Legenda Bajul Njayan yang Dipercaya Masyarakat Desa Senjayan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk

- 7 November 2023, 17:18 WIB
Ilustrasi Buaya - Legenda Bajul Njayan yang Dipercaya Masyarakat Desa Senjayan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk
Ilustrasi Buaya - Legenda Bajul Njayan yang Dipercaya Masyarakat Desa Senjayan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk /

PORTAL NGANJUK – Legenda Bajul Njayan adalah folklor lisan yang berasal dari Desa Senjayan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk. Legenda ini menceritakan tentang asal usul Desa Senjayan dan keberadaan buaya putih yang bernama Singo Sengoro.

Menurut legenda yang dipercaya warga Kabupaten Nganjuk ini, pada zaman dahulu, Desa Senjayan masih berupa hutan belantara yang angker. Di hutan tersebut, hiduplah seekor buaya putih yang sangat besar dan kuat. Buaya putih itu bernama Singo Sengoro. Singo Sengoro sering memangsa manusia dan hewan yang melewati hutan tersebut.

Suatu hari, seorang pengembara bernama Ratu Gombel datang ke hutan tersebut. Ratu Gombel adalah seorang wanita yang sakti mandraguna. Ratu Gombel berhasil mengalahkan Singo Sengoro dan mengusirnya dari hutan di Desa Senjayan, Kabupaten Nganjuk tersebut.

Ratu Gombel kemudian memutuskan untuk menetap di hutan tersebut dan mendirikan sebuah desa. Desa yang berada di Kabupaten Nganjuk tersebut diberi nama Desa Senjayan, yang diambil dari nama Singo Sengoro.

Hingga saat ini, masyarakat Kabupaten Nganjuk, khususnya yang berada di Desa Senjayan masih percaya bahwa Singo Sengoro masih ada dan menjaga desa tersebut. Masyarakat Desa Senjayan sering melakukan ritual Nyadran dan kenduren untuk menghormati Singo Sengoro.

Legenda Bajul Njayan

Pada zaman dahulu, di Desa Senjayan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, hiduplah seekor buaya putih yang sangat besar dan kuat. Buaya putih itu bernama Singo Sengoro. Singo Sengoro sering memangsa manusia dan hewan yang melewati hutan tersebut.

Suatu hari, seorang pengembara bernama Ratu Gombel datang ke hutan tersebut. Ratu Gombel adalah seorang wanita yang sakti mandraguna. Ratu Gombel berhasil mengalahkan Singo Sengoro dan mengusirnya dari hutan tersebut.

Ratu Gombel kemudian memutuskan untuk menetap di hutan tersebut dan mendirikan sebuah desa. Desa tersebut diberi nama Desa Senjayan, yang diambil dari nama Singo Sengoro.

Hingga saat ini, masyarakat Desa Senjayan masih percaya bahwa Singo Sengoro masih ada dan menjaga desa tersebut. Masyarakat Desa Senjayan sering melakukan ritual Nyadran dan kenduren untuk menghormati Singo Sengoro.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x