Menteri Ekonomi Israel Diserang, Reformasi Sistem Peradilan Israel Ditangguhkan

29 April 2023, 16:30 WIB
Menteri Ekonomi Israel Diserang, Reformasi Sistem Peradilan Israel Ditangguhkan /pixabay.com/PublicDomainPictures

PORTAL NGANJUK – Mengabarkan dari kantor Menteri Ekonomi Israel, Menteri Ekonomi Nir Barkat dan rombongannya telah mengalami penyerangan oleh beberapa orang aktivis anti pemerintah.

Kejadian tersebut terjadi saat perjalanan, dari sebuah restoran menurun mobil yang dikendarai Menteri Ekonomi beserta rombongan dan menuju Tel Aviv pusat.

“Sejumlah pembuat onar menyerang pengawal dan beberapa personel polisi dan mencoba untuk mendekati dan menyakiti menteri (Barkat). Para pengawal dan polisi melindungi menteri dengan tubuh mereka setelah para demonstran juga menyerang polisi,” dari pernyataan kepolisian Israel.

Media nasional Israel juga melaporkan, jika salah satu polisi mengalami luka-luka dan sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat, dan juga ada dua orang penyerang yang telah ditahan.

Salah satu saluran televisi Israel “CH12” mengabarkan, jika sebanyak 200.000 warga Israel telah berkumpul di depan gedung parlemen di Yerusalem pusat.

Warga Israel tersebut berkumpul dengan maksud memberikan dukungan mereka terhadap reformasi sistem peradilan yang dicanangkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Resep Siomay Ayam Saus Kacang ala Chef Devina Hermawan, Cocok Jadi Camilan Keluarga

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Barkat, tengah mengucapkan terimakasih di media sosialnya, kepada para demonstran yang mendukung mereka.

Reformasi tersebut digagas oleh pemerintah Netanyahu tepat pada Januari, dan akan membatasi kuasa Mahkamah Agung dalam meninjau dan membatalkan undang-undang yang menurutnya lumayan inkonstitusional.

Selain itu, dalam reformasi akan memberikan kuasa lebih kepada pemerintahan dalam proses pemilihan hakim.

Netanyahu diketahui telah menunda reformasi tersebut pada akhir Maret lalu, is menyerah pada tekanan yang meningkat di tengah masyarakat. Diketahui, ribuan orang Israel telah memprotes reformasi nasional tersebut selama beberapa bulan kabar reformasi di publikasikan.

Disisi lain, sebuah tim wartawan dari saluran televisi Channel 13 News, juga dilaporkan mendapat cacian dan lemparan botol kaca dari beberapa demonstran.

“Tindakan perundungan dan kekerasan dari segelintir demonstran tidak akan menggetarkan kami dan tidak akan menggoyahkan komitmen kami kepada para pemirsa,” pernyataan dari Channel 13.

“Kami berharap polisi dapat dengan segera dan tegas mengusut kasus ini serta membawa para kriminal itu ke pengadilan mengingat kekerasan terhadap wartawan secara umum dan tim Channel 13 News secara khusus telah menjadi hal yang kerap terjadi,” lanjutnya.

“Ini adalah situasi yang keterlaluan dan tidak bisa dimaafkan. Situasi seperti ini tidak dapat dibiarkan dan harus diberantas,” menurut pendapat media tersebut.

Akhir Maret lalu, Channel 13 juga sempat mengalami serangan serupa,akibatnya seorang juru kamera mengalami patah tulang rusuk.

Penangguhan Reformasi Sistem Peradilan Israel

Akibatnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan penangguhan mengenai rencana Reformasi Sistem Peradilan, karena banyak gejolakan penolakan dari warga Israel dan kedepannya bisa menyebabkan perpecahan di pemerintahan atau berubah menjadi kekerasan.

“Dengan niat mencegah keretakan di negara ini, saya memutuskan membatalkan pembicaraan tingkat dua dan tiga (di parlemen) supaya konsensus yang luas dapat dicapai,” pernyataan Netanyahu dalam siaran televisi.

Disisi lain, mitra koalisi sayap kanan-jauh Netanyahu, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, telah menyatakan jika ia setuju mengenai penundaan rencana tersebut, setelah diizinkan membentuk sebuah Garda Nasional di bawah kementeriannya.

Rencana Pemerintahan Israel yang ingin memperkuat parlemen terhadap pengadilan telah memicu gelombang protes terbesar dalam sejaran negara tersebut. Penolakan rencana nasional tersebut, dikatakan karena sebagai ancaman untuk demokrasi di Israel.

Baca Juga: Viral Video Penemuan Mayat Perempuan Membusuk Diduga Jatuh Di Bawah Lift Bandara Kualanamu Sumut

Keputusan Netanyahu menangguhkan rencana Nasional tersebut akhirnya menyusul aksi serikat pekerja Histadrut, mereka membatalkan penerbangan di Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dan melumpuhkan pelabuhan, bank, rumah sakit, dan layanan medis.

Setelah dinyatakan mengenai penundaan rencana reformasi. Serikat pekerja langsung menarik kembali seruan mogok kerja mereka.

Ketua Oposisi Benny Gantz menyatakan pendapatnya, jika keputusan penundaan tersebut lebih baik dilakukan, daripada memaksa melanjutkan rencananya, ia juga mengatakan jika tidak ada kata kompromi terhadap dasar-dasar demokrasi di Israel.

Presiden Israel Isaac Herzog, Senin, mendesak Netanyahu menangguhkan perombakan sistem peradilan demi persatuan bangsa, dan mengatakan jika  keputusan penangguhan tersebut merupakan tindakan yang benar.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler