PORTAL NGANJUK – Kemenkes (Kementerian Kesehatan) Indonesia belakangan ini menanggapi pengumuman WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mengenai cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.
"Untuk semua alasan ini, saya telah memutuskan bahwa wabah cacar monyet global merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal WHO Sabtu, 23 Juli 2022.
Paska WHO menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global, dengan begitu Kemenkes membuat pengumuman lanjutan mengenai Indonesia yang saat ini masih belum memiliki kasus pertama.
Saat ini dikabarkan sudah tercatat 74 negara yang mempunyai kasus cacar monyet, termasuk negara tetangga Indonesia, yaitu Singapura.
"Saat ini belum ada kasus (cacar monyet) yang ditemukan," kata perwakilan Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam pernyataan terbaru, dikutip PORTAL NGANJUK dari PMJ News.
Walau demikian, Kemenkes tetap melakukan upaya pencegahan infeksi virus cacar monyet, meskipun belum ditemukan kasus pertama cacar monyet di Indonesia.
Salah satunya, Kemenkes melakukan peningkatan pengawasan di pintu kedatangan internasional.
Dengan begitu setiap kantor kesehatan yang bertugas di pintu kedatangan akan melakukan pengawasan secara ketat.
"Peningkatan kapasitas surveilans melalui kantor kesehatan pelabuhan untuk mencegah masuknya monkeypox (cacar monyet)," pungkasnya.
Selanjutnya, Kemenkes akan melihat pengetahuan masyarakat terhadap deteksi dini terhadap satwa liar, seperti monyet, kera, tikus gambia dan juga tupai.
Deteksi dini terhadap satwa liar perlu dilakukan karena menurut Nadia, cacar monyet yang ditemukan sejak tahun 1970 silam, memiliki gejala yang mirip dengan sasaran satwa liar.
74 negara yang dilaporkan sudah terserang wabah penyakit virus monkey pox atau cacar monyet. Dari 74 negara tersebut terkonfirmasi ada sebanyak hampir 16 ribu orang terjangkit virus cacar monyet ini.
Cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus yang terjadi terutama di daerah hutan hujan tropis (Endemik) seperti di Afrika tengah dan barat. Akan tetapi cacar monyet dikabarkan pada beberapa bulan terakhir telah menyebar dengan cepat di lebih dari 74 negara di luar Afrika.
Yang artinya, hal itu merupakan kejadian yang tidak biasa.
Oleh sebab itu, WHO mengatakan bahwa telah menghapus perbedaan antara negara-negara endemik dan non-endemik untuk penyakit cacar monyet demi menghindari stigma dan rasisme.
Sementara ini berikut beberapa daftar negara yang sudah melaporkan kasus cacar monyet di Asia – Pasifik per bulan Juli 2022.
- Australia 41 kasus pada 19 Juli
- Selandia Baru 2 kaus pada 12 Juli
- Singapura 6 kasus pada 14 Juli
- Korea Selatan 2 kasus pada 22 Juni
- Taiwan 1 kasus 24 Juni
- Thailand 25 kasus pada 21 Juli
Demikian informasi sementara ini mengenai status keterjangkitan cacar monyet di 74 negara Asia-Pasifik.***