Portalnganjuk.com– Tak salah jika banyak orang yang mengatakan bahwa sehat itu mahal harganya. Tentunya kita akan merasa tak nyawan jika kondisi tubuh tidak sehat.
Salah satu masalah kesehatan yang mengganggu yakni adanya peradangan pada bagian usus buntu.
Usus buntu merupakan kondisi apendikd atau kentung usus besar yang terletak di sisi kanan bawah perut mengalami peradangan.
Ternyata, ada beberapa kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang Indonesia tanpa sadar menyebabkan penyakit usus buntu.
Dikutip oleh Portalnganjuk.com dari akun instagram @oke.dokter pada 26 Maret 2021.
- Konsumsi Gorengan
Gorengan adalah satu jajanan yang memiliki banyak penggemar. Apalagi jika disanding dengan es kopyor saat suasana panas, pasti nikmat bukan?
Namun sayangnya, kandungan lemak jenuhnya tinggi yang dapat memicu penyakit usus buntu dan kolesterol. Oleh karena itu pertimbangan baik-baik untuk mengkonsumsi makanan tersebut.
- Konsumsi Makanan Yang Dibakar
Makanan yang dibakar seperti ayam bakar, sate, pentol bakar memang memberi rasa sensasi tersendiri.
Tapi perlu kamu ketahui, jenis makanan yang dibakar itu memicu timbulnya zat karsinogen yang mengakibatkan penyakit kanker.
- Sering Menahan Kentut
Secara alami sistem pencernaan menghasilkan gas alami yaitu kenut. Gas alami tersebut mengandung bakteri.
Oleh karena itu mengapa kentut harus dibuang. Jika kentut sering ditahan di dalam perut, maka gas kentut itu dapat mengikis dinding usus. Hingga akhirnya berisiko peradangan pada usus buntu.
- Mengkonsumsi Makanan Sembarangan
Mengkonsumi makanan sembarangan atau asal-asalan akan berdampak dengan kualitas makanan yang dinilai tidak higienis.
Adanya bakteri seperti salmonella bisa menyebabkan masalah pada organ pencernaan. Berhubung usus buntu terletak pada kelompok organ pencernaan, maka kemungkinan imbas peradangan pada usus buntu sangat besar.
Tentunya kamu juga harus mengenal beberapa gejala usus buntu agar dapat lebih cepat dalam melakukan penanganan.
Gejala usus buntu yang dapat kamu rasakan adalah nyeri dibagian pusar, nyeri yang meningkat dengan cepat, demam dan menggigil, mual dan muntah, kebingungan dan disorientasi, diare dan sebelit, kembung, dan lain sebagainya.***