Jokowi Didesak agar Bebaskan Habib Rizieq, Ferry Juliantono: Semua atas Nama Kemanusiaan

12 Mei 2022, 10:15 WIB
Kolasi mantan pengurus FPI, Habib Rizieq Shihab (kiri) dan Munarman (kanan). /Antara/Boyke Ledy Watra dan Fauzan/

PORTAL NGANJUK – Aksi dari Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Waketum (Gerindra) yang berupaya mendesak Jokowi agar membebaskan Habib Rizieq Shihab dan Munarman disorot oleh sejumlah pihak.

Wacana pembebasan Habib Rizieq ini dikaitkan dengan Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Beberapa pihak merasa curiga dengan desakan pembebasan mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI) itu merupakan urusan kampanye Prabowo Subianto.

Pria yang disebut-sebut akan maju pada Pilpres 2024 mendatang, dituding memiliki niatan untuk merebut kembali hati Habib Rizieq.

Baca Juga: Ferry Juliantono Singgung Alasan Pemerintah Tahan Habib Rizieq-Munarman: Lucu Gitu Loh

"Menurut saya ya memang bisa dimaklumi perasaan yang ada di umat, tetapi bagi saya niat kita untuk menjadikan tema anti Islamofobia ini menjadi sesuatu yang bisa mempersatukan umat," kata Ferry Juliantono dikutip Portal Nganjuk dari kanal Youtube Hersubeno Point pada Kamis, 12 Mei 2022.

"Kemudian niat baik untuk kemudian meminta presiden untuk membebaskan semua tahanan politik, termasuk di dalamnya Habib Rizieq Shihab merupakan kewajiban kita atas nama kemanusiaan, atas nama persatuan bangsa, Saya pikir udah bismillah aja," imbuhnya.

Ferry Juliantono menegaskan, apa yang dilakukannya untuk Habib Rizieq dan Munarman saat ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan Pilpres 2024.

"Tapi kalau ini dikaitkan ya mudah-mudahan saya niatkan bukan untuk kaitanya sama 2024 gitu, 2024 buat saya juga masih jauh banget," katanya.

Baca Juga: Jokowi Didesak Bebaskan Habib Rizieq dan Munarman, Dianggap Hanya Bersifat Politis dan Islamofobia

"Tetapi cara saya gini, kalau bisa saya juga menyampaikan sedikit, kalaupun pak Prabowo misalkan bergabung dengan pemerintah saat ini dan apa yang dilakukan oleh Beliau pak Prabowo Subianto sebagai bentuk ijtihad politiknya dalam rangka untuk meredam perseteruan atau potensi konflik yang pada saat itu berkembang, itu juga menurut saya harus bisa diterima juga," tuturnya menambahkan.

Oleh karenanya, dia berharap jika seruan untuk membebaskan Habib Rizieq dan Munarman ini bisa mengetuk pintu hati Jokowi dan Prabowo Subianto.

"Nah tinggal ke depan ya mudah-mudahan ini juga bisa mengetuk bukan hanya hatinya pak Jokowi tapi juga bisa mudah-mudahan mengetuk pintu hati Pak Prabowo untuk apa Bisa menyambungkan lagi silaturahim dan kemudian juga mengetuk hati umat, ulama, dan tokoh-tokoh untuk bisa bahwa ada sesuatu yang lebih besarlah yang harus kita kedepankan," kata dia.

Lebih lanjut, hal yang dilakukan oleh Sekjen Syarikat Islam itu dinilai juga berkaitan dengan partai yang saat ini menaunginya.

Namun, secara tegas Ferry Juliantono membantah tuduhan tersebut, apa yang dilakukannya tidak ada hubungannya dengan Gerindra.

Baca Juga: Temukan Spesifikasi Oppo Find X3 Pro dan Harga Lengkap untuk Tahun 2022

Dia mengatakan jika sejak desk anti islamofobia yang dibentuk oleh Syarikat Islam, terkait wacana pembebasan Habib Rizieq dan Munarman tidak berkaitan dengan partainya.

"Sebenarnya dari awal itu mulai dari terbentuknya desk anti islamofobia, kemudian gagasan untuk membuat naskah akademik rancangan Undang-Undang anti Islamofobia, termasuk pernyataan untuk bebaskan Habib Rizieq shihab, Munarman, dan teman-teman aktivis Islam lainnya, sebenarnya nggak ada kaitannya dengan partai Gerindra," terang Ferry Juliantono

Meski demikian, sebagai petinggi partai, Ferry Juliantono juga mengaku tidak bisa menyalahkan masyarakat jika kedua hal tersebut akan dikait-kaitkan.

"Cuma memang sekarang saya masih menjadi wakil ketua umum partai Gerindra, jadi nggak bisa disalahin juga kalau ada masyarakat yang menilai," ucapnya.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: Youtube Hersubeno Point

Tags

Terkini

Terpopuler