Bahaya Virus Marburg! Ternyata Ditularkan Lewat Hewan Ini, Simak Cara Antisipasi Selengkapnya!

- 3 April 2023, 13:41 WIB
Bahaya Virus Marburg! Ternyata Ditularkan Lewat Hewan Ini, Simak Cara Antisipasi Selengkapnya
Bahaya Virus Marburg! Ternyata Ditularkan Lewat Hewan Ini, Simak Cara Antisipasi Selengkapnya /Pixabay/kalhh

PORTAL NGANJUK Virus Marburg perlu diwaspadai masyarakat karena tingkat fatalitas kematian yang sangat tinggi mencapai 88 persen.

Meskipun hingga kini virus Marburg belum terdeteksi di Indonesia, tetapi pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengambil langkah antisipatif.

Pada bulan Februari lalu, Kemenkes telah melaksanakan penilaian resiko cepat virus Marburg.

Hasilnya, kemungkinan adanya importasi kasus virus Marburg di Indonesia masih tergolong rendah.

Meskipun tergolong rendah, Kemenkes tetap mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dalam menghadapi kemungkinan penyebaran virus Marburg.

"Kita perlu tetap melakukan kewaspadaan dini dan antisipasi terhadap penyakit virus Marburg," kata Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril.

Virus Marburg termasuk penyakit demam berdarah yang jarang terjadi.

Virus Marburg juga masih satu famili dengan virus Ebola.

 

Penularan virus ini terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi.

Kelelawar berjenis Rousettus aegyptiacus merupakan penyebab alami virus Marburg.

Meskipun bukan asli dan belum ditemukan di Indonesia, tetapi kelelawar ini begitu mobile melewati jalur di Tanah Air.

Virus Marburg diketahui menular melalui cairan tubuh kelelawar secara langsung.

Gejala Virus Marburg

Gejala Virus Marburg mirip dengan malaria, tifus, dan demam berdarah yang banyak ditemukan di Indonesia.

Gejala-gejala yang mirip dengan penyakit yang sudah familiar itu membuat virus Marburg cukup sulit diidentifikasi.

Adapun gejala tersebut berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual muntah, diare, dan perdarahan.

Virus Marburg ini juga dapat menyebabkan perdarahan pada hidung, gusi, vagina atau melalui muntah dan feses yang muncul pada hari ke-5 sampai hari ke-7.

 

Cara Antisipasi

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi tertular virus Marburg:

- Mengurangi kontak dengan kelelawar reservoir virus Marburg. Apabila seseorang harus mengunjungi area habitat kelelawar tersebut, maka dapat menggunakan sarung tangan dan alat pelindung lainnya seperti masker.

- Konsumsi daging secara matang, termasuk saat di daerah wabah virus Marburg.

- Menghindari kontak dengan orang yang dicurigai atau terinfeksi termasuk cairan tubuhnya.

- Bagi petugas kesehatan, terapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).

- Mencuci tangan secara rutin terutama ketika mengunjungi seseorang yang sakit atau setelah melakukan penanganan terhadap orang yang sakit di rumah.

- Melakukan tatalaksana penanganan sampel cairan dan jaringan tubuh penderita penyakit virus Marburg dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan PPI.

- Menunda perjalanan pada wilayah yang saat ini terjadi wabah. Bila tidak memungkinkan, perhatikan risiko dan anjuran pemerintah wilayah/negara tujuan.***

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah