Berikut Adalah 10 Mata Uang Internasional Terendah Tahun 2023. No.6. Mengejutkan!

- 25 Agustus 2023, 16:07 WIB
Berikut Adalah 10 Mata Uang Internasional Terendah Tahun 2023. No.6. Mengejutkan!
Berikut Adalah 10 Mata Uang Internasional Terendah Tahun 2023. No.6. Mengejutkan! /

Inflasi yang tinggi—mendekati 10% pada tahun 2022—serta penyelundupan narkoba dan pencucian uang telah melemahkan mata uang dan perekonomian Paraguay, sebuah negara yang terkurung daratan di Amerika Selatan.

“Prospek perekonomian jangka menengah [di Paraguay] tetap baik, namun ada risiko dari memburuknya prospek global dan kejadian cuaca ekstrem,” jelas Dana Moneter Internasional pada April 2023.

10. Shilling Uganda (UGX)

Shilling Uganda menempati peringkat No. 10 di antara mata uang terendah di dunia, dengan 1 shilling membeli 0,000267 dolar (atau $1 sama dengan 3,741 shilling Uganda).

Meskipun merupakan negara yang kaya akan minyak, emas, dan kopi, Uganda dan mata uangnya tertatih-tatih karena pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, utang yang besar, dan kerusuhan politik. Banjir pengungsi dari negara tetangga Sudan telah menambah ketegangan yang ada.

“Uganda menghadapi banyak tantangan yang dapat mempengaruhi stabilitas masa depan, termasuk pertumbuhan populasi yang eksplosif, keterbatasan listrik dan infrastruktur, korupsi, keterbelakangan lembaga demokrasi, dan defisit hak asasi manusia,” kata CIA.

Bagaimana Harga Mata Uang Asing? Mata uang dunia diperdagangkan secara berpasangan. Jadi, misalnya, Anda menukar—lebih tepatnya, membeli—AS. dolar dengan peso Meksiko.

Perdagangan ini menempatkan harga suatu mata uang relatif terhadap mata uang lainnya, dan harga tersebut disebut nilai tukar. Mayoritas mata uang bersifat “mengambang”, yang berarti nilainya bergerak sebagai respons terhadap faktor penawaran dan permintaan.

Namun beberapa mata uang “dipatok”: Nilainya terhadap mata uang lain, seperti dolar, tetap stabil pada nilai tukar yang disepakati. Nilai tukar mempengaruhi harga barang dan jasa dari satu negara ke negara lain.

Ketika, katakanlah, dolar menguat terhadap rupee India, wisatawan Amerika yang berkunjung ke India bisa mendapatkan lebih banyak rupee untuk dolar mereka dan secara efektif mendapatkan liburan lebih murah untuk melihat Mumbai atau Taj Mahal.

Namun menjadi lebih mahal bagi orang-orang dari India untuk mengunjungi AS karena rupee akan membeli lebih sedikit dolar di bursa mata uang asing. Fluktuasi nilai tukar memberikan peluang bagi investor untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan mata uang asing.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah