Refly Harun Sebut Terbentuknya Partai Mahasiswa Indonesia Menyalahi Kodratnya: Belajar yang Baik!

23 April 2022, 15:00 WIB
Refly Harun Sebut Terbentuknya Partai Mahasiswa Indonesia Menyalahi Kodratnya: Belajar yang Baik! /Tangkap layar kanal YouTube Refly Harun/

PORTAL NGANJUK – Pembentukan partai mahasiswa yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menjadi perbincangan hangat di media berita.

Sosok Refly Harun kian disorot publik terkait tanggapannya terhadap terbentuknya Partai Mahasiswa Indonesia.

Ahli Hukum Tata Negara ini merasa heran dengan dibentuknya Partai Mahasiswa Indonesia dan mempertanyakan tujuan partai tersebut.

“Lah kok ada Partai Mahasiswa, buat apa gitu ada Partai Mahasiswa?” tanya Refly Harun.

Menurut Refly Harun, pembentukan partai politik oleh para mahasiswa akan berorientasi pada kekuasaan dan kepemimpinan, sedangkan statusnya sebagai mahasiswa dinilai hanya sementara waktu saya.

Baca Juga: Bukan Hanya Minyak, Harga Kerupuk Juga Akan Ikut Naik Per Mei Mendatang

Hal ini membuat Refly Harun merasa keberatan dengan kemunculan Partai Mahasiswa.

“Jadi saya punya keberatan tersendiri kalau ada Partai Mahasiswa, karena partai itu orientasi kekuasaan ya bisa juga nilai, tetapi first thing to do adalah orientasinya kekuasaan, memenangkan pemilu, merebut kepemimpinan, dan lain-lain,” ujar Refly Harun.

“Kalau mahasiswa, gimana caranya, ketika dia harus merebut kekuasaan, mendapatkan kursi, sementara dia masih berstatus sebagai mahasiswa. It doesn’t make sense,” sambungnya.

Ia juga menyebutkan bahwa mahasiswa telah menyalahi kodratnya apabila membentuk partai politik tersebut.

“Jadi kalau mahasiswa membentuk partai politik itu justru menyalahi kodratnya, kenapa? karena status mahasiswa itu temporary, hanya sementara waktu, padahal partai politik tidak dimasukkan untuk sementara waktu.

Baca Juga: Terkait Halal Bihalal Lebaran 2022, Mendagri Telah Resmi Mengeluarkan Aturan Terbaru

Refly Harun menyarankan kepada para mahasiswa untuk tidak membentuk partai politik sendiri dan kembali dalam bagian dari perubahan demi kepentingan rakyat.

“Kembalilah adek-adek mahasiswa kepada kampus, belajar yang baik tapi bila negara membutuhkan, turun ke jalan sebagai bentuk kepedulian, sebagai agent of change, atau sebagai moral force. Jadi bukan terlibat dalam politik sehari-hari untuk merebut kekuasaan,” ujarnya.

Sekedar informasi, selain terbentuknya Partai Mahasiswa ada juga Partai Buruh. Kedua partai ini telah sah di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).***

 

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler