Hari Epilepsi Internasional. Lima Mitos dan Fakta Seputar Kejang dan Epilepsi

- 12 Februari 2024, 16:20 WIB
Hari Epilepsi Internasional. Lima Mitos dan Fakta Seputar Kejang dan Epilepsi
Hari Epilepsi Internasional. Lima Mitos dan Fakta Seputar Kejang dan Epilepsi /Shutterstock

Mitos 3: Epilepsi selalu menyebabkan kejang-kejang yang mencakup gemetar dan gerakan menyentak.

Fakta: Kejang merupakan salah satu gejala epilepsi, tetapi tidak semua jenis kejang melibatkan gemetar dan gerakan menyentak. Ada berbagai jenis kejang, dan masing-masing memiliki gejala yang berbeda.

Jenis-jenis Kejang

Kejang fokal: Kejang ini hanya melibatkan satu bagian otak. Gejalanya dapat berupa:

  • Gerakan menyentak pada bagian tubuh tertentu
  • Kelemahan atau kekakuan otot pada bagian tubuh tertentu
  • Kedutan
  • Perubahan sensasi, seperti kesemutan atau mati rasa
  • Perubahan emosi, seperti ketakutan atau kebahagiaan
  • Perubahan pemikiran atau kognisi, seperti kebingungan atau déjà vu

Kejang umum: Kejang ini melibatkan seluruh otak. Gejalanya dapat berupa:

  • Kehilangan kesadaran
  • Jatuh
  • Gemetar dan gerakan menyentak
  • Mengompol atau buang air besar
  • Menghentikan pernapasan untuk waktu singkat

Kejang absen: Kejang ini biasanya terjadi pada anak-anak. Gejalanya dapat berupa:

  • Tatapan mata yang kosong
  • Berhenti sejenak dari aktivitas
  • Kedutan kelopak mata

Memahami epilepsi dapat membantu mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan epilepsi. Dengan memahami epilepsi, kita dapat membantu orang dengan epilepsi menjalani hidup normal dan produktif.

Mitos 4: Epilepsi selalu dipicu oleh lampu berkedip, video gim, atau stres

Fakta: Lampu berkedip, video gim, dan stres adalah faktor yang dapat memicu kejang pada beberapa orang dengan epilepsi, tetapi tidak semua orang dengan epilepsi memiliki pemicu yang sama.

Faktor-faktor Pemicu Kejang

  • Kurang tidur
  • Stres
  • Penggunaan alkohol atau obat-obatan
  • Demam atau penyakit
  • Perubahan hormonal
  • Nutrisi
  • Penggunaan obat-obatan tertentu

Epilepsi yang dipicu oleh lampu berkedip, video gim, atau stres lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Frekuensi kejang yang dipicu oleh faktor-faktor ini cenderung menurun seiring dengan pertambahan usia.

Mitos 5: Epilepsi adalah suatu kondisi kejiwaan.

Fakta: Epilepsi adalah kelainan neurologis, bukan kondisi kejiwaan. Kelainan ini disebabkan oleh aktivitas listrik otak yang tidak normal.

Penyebab Epilepsi

  • Gangguan pada aktivitas listrik otak
  • Cedera kepala
  • Infeksi otak
  • Stroke
  • Tumor otak
  • Malformasi otak
  • Faktor genetik

Dampak Psikologis Epilepsi

Epilepsi dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional penderitanya. Orang dengan epilepsi lebih berisiko mengalami:

  • Depresi
  • Kecemasan
  • Gangguan stres pasca-trauma
  • Gangguan belajar
  • Stigma sosial

Epilepsi dapat diobati dengan obat-obatan antiepilepsi. Obat-obatan ini dapat membantu mengendalikan kejang dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah