Haul Gus Dur ke-12, Ketum PBNU: Idealisme Gus Dur adalah Idealisme Kemanusiaan

1 Januari 2022, 20:13 WIB
Haul Gus Dur ke-12, Ketum PBNU: Idealisme Gus Dur adalah Idealisme Kemanusiaan /

PORTAL NGANJUK – KH. Abdulrahman Wahid atau yang lebih dikenal Gus Dur adalah tokoh NU.

Gus Dur merupakan cucu pendiri Nahdatul Ulama (NU) yaitu KH. Hasyim Asy’ari.

Gus Dur lahir dan besar dikalangan pesantren, tepatnya di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

Gus Dur pernah menjabat sebagai presidan Indonesia yang keempat.

Kepemimpinan Gus Dur tidaklah lama. Gus Dur menjabat sebagai presidan hanya berkisar tiga tahunan.

Baca Juga: Berikut Deratan Prestasi dan Event Pariwisata Indonesia Sepanjang Tahun 2021, Simak Ulasanya

Meskipun begitu Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang sangat menjunjung toleransi antar umat beragama.

Dengan gaya bicara yang simpel, Gus Dur selalu dapat mencairkan Suasana.

Hal itu yang menjadikan Gus Dur begitu dicintai banyak orang. Tidak hanya orang NU saja.

Tersiar kabar bahwa orang-orang keturunan Tionghoa juga amat mengidolakan Gus Dur.

Sosok Gus Dur bisa menjadi contoh atau suri tauladan bagi santri-santrinya.

Menjadi panutan generasi  selanjutnya serta tokoh NU yang paling berpegaruh.

Baca Juga: 6 Manfaat Mandi Malam bagi Kesehatan Tubuh, Antara Lain Meningkatkan Kualitas Tidur

Sudah 12 tahun yang lalu Gus Dur wafat. Nama Gus Dur tetap menggelora di hati masyarakat.

Setiap hari makam Gus Dur selalu ramai di datangi peziarah dari berbagai daerah di indonesia.

Makamnya tidak pernah sepi. Tidak jarang di hari-hari tertentu peziarah harus antree demi berzirah di makan Gus Dur.

Bertepatan dengan Haul Gus Dur ke-12, ketua umum PBNU KH. Yahya Cholil Stafuq atau yang kerap disapa Gus Yahya memberi pengakuan tentang Gusdur.

Dikutip PORTAL NGANJUK dari akun Instagram @nuonline_id yang diunggah 01 Januari 2022, beberapa tokoh memberikan pengekuan.

Salah satunya Gus Yahya Ketua Umum PBNU yang baru saja terpilih beberapa waktu lalu.

“Idealisme Gus Dur adalah idealisme kemanusiaan inklusif, kemanusiaan universal, bahwa kita sebagai manusia harus berpihak kepada seluruh manusia tanpa kecuali, tanpa peduli latar belakang apapun,” ujar Gus Yahya.

Baca Juga: 6 Manfaat Tidur dengan Posisi Terlentang, Salah Satunya dapat Meningkatkan Kesehatan Pernapasan

Gus Dur sangat cemerlang di berbagai bidang. Pemikiran-pemikirannya menjadi rujukan penting bagi bangsa indonesia.

Sudah selayaknya Indonesia bangga memiliki tokoh seperti Gus Dur. Sejatinya Gus dur tidak pernah meninggalkan kita.

Karena nama dan sosoknya masih terus berkumandang di hati santri-santrinya dan orang-orang NU.

Gaya bicaranya yang humoris menjadi semacam magnet. Bahwa sosok Gus Dur sangat ikonik dalam bertutur. ***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: Instagram @nuonline_id

Tags

Terkini

Terpopuler