Dikutip PORTAL NGANJUK berdasarkan keterangan dari Ketua Migrant Care, Anis Hidayah, Senin 24 Januari 2022 sebagai berikut.
Baca Juga: Terima Bantuan Ratusan Juta dari Presiden Jokowi dan Megawati, Dorce Gamalama: Masih Belum Cukup
“Kerangkeng penjara itu digunakan untuk menampung pekerja mereka setelah mereka bekerja. Dijadikan kerangkeng untuk para pekerja sawit di ladangnya,” Anis Hidayah.
Ternyata ada dua penjara yang digunakan untuk mengurung 40 orang pekerja setelah mereka bekerja.
Namun pihak Migrant Care meyakini masih kemungkinan jumlah pekerjanya lebih banyak.
Tak sampai disitu, publik juga dikagetkan dengan dugaan adanya eksploitasi manusia.
Karena pekerja tersebut bekerja sedikitnya selama 10 jam dan tidak memiliki akses ke manapun.
Hal ini sama saja merampas kemerdekaan para pekerja tersebut. Mereka manusia tapi diperlakukan seperti hewan.
Mirisnya, pekerja tersebut hanya diberi makan dua kali sehari, para pekerja juga mendapat penyiksaan serta tindakan tidak manusiawi.
Sejalan dengan hal itu warganetpun menyuarakan amarahnya mengenai kabar tersebut.