Cacar Monyet Lebih Mematikan Dari Covid-19, WHO Kini Tetapkan Kondisi Darurat, Berikut Gejalanya!

25 Juli 2022, 08:05 WIB
Cacar Monyet Lebih Mematikan Dari Covid-19, WHO Kini Tetapkan Kondisi Darurat, Berikut Gejalanya! /Reuters

PORTAL NGANJUK - Penyakit cacar monyet ditetapkan sebagai kondisi darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

"Untuk semua alasan ini, saya telah memutuskan bahwa wabah cacar monyet global merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal WHO Sabtu, 23 Juli 2022.

Lalu apa itu penyakit cacar monyet dan apa saja gejalanya? Simak penjelasannya di bawah agar kita bisa mengenali gejala-gajalanya.

Cacar Monyet

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus yang terjadi terutama di daerah hutan hujan tropis (Endemik) seperti di Afrika tengah dan barat. Akan tetapi cacar monyet dikabarkan pada beberapa bulan terakhir telah menyebar dengan cepat di lebih dari 40 negara di luar Afrika.

Yang artinya, hal itu merupakan kejadian yang tidak biasa.

Oleh sebab itu, WHO mengatakan bahwa telah menghapus perbedaan antara negara-negara endemik dan non-endemik untuk penyakit cacar monyet demi menghindari stigma dan rasisme.

Baca Juga: Cek Fakta: Bharada E Resmi Ditahan, Kini Ferdy Sambo dan Distrinya Diburu Polisi? Simak Fakta Sebenarnya

Gejala Cacar Monyet

Cacar monyet merupakan penyakit yang langka dan di picu oleh virus yang bernama monkeypox.Adapun gejalanya penyakit  cacar monyet ini mirip dengan gejala flu  seperti,  sakit kepala, demam, kedinginan, nyeri otot, kelelahan, hingga terjadi pembengkakan kelenjar getah bening.

Kemudian gejala itu berkembang lalu timbul ruam yang bisa menyebar hingga keseleluruh tubuh.

Namun, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, di laporkan bahwa  beberapa kasus cacar monyet di Amerika Serikat gejalanya berbeda dengan yang dijelaskan di atas yang mirip dengan gejala flu.

Beberapa pasien di AS yang terkena penyakit cacar monyet gejalanya ruam yang menyebabkan nyeri pada anus dan juga rektum, peradangan yang menyakitkan pada lapisan rektum (proctitis), dan sensasi harus buang air besar saat usus sedang kosong (tenesmus).

Baca Juga: Cek Fakta: Hasil Autopsi Brigadir J Dipalsukan Dokter Disuruh oleh Jendral, Begini Fakta Sebenarnya

Penularan Cacar Monyet

CDC AS mengungkapkan, bahwa cacar monyet dapat menular melalui benda mati yang sudah terkontaminasi dengan virus monkeypox seperti handuk, seprei, dan pakaian.

Lalu, cacar monyet dapat menyebar ke siapa saja melalui kontak langsung, dari kulit ke kulit atau kontak langsung dengan ruam cacar monyet, luka, koreng, percikan air liur atau cairan mulut dari orang yang terkena cacar monyet.

Cacar monyet juga digolongkan penyakit yang mematikan. WHO menyatakan bahwa cacar monyet pertama kali diidentifikasi di manusia pada tahun 1970. Rasio kasus kematian penderita cacar monyet berkisar dari 0-11% pada populasi umum, rasio tertinggi pada anak-anak.

Disamping mematikan, namun ada kabar baiknya jika terkena penyakit cacar monyet ini biasanya bisa sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 2 hingga 4 minggu.

Pencegahan Cacar Monyet

penyakit cacar monyet ini rupanya dapat dicegah dengan vaksin. Dikabarkan bahwa AS memiliki dua vaksin pencegahan dan dua perawatan antivirus yang dapat digunakan untuk Orthopox, kelompok virus yang dapat mencegah  jenis virus monkeypox penyebab dari cacar monyet.

Vaksin tersebut bernama Jynneos yang kini telah disetujui untuk pencegahan penyakit cacar monyet. Akan tetapi, Vaksin Jynneos hanya bisa di berikan pada usia di atas 18 tahun.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler