Dunia Telah Gelap Saat Ini? Presiden Jokowi Ngaku Menyerah: Pemerintah Telah Berupaya…

5 September 2022, 10:04 WIB
Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif mengumumkan penyesuaian harga BBM Pertalite, Solar dan Pertamax. /Kolase PikiranRakyat/TerasGorontalo.com

PORTAL NGANJUK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menyerah dengan kondisi dunia saat ini, menjadi keputusan berat karena harus menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Terpantau semua jenis BBM dari Pertamina ikut naik, kini Jokowi disalahkan berbagai pihak atas kebijakan yang diambil.

"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia," kata Jokowi di konferensi pers 3 September 2022.

Diungkap oleh Jokowi bahwa ini bukan masalah yang baru saja terjadi, akibat perang Rusia dan Ukraina tidak kunjung usai, banyak negara yang dirugikan.

Perang itu makin memanas hingga akhir bulan Februari 2022, negara tetangga terdampak besar oleh ekonomi global, Indonesia ikut mengalami akibatnya.

Baca Juga: Mulai Terungkap, Seorang Pedagang Bocorkan Sifat Asli Brigadir J, Disuruh Putri Candrawathi Beli Kain?

Menjadi persoalan saat ini adalah harga minyak dunia yang terus naik, awalnya hanya sekitar US$ 30 - 50, kini telah menyentuh angka US$ 125 per barel.

Akibat perang 2 negara besar itu, Rusia mendapatkan keuntungan yang besar, banyak negara tergantung padanya karena menjadi pemasok minyak dunia.

Padahal karena wabah virus Covid-19 telah menyulitkan ekonomi negara, kini 2 kubu itu menambah kesengsaraan negara tetangga yang bergantung padanya.

Keputusan Jokowi memang berat, negara yang memiliki anggaran Pemerintah yang terbatas dipaksa untuk menstabilkan harga BBM.

Tidak heran akibatnya kini Jokowi memilih menarik subsidi dan menyesuaikan harga BBM di semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik Pertamina.

Semua negara berlomba untuk bertahan dengan kondisi global yang tidak stabil, kebijakan moneter telah diambil oleh sejumlah negara.

Baca Juga: Unik! Wanita Ini Bikin Perhiasan Dari Sperma Manusia Berupa Kalung Hingga Cincin, Penasaran Begini Jadinya!

Tidak sedikit negara yang telah terimbas inflasi, diantaranya Argentina, Brasil, Meksiko, Sri Lanka, hingga Pakistan.

Meskipun mengalami kesulitan dalam pemenuhan BBM, namun Indonesia masih diuntungkan dengan berbagai produk yang dihasilkan.

Seperti produk batu bara, nikel, bauksit, tembaga, serta kelapa sawit terus melonjak naik.

Dari penelusuran, Indonesia untuk tahun ini telah mendapatkan keuntungan hingga Rp420 triliun, hasil itu didapatkan dari pajak dan non pajak.

Karena hutang anggaran Pemerintah semakin membengkak, Jokowi memutuskan untuk menarik subsidi lantaran angkanya telah naik hingga 3 kali lipat.

"Saya sebetulnya ingin harga BBM dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN tetapi anggaran subsidi dan kompensasi tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat," ungkapnya.

Baca Juga: Bukan Maen! Mahasiswa UNG Diamankan Karena Hina Presiden Jokowi, Polda: Kami Sudah Merespon…

Selain itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus menghitung pengeluaran yang digunakan untuk BBM.

Subsidi BBM sebelumnya dinilai tidak masuk akal, yang memakai dari kalangan atas, justru menurut Mulyani kesenjangan dari kalangan bawah semakin besar.

Akibat kondisi itu mau tidak mau Jokowi menetapkan pada tanggal 3 September 2022, pukul 14.30 WIB harga BBM berubah.

Jenis Pertalite kini menjadi Rp10.000, Solar Rp6.800, dan Pertamax Rp14.500 per liter.

Tidak mau menyulitkan rakyat terlalu lama, Jokowi mengalihkan subsidi menjadi bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp600.000.

Baca Juga: Penikaman Massal di Kanada Mengakibatkan 10 Orang Tewas dan 15 Orang Terluka, Mirip dengan Aksi Klitih?

Bantuan ini akan diserahkan ke rakyat yang membutuhkan dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler