Cacar monyet merupakan penyakit yang langka dan di picu oleh virus yang bernama monkeypox.Adapun gejalanya penyakit cacar monyet ini mirip dengan gejala flu seperti, sakit kepala, demam, kedinginan, nyeri otot, kelelahan, hingga terjadi pembengkakan kelenjar getah bening.
Kemudian gejala itu berkembang lalu timbul ruam yang bisa menyebar hingga keseleluruh tubuh.
Namun, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, di laporkan bahwa beberapa kasus cacar monyet di Amerika Serikat gejalanya berbeda dengan yang dijelaskan di atas yang mirip dengan gejala flu.
Beberapa pasien di AS yang terkena penyakit cacar monyet gejalanya ruam yang menyebabkan nyeri pada anus dan juga rektum, peradangan yang menyakitkan pada lapisan rektum (proctitis), dan sensasi harus buang air besar saat usus sedang kosong (tenesmus).
Baca Juga: Cek Fakta: Hasil Autopsi Brigadir J Dipalsukan Dokter Disuruh oleh Jendral, Begini Fakta Sebenarnya
Penularan Cacar Monyet
CDC AS mengungkapkan, bahwa cacar monyet dapat menular melalui benda mati yang sudah terkontaminasi dengan virus monkeypox seperti handuk, seprei, dan pakaian.
Lalu, cacar monyet dapat menyebar ke siapa saja melalui kontak langsung, dari kulit ke kulit atau kontak langsung dengan ruam cacar monyet, luka, koreng, percikan air liur atau cairan mulut dari orang yang terkena cacar monyet.
Cacar monyet juga digolongkan penyakit yang mematikan. WHO menyatakan bahwa cacar monyet pertama kali diidentifikasi di manusia pada tahun 1970. Rasio kasus kematian penderita cacar monyet berkisar dari 0-11% pada populasi umum, rasio tertinggi pada anak-anak.
Disamping mematikan, namun ada kabar baiknya jika terkena penyakit cacar monyet ini biasanya bisa sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 2 hingga 4 minggu.