Jangan Beraktivitas Jika Mengalami Tiga Hal Ini Usai Lebaran

16 April 2024, 17:22 WIB
ilustrasi sakit kepala /freepik/

Portalnganjuk.com Lebaran telah usai, menandakan kembalinya aktivitas dan rutinitas sehari-hari. Namun, tak jarang rasa lelah dan penat masih terasa usai menikmati momen libur Lebaran yang penuh dengan makan-makan dan bersantai.

 

Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama, mengingatkan agar masyarakat TIDAK memaksakan diri melakukan beberapa hal saat beraktivitas di luar rumah Jika Mengalami tiga Hal Ini usai Lebaran, yaitu:

 

1.  Terkena Penyakit Menular

Lebaran telah usai, dan kini saatnya kembali beraktivitas. Namun, penting untuk memastikan kesehatan diri usai berlibur, terutama dalam hal penyakit menular.

 

“Mohon pastikan anda tidak terkena penyakit menular yang membahayakan diri sendiri atau orang sekitar,” kata Ngabila.

 

Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama mengingatkan masyarakat untuk tidak memaksakan diri dan menjaga pola hidup sehat setelah Lebaran. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit menular, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

 

Terapkan pola hidup sehat seperti rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Hal ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah terpapar penyakit.

 

2.  Bekerja saat Kondisi Tidak Fit

Lebaran telah usai, menandakan kembalinya aktivitas dan rutinitas sehari-hari. Namun, tak jarang rasa lelah dan penat masih terasa usai menikmati momen libur Lebaran yang penuh dengan makan-makan dan bersantai.

 

Alih-alih memaksakan diri bekerja saat kondisi tidak fit, Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, menyarankan untuk memprioritaskan istirahat dan tidur nyenyak.

 

Tidur nyenyak memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional. Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti:

  • Sulit konsentrasi
  • Pikun
  • Kehilangan motivasi
  • Temperamen
  • Mengantuk sepanjang hari

 

3.  Sakit Pasca Mudik

Mudik Lebaran merupakan tradisi tahunan bagi masyarakat Indonesia. Namun, momen perjalanan jauh dan perubahan rutinitas selama mudik dapat meningkatkan risiko terkena penyakit. Berikut beberapa penyakit yang umum terjadi pasca mudik:

 

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

ISPA adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas, seperti hidung, tenggorokan, dan laring. ISPA mudah menular melalui droplet yang dihasilkan saat batuk atau bersin. Gejala ISPA antara lain batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin, dan sakit tenggorokan.

 

Diare

Perubahan pola makan dan sanitasi yang tidak memadai saat mudik dapat meningkatkan risiko terkena diare. Diare ditandai dengan frekuensi buang air besar yang lebih sering dan tekstur tinja yang encer. Gejala diare lainnya bisa meliputi mual, muntah, dan sakit perut.

 

Demam

Demam merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Demam dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti virus, bakteri, atau parasit. Gejala demam lainnya bisa meliputi menggigil, berkeringat, dan kelelahan.

 

Kelelahan Fisik dan Mental

Perjalanan jauh dan perubahan rutinitas selama mudik dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Kelelahan ini dapat ditandai dengan rasa lemas, kurang berenergi, sulit berkonsentrasi, dan mudah marah.

 

Gangguan Pencernaan

Perubahan pola makan dan stres saat mudik dapat memicu gangguan pencernaan, seperti sakit maag, sembelit, dan perut kembung. Gejala gangguan pencernaan bisa meliputi nyeri perut, mual, muntah, dan diare.

 

“Prinsipnya lebih cepat penyakit atau keluhan dideteksi, lebih cepat berobat, akan cepat sembuh dan tidak menyebabkan kematian, produktivitas kerja terus terjaga,” kata Ngabila.***

 

 

Editor: Yusuf Rafii

Terkini

Terpopuler