Vaksinasi Covid 19 Dikabarkan Bisa Sebabkan Hepatitis, Dokter Akhirnya Beri Tanggapan

- 6 Mei 2022, 13:20 WIB
Vaksinasi Covid 19 Dikabarkan Bisa Sebabkan Hepatitis, Dokter Akhirnya Beri Tanggapan
Vaksinasi Covid 19 Dikabarkan Bisa Sebabkan Hepatitis, Dokter Akhirnya Beri Tanggapan /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL NGANJUK – Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan kabar bahwa melakukan vaksinasi Covid-19 dapat menyebabkan Hepatitis berat.

Hal tersebut tentu membuat banyak masyarakat was-was ketika akan atau sudah melakukan Vaksinasi Covid-19.

Apalagi belakangan pemerintah sedang gencar-gencarnya menggalakan program vaksin booster dosis ketiga.

Baca Juga: Melakukan Vaksinasi Covid 19 Dikabarkan Dapat Menyebabkan Hepatitis Berat, Dokter Akhirnya Buka Suara

Hal tersebut dilakukan pemerintah bukan karena tanpa alasan, namun vaksinasi booster tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menaggulangi penyebaran Covid-19 di Tanah Air.

Bahkan pemerintah menjadikan vaksin bosster sebagai syarat utama dalam melakukan mudik lebaran 2022.

Menanggapi kabar tentang vaksinsasi Covid-19 dapat menyebabkan Hepatitis, Dokter Anak Konsultan Gastrohepatologi Hanifah Oswari mengungkapkan bahwa hubungan antara Hepatitis akut bergejala berat dan Adenovirus pada vaksin COVID-19 adalah sebuah narasi yang tidak benar.

"Pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan, bahwa kejadian ini (Hepatitis akut berat) dihubungkan dengan COVID-19 adalah tidak benar.

Gak ada bukti hubungan dengan vaksin COVID-19," kata Hanifah Oswari saat menyampaikan keterangan pers secara virtual pada Kamis, 5 Mei 2022 siang.

Sebelumnya, Journal Hepatology yang terbit pada 21 April 2022 lalu menuliskan laporan mengenai :

"Vaksinasi SARS-CoV-2 dapat menimbulkan Hepatitis dominan sel T CD8,"

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 Vs Vietnam di Laga SEA Games 2021, Berikut Prediksi Pemain

Ditemukan Adenovirus 41 pada dua anak yang telah menjalani serangkaian transplantasi hati akibat Hepatitis akut berat di Amerika Serikat.

Dokter anak di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta tersebut juga mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada informasi yang kuat terkait Adenovirus berhubungan langsung dengan Hepatitis akut berat.

"Masih mungkin itu kejadian yang bersamaan, tapi bukan berhubungan secara langsung," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah sudah minta Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Jakarta dan Laboratorium Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) untuk meneliti penyebab Hepatitis akut bergejala berat tersebut.

"Kenapa jadi banyak anak-anak kena di banyak negara. Agar kita bisa tahu keadaan ini dan penyebabnya," ujarnya.

Secara terpisah, Mantan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan mengungkapkan bahwa Adenovirus 41 merupakan jenis virus yang sering ditemukan sehari-hari dalam kehidupan manusia.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Vietnam di Laga SEA Games 2021, Click di Sini

Biasanya virus tersebut dapat menyebabkan gejala diare, muntah, demam, dan gejala saluran pernapasan.

Namun virus tersebut biasanya tidak menyebabkan hepatitis pada anak sehat.

"Berbeda dengan strain Adenovirus yang digunakan di dalam vaksin COVID-19 AstraZeneca, yang menggunakan strain ChAdOx1 (modifikasi dari adenovirus yang menginfeksi simpanse)," tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa Adenovirus 41 kebanyakan dialami oleh anak usia kurang dari 5 tahun, terutama yang bagi yang belum divaksin COVID-19.

"Ada kenaikan angka infeksi adenovirus pada anak di Inggris sejak November 2021 dibandingkan 5 tahun ke belakang," jelasnya.

Berdasarkan keterangan dari dokter, vaksinasi Covid-19 sebenarnya tidafk berdampak langsung terhadap gejala hepatitits.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah