Pentingnya Pola Konsumsi Makanan Sehat Saat Sahur dan Berbuka untuk Menjaga Stamina

- 14 Maret 2024, 16:39 WIB
Ilustrasi makanan sehat - Berikut ini merupakan rekomendasi makanan diet sehat selama puasa di bulan Ramadhan agar tubuh tetap bugar.
Ilustrasi makanan sehat - Berikut ini merupakan rekomendasi makanan diet sehat selama puasa di bulan Ramadhan agar tubuh tetap bugar. /Pixabay/RitaE/

Portalnganjuk.com Ahli gizi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Kalimantan Timur, Arif Sudarsono, menekankan pentingnya memahami pola konsumsi makanan yang sehat saat sahur dan berbuka untuk menjaga stamina selama berpuasa.

 

"Idealnya, kita harus mengonsumsi makanan yang tidak hanya mengenyangkan tetapi juga kaya akan protein dan serat," ujar Arif Sudarsono.

 

Saat Sahur

Memilih makanan yang tepat saat sahur sangat penting untuk menjaga energi dan stamina selama berpuasa. Berikut beberapa tips memilih makanan sahur:

 

Pilih karbohidrat kompleks: Karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, atau roti gandum dicerna lebih lambat dan memberikan energi yang tahan lama.

 

Konsumsi protein: Protein membantu membangun dan memelihara massa otot. Pilih sumber protein seperti telur, ayam, ikan, tempe, atau tahu.

 

Jangan lupa lemak sehat: Lemak sehat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan memberikan energi. Pilih sumber lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, atau biji-bijian.

 

Konsumsi makanan kaya serat: Serat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan melancarkan pencernaan. Pilih makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan.

 

"Buah-buahan seperti kurma sangat disarankan karena kandungan kalium dan asam amino di dalamnya," kata Arif Sudarsono.

 

Minum air putih yang cukup dan hindari makan/minum manis: Minumlah air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi selama berpuasa. Selain itu, makanan dan minuman manis dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti dengan rasa lelah.

 

Hindari makan berlebihan: Makan berlebihan saat sahur dapat menyebabkan rasa kantuk dan tidak nyaman. Makan dengan porsi yang cukup dan dengarkan tubuh Anda.

 

Selain itu, bagi mereka yang memiliki riwayat asam lambung, Arif Sudarsono menyarankan untuk menghindari konsumsi susu saat sahur. Hal ini dikarenakan beberapa alasan:

 

Alasan Menghindari Susu Saat Sahur untuk Penderita Asam Lambung:

  • Lemak: Susu mengandung lemak yang dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan perut begah.
  • Protein: Protein dalam susu dapat meningkatkan produksi asam lambung.
  • Kalsium: Kalsium dalam susu dapat memperlambat pengosongan lambung.

 

Saat Berbuka

Arif Sudarsono, ahli gizi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Kalimantan Timur, mengingatkan untuk tidak tergesa-gesa dan mengonsumsi makanan secara berlebihan saat berbuka puasa.

 

Dampak Makan Berbuka dengan Tergesa-gesa dan Berlebihan

  • Gangguan pencernaan: Makan dengan tergesa-gesa dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, kembung, dan asam lambung naik.
  • Penambahan berat badan: Makan berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan, terutama jika Anda mengonsumsi makanan yang tinggi kalori dan gula.
  • Kelelahan: Makan berlebihan dapat menyebabkan rasa kantuk dan kelelahan.

 

"Mulailah dengan minum air putih untuk menghidrasi tubuh, kemudian lanjutkan dengan makanan yang tidak terlalu manis," kata Arif.

 

Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi kurma saat berbuka puasa karena memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Berikut beberapa manfaatnya:

Sumber Energi Cepat: Kurma kaya akan gula alami, seperti glukosa dan fruktosa, yang dapat memberikan energi cepat untuk tubuh setelah seharian berpuasa.

 

Membantu Mencerna Makanan dan Tingkatkan Kadar Gula Darah: Kurma kaya akan serat yang membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Kurma juga dapat membantu meningkatkan kadar gula darah yang turun selama berpuasa.

 

Menjaga Kesehatan Tulang: Kurma kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, dan fosfor yang penting untuk menjaga kesehatan tulang.

Mencegah Anemia dan Tingkatkan Kekebalan Tubuh: Kurma kaya akan zat besi yang membantu mencegah anemia. Kurma kaya akan vitamin dan mineral yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

 

Kebutuhan Nutrisi dan Kesempatan Memperbaiki Pola Makan selama Ramadan

Arif Sudarsono, ahli gizi dari RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Kalimantan Timur, menjelaskan mengenai kebutuhan nutrisi selama Ramadan.

Kebutuhan energi sehari-hari umumnya berkurang karena tidak adanya makan siang. Tubuh manusia membutuhkan minimal 80% dari total kebutuhan energi harian, yang biasanya masih terpenuhi selama puasa. Kebutuhan energi rata-rata harian adalah minimal 1.700-2000 kalori.

 

"Untuk kebutuhan nutrisi rata-rata harian adalah minimal 1.700-2000 kalori. Namun, tubuh manusia membutuhkan minimal 80 persen dari total kebutuhan energi harian, yang biasanya masih terpenuhi selama puasa," jelas Arif.

 

Bulan puasa adalah kesempatan untuk memperbaiki pola makan dan menjalankan program diet yang sehat. Mengurangi asupan kalori berlebih dan memilih makanan yang bergizi dapat membantu menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa.***

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah