiri adalah sebuah zat terlarang yang biasa digunakan atlet untuk meningkatkan performa ketika sedang berkompetisi.

Penggunaan doping ini dapat membantu memperbesar massa otot sehingga seorang atlet dapat memiliki kekuatan otot yang lebih besar dari biasanya.

Besarnya kekuatan otot dapat dilakukan dengan olahraga secara rutin dan membutuhkan waktu lama. Namun dengan menggunakan doping, massa otot dapat diperbesar secara singkat.

Baca Juga: Timnas Thailand Terbukti Gunakan Doping, WADA Beri Sanksi Ini di Piala AFF 2020, Didiskualifikasi?

Tentu hal tersebut dilarang dan tidak diperbolehkan dalam sebuah ajang kompetisi olahraga karena merupakan sebuah tindak kecurangan.

WADA (World Anti-Doping Agency) atau organisasi anti-doping dunia juga telah melarang keras penggunaan doping bagi seorang atlet.

Selain karena suatu tindak kecurangan, doping juga berbahaya bagi kesehatan atlet.

Meskipun dapat memicu atlet untuk lebih cepat pulih dan juga memiliki massa otot yang besar dalam waktu singkat, namun penggunaan doping dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.

WADA telah menetapkan beberapa jenis obat yang biasanya digunakan untuk doping, salah satunya yaitu androgens, blood doping, peptide hormones, stimulants, diuretics, narcotics, dan cannabinoids.

Semua obat yang telah disebutkan dinyatakan berbahaya dan tidak boleh dikonsumsi ketika berolahraga karena dampak buruk dari obat tersebut dapat datang kapan saja.

Banyak sekali dampak buruk yang dapat menyerang seorang atlet ketika terlalu sering menggunakan doping.

Salah satunya seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, hingga kematian mendadak.

Walaupun sebelum berkompetisi, seluruh atlet telah melakukan Tes Doping Plan (TDP), tetapi tetap saja banyak atlet bandel yang tetap menggunakan doping.

Beberapa kasus doping yang pernah menyeret atlet Indonesia salah satunya ialah pada kejuaraan bulu tangkis internasional Piala Thomas 2020 di Denmark.

Indonesia tidak dapat mengibarkan bendera Merah-Putih lantaran mendapatkan sanksi dari WADA atas penggunaan doping.

Selain itu pertandingan final AFF 2021 antara Indonesia dan Thailand yang telah dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Desember 2021 lalu diterpa isu penggunaan doping oleh Timnas Thailand.

Regu Gajah Putih itu sukses membuat Tim Garuda kalang kabut melawan serangan dari Thailand.

Meskipun diterpa kasus doping, baik dari pihak FIFA, AFF, WADA dan pihak Timnas Thailand sendiri juga belum memberikan sebuah pernyataan resmi.***

Editor: Alfan Amar Mujab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x