PORTAL NGANJUK – Akhir-akhir ini beberapa media sosial dibanjiri berita viral terkait bayi berusia 7 hari yang ditembak sebanyak lima kali oleh ayah kandungnya sendiri.
Hal tersebut membuat banyak kecaman dari berbagai pihak yang sangat menyayangkan nasib bayi tersebut.
Insiden penembakan ini terjadi di di kota Mianwali di provinsi Punjab Pakistan.
Sebelumnya pelaku bernama Shahzaib menodongkan pistol ke anggota keluarganya untuk menyerahkan bayi perempuannya.
Sementara paman dari pihak ibu gadis itu, Hidayatullah Khan mengatakan bahwa dia mencoba menyelamatkan anak itu tetapi Shahzaib telah menodongkan pistol ke semua anggota keluarga.
“Dia menodongkan pistol ke saya dan kerabat lainnya dan mengancam akan menembak kami jika kami mendekat,” ujarnya.
Menurut laporan Shahzaib menembakkan lima peluru ke tubuh bayi bernama Jannat yang menyebabkan kematiannya seketika.
Ibu dari bayi bernama Jannat yakni Mashal Fatima mengatakan bahwa Shahzaib sangat marah ketika putri mereka lahir dan meninggalkan rumah selama beberapa hari.
Pada saat kembali ke rumah, Shahzaib justru mengutuk Jannat hingga membunuhnya.
Insiden itu menimbulkan kemarahan di media sosial dan membuat orang-orang mengutuk pembunuhan itu sebagai 'biadab' dan 'brutal'.
Tak hanya itu, sebuah kelompok perempuan di Pakistan, Aurat Azadi March juga mengutuk insiden tersebut dan mengatakan bahwa.
Insiden tersebut menunjukkan realitas negara dalam hal perlakuan terhadap perempuan dan anak perempuan.
Sekedar informasi bahwa kelahiran bayi perempuan di Pakistan dianggap sebagai penghinaan terhadap kejantanan ayah mereka.
Menurut Indeks Kesenjangan Gender 2021 Forum Ekonomi Dunia, Pakistan berada di posisi 153 dari total 156 negara. ***