Masyarakat Dihimbau Waspada, BMKG Prediksi Potensi Tsunami Setinggi 23 Meter dan Gempa 8,7 M di Jawa Barat

23 Maret 2022, 08:25 WIB
Masyarakat Dihimbau Waspada, BMKG Prediksi Potensi Tsunami Setinggi 23 Meter dan Gempa 8,7 M di Jawa Barat /

PORTAL NGANJUK – Belakangan ini beberapa daerah di Indonesia mengalami gempa bumi dengan intensitas kekuatan rendah hingga sedang.

Namun belum lama ini BMKG ungkap prediksi potensi gempa yang dapat menyebabkan gelombang tsunami di Jawa Barat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi terancam terkena gelombang tsunami paling tinggi.

Baca Juga: Terungkap 5 Fakta Baru Ibu Bunuh Anak Kandung di Brebes, Pelaku Sempat Minta Korban Beli Cutter

Gelombang Tsunami tersebut terjadi akibat peristiwa megathrust atau zona subduksi di pantai selatan Jawa Barat.

BMKG ungkap bahwa titik yang paling rawan terjadi gempa adalah wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Stasiun Geofisika Bandung, Sandy Nur Eko mengatakan ada ancaman gelombang tsunami setinggi hingga 23 meter jika gempa megathrust terjadi, khususnya di daerah Pantai Cipatujah dan daerah sekitarnya.

"Pantai Cipatujah, Tasikmalaya, ketinggian maksimum tsunami yang akan melanda jika terjadi gempa di zona megathrust adalah setinggi 23 meter, dengan waktu tiba gelombang Tsunami sekitar 15 menit," ujar Sandy pada Senin, 21 Maret 2022.

Ia juga mengungkapkan bahwa kekuatan gempa yang sudah dipetakan, diprediksi memiliki kekuatan 8,7 magnitudo, dimana hal tersebut memiliki daya rusak yang cukup berbahaya.

Gempa 8,7 Magnitudo tersebut sangat berpotensi terjadi baik di zona subduksi Selat Sunda atau selatan Jawa Barat.

Adapun pemetaan yang telah dilakukan BMKG adalah untuk lima kabupaten yang memiliki pesisir selatan.

Baca Juga: Mendag: Polri akan Segera Umumkan Tersangka Mafia Minyak Goreng Penyebab Kelangkaan di Masyarakat

Yakni mulai dari Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, hingga Pangandaran.

Selain Tasikmalaya, Kecamatan Pamengpeuk di Garut, juga berpotensi terancam terkena gelombang tsunami setinggi sampai 18 meter jika gempa megathrust itu terjadi.

Kurang lebih, kata dia, tsunami tersebut akan sampai sekitar 15 menit ke bibir pantai sejak terjadinya gempa tersebut.

Kemudian untuk pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, juga terancam terkena gelombang Tsunami setinggi 18 meter dengan waktu tempuh gelombang ke bibir pantai sekitar 18 menit setelah gempa terjadi.

Pada daerah Pantai Pangandaran diprediksi berpotensi terkena gelombang tsunami dalam tenggat waktu 36 menit sejak gempa terjadi.

Ancaman gelombang di pantai Pangandaran tersebut dapat mencapai setinggi hingga 15 meter.

Menurut dia, pesisir selatan Jawa Barat memiliki waktu berkisar 10 hingga 30 menit untuk merespon dengan cepat mitigasi masyarakat terhadap waktu tempuh Gelombang Tsunami.

Baca Juga: Harga Melambung Tinggi, Pengamat: Pemerintah Seharusnya Menentukan Harga Minyak Goreng

Potensi tersebut diprediksi guna menghindari dampak bahayanya kepada masyarakat, oleh karena itu harus tetap perlu untuk waspada..

Perhitungan waktu tempuh gelombang, menurutnya perlu diasumsikan dengan prediksi waktu saat Tsunami tiba.

Kemudian dikurangi oleh waktu peringatan yang dikeluarkan sebelum terjadinya tsunami.

"Jadi bisa dikatakan Jawa Barat ini sangat rawan karena berhadapan langsung dengan subduksi di selatan Jawa itu," tuturnya.

Dengan mengetahui potensi tersebut, masyarakat dapat lebih waspada dan bisa memperkirakan potensi bahaya yang akan ditimbulkan.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler