Terapi Untuk Atasi Anak Ngompol Saat Tidur, Dijamin Sembuh!

- 16 Oktober 2021, 16:15 WIB
LINGKAR KEDIRI – Masalah anak masih ngompol pada malam hari tentunya dirasakan oleh sebagian orang tua, tapi ada cara untuk mengatasi hal tersebut dengan diet dan terapi. Jika anak masih mengompol pada saat usianya lebih dari lima tahun bisa menjadi pertanda enuresis. Namun, bisa ditangani salah satunya dengan memperbaiki pola makan menjadi lebih sehat. Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM, Irfan Wahyudi memberi  saran untuk membatasi pola makan tinggi protein atau garam serta asupan cairan anak pada malam hari. “Perbaikan gaya hidup yang dapat dilakukan yakni menghindari konsumsi cairan berlebih pada malam hari, memastikan konsumsi cairan yang cukup sepanjang hari, menghindari diet tinggi protein, garam pada malam hari (karena menginduksi diuresis),” kata Irfan dalam konferensi pers virtual, dilansir Lingkar Kediri dari Antara. Ingatkan anak untuk berkemih sebelum tidur dengan posisi buang air kecil yang baik dan benar, serta memberi penghargaan jika anak tidak mengompol. Selain itu, ada juga terapi yang dianjurkan salah satunya terapi alarm yang memungkinkan alarm berbunyi dan membuat anak terbangun lalu pergi ke kamar mandi saat celana anak basah akibat ngompol. Terapi tersebut memiliki tingkat keberhasilan mencapai 80 persen dilakukan selama dua sampai tiga bulan. Atau sampai anak bebas mengompol selama 14 hari, angka kekambuhan usai anak menerapkan terapi alarm dikatakan cukup rendah. “Tentunya peran orang tua sangat penting pada terapi ini. Terapi dianggap berhasil jika anak tidak mengompol selama 1 bulan tanpa pemakaian alarm, dan kebanyakan akan membuahkan hasil yang baik setelah 3-4 bulan terapi,” lanjutnya. Selain terapi alarm, lanjut Irfan, masih ada pilihan lain seperti uroterapi, diuretikm antikolonergik hingga penggunaan obat seperti desmopressin untuk mengatasi anak ngompol pada malam hari.***
LINGKAR KEDIRI – Masalah anak masih ngompol pada malam hari tentunya dirasakan oleh sebagian orang tua, tapi ada cara untuk mengatasi hal tersebut dengan diet dan terapi. Jika anak masih mengompol pada saat usianya lebih dari lima tahun bisa menjadi pertanda enuresis. Namun, bisa ditangani salah satunya dengan memperbaiki pola makan menjadi lebih sehat. Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM, Irfan Wahyudi memberi saran untuk membatasi pola makan tinggi protein atau garam serta asupan cairan anak pada malam hari. “Perbaikan gaya hidup yang dapat dilakukan yakni menghindari konsumsi cairan berlebih pada malam hari, memastikan konsumsi cairan yang cukup sepanjang hari, menghindari diet tinggi protein, garam pada malam hari (karena menginduksi diuresis),” kata Irfan dalam konferensi pers virtual, dilansir Lingkar Kediri dari Antara. Ingatkan anak untuk berkemih sebelum tidur dengan posisi buang air kecil yang baik dan benar, serta memberi penghargaan jika anak tidak mengompol. Selain itu, ada juga terapi yang dianjurkan salah satunya terapi alarm yang memungkinkan alarm berbunyi dan membuat anak terbangun lalu pergi ke kamar mandi saat celana anak basah akibat ngompol. Terapi tersebut memiliki tingkat keberhasilan mencapai 80 persen dilakukan selama dua sampai tiga bulan. Atau sampai anak bebas mengompol selama 14 hari, angka kekambuhan usai anak menerapkan terapi alarm dikatakan cukup rendah. “Tentunya peran orang tua sangat penting pada terapi ini. Terapi dianggap berhasil jika anak tidak mengompol selama 1 bulan tanpa pemakaian alarm, dan kebanyakan akan membuahkan hasil yang baik setelah 3-4 bulan terapi,” lanjutnya. Selain terapi alarm, lanjut Irfan, masih ada pilihan lain seperti uroterapi, diuretikm antikolonergik hingga penggunaan obat seperti desmopressin untuk mengatasi anak ngompol pada malam hari.*** /PublicDomainPictures/PIXABAY

PORTAL NGANJUK – Masalah anak masih ngompol pada malam hari tentunya dirasakan oleh sebagian orang tua, tapi ada cara untuk mengatasi hal tersebut dengan diet dan terapi.

Jika anak masih mengompol pada saat usianya lebih dari lima tahun bisa menjadi pertanda enuresis.

Namun, bisa ditangani salah satunya dengan memperbaiki pola makan menjadi lebih sehat.

Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM, Irfan Wahyudi memberi  saran untuk membatasi pola makan tinggi protein atau garam serta asupan cairan anak pada malam hari.

Baca Juga: Kulit Wajah Langsung Halus dan Glowing, Berikut Cara Mudah Mengencangkan Kulit Wajah ala dr. Saddam Ismail

“Perbaikan gaya hidup yang dapat dilakukan yakni menghindari konsumsi cairan berlebih pada malam hari, memastikan konsumsi cairan yang cukup sepanjang hari, menghindari diet tinggi protein, garam pada malam hari (karena menginduksi diuresis),” kata Irfan dalam konferensi pers virtual, dilansir PORTAL NGANJUK dari Antara.

Ingatkan anak untuk berkemih sebelum tidur dengan posisi buang air kecil yang baik dan benar, serta memberi penghargaan jika anak tidak mengompol.

Selain itu, ada juga terapi yang dianjurkan salah satunya terapi alarm yang memungkinkan alarm berbunyi dan membuat anak terbangun lalu pergi ke kamar mandi saat celana anak basah akibat ngompol.

Terapi tersebut memiliki tingkat keberhasilan mencapai 80 persen dilakukan selama dua sampai tiga bulan.

Baca Juga: Hati-Hati! 5 Gejala Stroke Ini Wajib Anda Ketahui, Salah Satunya Tremor Pada Tangan

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah