Sebut Gempa Banten Belum Seberapa, BMKG: Masih Ada Guncangan Lain yang Menjadi Ancaman Sesungguhnya

15 Januari 2022, 18:35 WIB
Sebut Gempa Banten Belum Seberapa, BMKG: Masih Ada Guncangan Lain yang Menjadi Ancaman Sesungguhnya /Pixabay/Tumisu

PORTAL NGANJUK – Masyarakat kemarin baru saja dihebohkan dengan terjadinya bencana gempa bumi berkekuatan 6,7 SR yang terjadi pada Jum’at, 14 Januari 2022 pukul 16.05 WIB di daerah Sumur, Banten.

Sebagian orang yang merasakan bencana tersebut beramai-ramai mengunggah video detik-detik penyelamatan diri mereka.

Selain itu beberapa daerah di sekitar lokasi gempa juga mengalami dampak dari bencana tersebut.

Baca Juga: Punya Model Unik, Eskalator Ini Mendadak Jadi Viral

Setidaknya dilaporkan ada sekitar seribu lebih rumah dan bangunan pada 27 kecamatan dan 113 desa di Provinsi Banten mengalami kerusakan.

Banyak dari mereka yang menganggap bahwa peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang mengerikan hingga membuat siapapun yang mengalaminya bergidik ketakutan.

Namun, di sisi lain Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa gempa yang terjadi di Banten kemarin belum seberapa.

Baca Juga: Tayang Malam ini! Link Nonton Snowdrop Episode 10 dan Spoiler Lengkap: Para Sandera Dibunuh Sebelum Pemilu?

“Gempa Ujung Kulon Banten kemarin, sebenarnya bukan ancaman sesungguhnya,” kata Daryono, selaku Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.

Hal tersebut karena masih terdapat megathrust atau gempa interlempeng yang paling kuat di planet ini dapat mengguncang dengan kekuatan mencapai Magnitudo 8,7, dan dapat terjadi di batas lempang Selat Sunda.

“Segmen megathrust Selat Sunda, mampu memicu gempa dengan magnitudo tertarget mencapai 8,7,” tutur Daryono.

Ia mengatakan bahwa megathrust Selat Sunda itulah yang menjadi ancaman sesungguhnya, yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

“Dapat terjadi sewaktu-waktu, ini ancaman sesungguhnya,” ungkapnya.

Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan kapan bencana tersebut akan terjadi.

Untuk itu, perlu dilakukan langkah antisipatif untuk menghadapi risiko bencana tersebut, yang berupa melakukan mitigasi konkret seperti membangun hunian yang tahan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami.

“Dalam ketidakpastian kapan terjadinya, kita masih bisa menyiapkan upaya mitigasi konkret,” ucap Daryono.

Baca Juga: Miris! Wanita di Aceh Ini Dihukum Cambuk 100 Kali, Seks Diluar Nikah Degan Suami Orang? Cek Faktanya

“Seperti membangun bangunan tahan gempa, memodelkan bahaya gempa serta tsunami, lalu menjadikan model ini sebagai acuan mitigasi,” tambahnya.***

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Bukan Gempa Banten, BMKG Ingatkan Guncangan Terkuat di Planet: Ini Ancaman Sesungguhnya

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler