Mitos 3: Epilepsi selalu menyebabkan kejang-kejang yang mencakup gemetar dan gerakan menyentak.
Fakta: Kejang merupakan salah satu gejala epilepsi, tetapi tidak semua jenis kejang melibatkan gemetar dan gerakan menyentak. Ada berbagai jenis kejang, dan masing-masing memiliki gejala yang berbeda.
Jenis-jenis Kejang
Kejang fokal: Kejang ini hanya melibatkan satu bagian otak. Gejalanya dapat berupa:
- Gerakan menyentak pada bagian tubuh tertentu
- Kelemahan atau kekakuan otot pada bagian tubuh tertentu
- Kedutan
- Perubahan sensasi, seperti kesemutan atau mati rasa
- Perubahan emosi, seperti ketakutan atau kebahagiaan
- Perubahan pemikiran atau kognisi, seperti kebingungan atau déjà vu
Kejang umum: Kejang ini melibatkan seluruh otak. Gejalanya dapat berupa:
- Kehilangan kesadaran
- Jatuh
- Gemetar dan gerakan menyentak
- Mengompol atau buang air besar
- Menghentikan pernapasan untuk waktu singkat
Kejang absen: Kejang ini biasanya terjadi pada anak-anak. Gejalanya dapat berupa:
- Tatapan mata yang kosong
- Berhenti sejenak dari aktivitas
- Kedutan kelopak mata
Memahami epilepsi dapat membantu mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan epilepsi. Dengan memahami epilepsi, kita dapat membantu orang dengan epilepsi menjalani hidup normal dan produktif.
Mitos 4: Epilepsi selalu dipicu oleh lampu berkedip, video gim, atau stres
Fakta: Lampu berkedip, video gim, dan stres adalah faktor yang dapat memicu kejang pada beberapa orang dengan epilepsi, tetapi tidak semua orang dengan epilepsi memiliki pemicu yang sama.
Faktor-faktor Pemicu Kejang
- Kurang tidur
- Stres
- Penggunaan alkohol atau obat-obatan
- Demam atau penyakit
- Perubahan hormonal
- Nutrisi
- Penggunaan obat-obatan tertentu
Epilepsi yang dipicu oleh lampu berkedip, video gim, atau stres lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Frekuensi kejang yang dipicu oleh faktor-faktor ini cenderung menurun seiring dengan pertambahan usia.
Mitos 5: Epilepsi adalah suatu kondisi kejiwaan.
Fakta: Epilepsi adalah kelainan neurologis, bukan kondisi kejiwaan. Kelainan ini disebabkan oleh aktivitas listrik otak yang tidak normal.
Penyebab Epilepsi
- Gangguan pada aktivitas listrik otak
- Cedera kepala
- Infeksi otak
- Stroke
- Tumor otak
- Malformasi otak
- Faktor genetik
Dampak Psikologis Epilepsi
Epilepsi dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional penderitanya. Orang dengan epilepsi lebih berisiko mengalami:
- Depresi
- Kecemasan
- Gangguan stres pasca-trauma
- Gangguan belajar
- Stigma sosial
Epilepsi dapat diobati dengan obat-obatan antiepilepsi. Obat-obatan ini dapat membantu mengendalikan kejang dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.