Berikut Adalah 10 Mata Uang Internasional Terendah Tahun 2023. No.6. Mengejutkan!

- 25 Agustus 2023, 16:07 WIB
Berikut Adalah 10 Mata Uang Internasional Terendah Tahun 2023. No.6. Mengejutkan!
Berikut Adalah 10 Mata Uang Internasional Terendah Tahun 2023. No.6. Mengejutkan! /

7. Som Uzbekistan (UZS)

Som Uzbekistan adalah mata uang terendah ketujuh di dunia, dengan 1 som membeli 0,000088 dolar (atau $1 sama dengan 11,420 som Uzbekistan).

Sejak tahun 2017, negara Uzbekistan di Asia Tengah, bekas republik Uni Soviet, telah meluncurkan reformasi ekonomi.

Namun, mata uang som masih lemah, tertahan oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi, tingginya inflasi, tingginya angka pengangguran, korupsi yang meluas, dan kemiskinan kronis.

“Meskipun perekonomian [Uzbekistan] telah menunjukkan ketahanan terhadap dampak perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia, terdapat ketidakpastian yang signifikan sehubungan dengan evolusi risiko-risiko ini,” kata lembaga Fitch Ratings pada Maret 2023.

8. Franc Guinea (GNF)

Franc Guinea berada di urutan kedelapan di antara mata uang terendah di dunia, dengan 1 franc membeli 0,000116 dolar (atau $1 sama dengan 8,650 franc Guinea).

Meskipun sumber daya alam seperti emas dan berlian berlimpah, Guinea—sebuah negara di Afrika sub-Sahara dan bekas jajahan Perancis—telah dilanda inflasi tinggi yang menekan franc Guinea.

Kerusuhan terhadap penguasa militer di negara tersebut dan masuknya pengungsi dari negara tetangga Liberia dan Sierra Leone berkontribusi terhadap melemahnya perekonomian dan mata uang Guinea.

“Ketidakstabilan politik dan prospek pertumbuhan global yang melambat akan membuat aktivitas ekonomi Guinea berada di bawah potensinya (walaupun masih kuat menurut standar regional) pada tahun 2023,” kata Economist Intelligence Unit.

9. Guarani Paraguay (PYG)

Guarani Paraguay adalah mata uang terendah kesembilan di dunia, dengan 1 guarani membeli 0,000138 dolar (atau $1 sama dengan 7,241 guarani Paraguay).

Sebuah bendungan menghasilkan sebagian besar listrik yang digunakan oleh Paraguay, namun kepemimpinan negara ini dalam pembangkit listrik tenaga air belum menghasilkan kekuatan ekonomi.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah