Luhut Pandjaitan Sebut 110 Juta Warganet Setuju Pemilu 2024 Ditunda, Pakar Keamanan Siber: Data Dari Mana?

13 April 2022, 10:24 WIB
Luhut Pandjaitan Sebut 110 Juta Warganet Setuju Pemilu 2024 Ditunda, Pakar Keamanan Siber: Data Dari Mana? /Antara/

PORTAL NGANJUK – Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan bahwa terdapat 110 juta warganet yang menginginkan adanya penundaan pada Pemilu 2024 sempat menjadi pembicaraan publik.

Menurutnya perolehan data 110 juta warganet yang setuju penundaan pemilu 2024 berasal dari big data.

Hal ini membuat Pakar keamanan siber Doktor Pratama Persadha angka bicara.

Pratama menilai 110 juta big data warganet menyetujui adanya penundaan pemilu 2024 adalah hal yang mustahil,

Ia mempertanyakan dari mana sumber yang menyebutkan data 110 juta Warganet setuju adanya penundaan Pemilu 2024 yang dibeberkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indoesia itu.

“Datanya dari mana?” tanya Pratama.

Baca Juga: Jokowi Diprediksi Dilengserkan dalam 2 Minggu, Rocky Gerung Sebut 3 Kandidat yang Kemungkinan Menjadi Penggant

Berbicara soal data, Pramata mangatakan agar Luhur Binsar Pandjaitan juga dapat memberikan penjelasan proses pengambilan data.

Hal tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan polemik di kalangan masyarakat.

“Hal ini perlu disampaikan ke publik agar semua pihak bisa menilai sejauh mana, sekaligus membuka ruang diskusi,” kata Pratama.

Untuk dapat mengetahui perbincangan publik di media sosial atau platform internet lainnya, Pratama menyebutkan ada berbagai cara yang dapat dilakukan.

Pratama juga menanyakan terkait 110 juta warganet ini diambil dari platform apa dan bagaimana metodologinya.

Apabila data diambil dari media sosial Twitter maka diketahui pemakai aktif Twitter hanya berada pada angka 15 jutaan termasuk juga akun-akun anonim.

Lanjutnya, dari hasil riset CISSRec menggunakan Open Source Intelligence (OSINT) akun Twitter yang membicarakan soal perpanajngan jabatan dan tiga periode presiden Jokowi kisaran 117.746 yang terdiri dari tweet, reply dan retweet dan mencapai 11.868 pemberitaan melalui daring.

Baca Juga: Pemimpin Agung Iran Sebut Masa Depan Iran Tidak Boleh Dikaitkan dengan Nuklir Sebagai Kekuatan Dunia

Dari sumber dua data itu ditemukan sebanyak 83,60 persen kontra terhadap penundaan pemilu.

Sedangkan untuk pro penundaan pemilu sebanyak 16,40 persen.

Sedangkan untuk media daring kotra mencapai 76,90 persen dan pro 23,10 persen.

“Dari data ini sudah terlihat jelas lebih banyak yang menolak penundaan pemilu,” ujar Pratama.

Sebelumnya artikel ini pernah muncul di PIKIRAN RAKYAT berjudul “Luhut Binsar Pandjaitan Sebut 110 Juta Warganet Setuju Pemilu 2024 Ditunda, Data dari Mana”.***

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler