Hubungan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Diungkap Pengacara, Om Kuat Ternyata Tahu Password HP Nyonya Sambo

13 November 2022, 17:07 WIB
Hubungan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Diungkap Pengacara, Om Kuat Ternyata Tahu Password HP Nyonya Sambo /Sumber Istimewa

PORTAL NGANJUK – Hubungan Kuat Maruf atau Om Kuat dan Putri Candrawathi menjadi sorotan publik dalam pasca kasus Brigadir J mencuat.

Ada yang berpendapat hubungan Kuat Maruf dengan Putri Candrawathi bukan sekedar hubungan antara sopir dan majikan.

Pengacara akhirnya mengungkap hubungan asli Om Kuat dan Putri Candrawathi, beberapa temuan baru mulai terkuak, masyarakat banyak yang terkejut.

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Titipkan Anak Kepada ART, Ucapkan Pernyatan Mengejutkan Tak Terduga

Terlebih sebelumnya, mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara sempat mengungkap hubungan Om Kuat alias Kuat Ma'ruf dengan Putri Candrawathi disebut memiliki hubungan spesial.

Hingga saat ini tak sedikit yang penasaran dengan hubungan Kuat Ma'ruf dengan Putri Candrawathi.

Bahkan ibu Brigadir J dalam persidangan pun mempertanyakan hubungan antara Om Kuat alias Kuat Ma'ruf dengan Putri Candrawathi.

Sementara, kini fakta baru terungkap lewat kesaksian Susi ART Putri Candrawathi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Saat itu Susi ART Putri Candrawathi dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan Bharada E.

Dalam keterangannya, disebut bahwa Om Kuat alias Kuat Ma'ruf membuka ponsel atau handphone Putri Candrawathi yang menggunakan password.

Kini baru terungkap ternyata Kuat Ma'ruf mengetahui password ponsel Putri Candrawathi.

Hal itu bermula saat Hakim Ketua Wahyu Imam Santosa terus mencecar pertanyaan ke Susi terkait peristiwa di Magelang, yang disebut-sebut tim kuasa hukum Ferdy Sambo, Febri Diansyah ada peristiwa pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

Awalnya Susi menjelaskan ia dan Kuat Maruf, sopir pribadi Ferdy Sambo membopong Putri Candrawathi dari bawah menuju kamarnya di lantai atas.

Setelah sampai di kamar, Putri Candrawathi kemudian menanyakan keberadaan Bripka Ricky Rizal dan Bharada Eliezer.

Susi pun menjawab bahwa keduanya sedang mengantar perlengkapan Tribrata Putra Sambo, anak kedua Ferdy Sambo yang sedang menjalani pendidikan di Taruna Magelang.

"Kemudian Ibu tanya Om Ricky sama Richard ke Om Kuat. 'Ricky mana?' Saya jawab lagi antar barang-barang anak ibu ke SPN," jawab Susi saat ditanya hakim.

"Terus Ibu minta pulang (ke Jakarta). Terus Ibu minta untuk telepon.

Baca Juga: Rizky Billar Buka Suara Soal Tudingan Miskin dan Numpang Hidup Pada Lesti, Ungkapkan Emosi Mengejutkan

Saya enggak tahu telepon siapa. Tapi Om Kuat buka kode HP-nya Ibu, tapi Ibu yang ngomong sama mereka (Ricky dan Richard)," jelas Susi.

"Berarti di kamar (Putri Candrawathi) ada siapa saja?" tanya hakim kepada Susi.

"Ada saya dan Om Kuat. Saya diam saja. Ibu telepon mereka berdua (Ricky dan Richard) tapi saya enggak tahu ibu telepon yang mana.

Ibu nyuruh mereka pulang. Ibu telepon 2 kali habis itu Om Kuat keluar, nyuruh saya kunci-kunci pintu kamar ibu. Pintu kamar dan pintu kaca. Saya sama ibu di dalam kamar, habis itu Om Kuat keluar, saya enggak tahu kemana," jelas Susi.

Hubungan Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi Terkuak

Hubungan Kuat Ma’ruf dengan Putri Candrawathi diungkap Kuasa Hukum Kuat Ma’ruf.

Soal adanya hubungan spesial Kuat Ma'ruf dengan Putri Candrawathi dibantah oleh Kuasa Hukum Kuat Ma’ruf.

Irwan menegaskan bahwa hubungan Kuat Ma’ruf dengan Putri Candrawathi hanya sebatas majikan dan bawahan.

"Ya hubungan secara personal hanya antara majikan dengan bawahan, dengan ART. Tidak ada dekat dan tidak dekat," beber

Irwan pun menyebut bahwa Kuat Ma'ruf telah bekerja di keluarga Ferdy Sambo selama 10 tahun sebagai seorang asisten rumah tangga (ART).

"Jadi Kuat ini 10 tahun dia kerja. Sempat dia istirahat 2 tahun karena COVID. Setelah Lebaran baru dia masuk lagi dan kemudian ditugaskan di Magelang," jelasnya.

Mulanya Kuat direkrut sebagai seorang sopir, namun lantaran sudah memiliki hubungan yang sangat dekat, ia mendapatkan tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan asisten rumah tangga.

"Awalnya dia direkrut sebagai sopir. Kemudian dalam perjalanannya namanya sopir mungkin karena sudah terlalu dekat, sehingga banyak fungsi-fungsi asisten rumah tangga yang dikerjakan (Kuat Ma'ruf) juga," terangnya.

Baca Juga: Mendadak Keluar Grup Whatsapp Keluarga, Nomor Ponsel Brigadir J Sempat Aktif Lagi Hari Ini, Fakta Baru Terkuak

Sebelumnya, hubungan Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi juga dipertanyakan oleh ibu Brigadir J di persidangan.

Sebagaimana diketahui, Kuat Ma'ruf dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Di persidangan tersebut, ibu Brigadir J Rosti Simanjuntak meluapkan emosinya kepada Om Kuat.

Secara terang-terangan, dia menanyakan hubungan Kuat Ma’ruf dan Putri Candrawathi.

"Kuat Ma'ruf, skenario yang sangat hebat. Sangat luar biasa saya lihat di dalam kasus ini. Kalian mengetahui semua. Bahkan menginginkan daripada kematian anakku," katanya.

Bahkan ibu brigadir J menyebut Kuat memiliki posisi lebih dominan dariapda Putri Candrawathi, yang dalam pekerjaan adalah majikannya.

"Ada apa kamu sama si Putri itu Kuat Maruf? Siapanya si Putri kamu? Sampai kamu mendesak mengatur si Putri," tuturnya.

Kondisi Mengenaskan Jenazah Brigadir J dibongkar Sopir Ambulan

Sopir ambulan tersebut memberi kesaksian soal kondisi asli jenazah Brigadir J, publik sangat tidak menyangka dan terkejut.

Baca Juga: Permohonan Maaf Ferdy Sambo Diragukan, Kamaruddin Bongkar Hal Diluar Dugaan, Muncul Petunjuk Baru

Sopir ambulans bernama Ahmad Syahrul mengaku saat dirinya mengangkat jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J banyak darah yang keluar.

Hal itu diungkap Syahrul dalam sidang lanjutan pembunuhan Brigadir

Yakni dengan agenda mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan oleh jaksa dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Awalnya hakim menanyakan bagaimana proses mengevakuasi jenazah. Termasuk apakah banyak darah yang keluar dari tubuh Brigadir J.

"Waktu diangkat darah keluar banyak darah," tanya hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 7 November 2022.

"Ada yang mulia. Saya gak ngerti apa (darah itu) keluar dari kepala, atau genangan darah," kata Syahrul menjawab hakim di persidangan.

Syahrul pun mengatakan saat itu kondisi jenazah terlentang mengenakan baju dan masker berwarna hitam.

Hakim kemudian menanyakan apakah Syahrul melihat luka ditubuh Brigadir J.

"Dada yang mulia, luka tembak dibadan," kata Syahrul.

"Tahu dari mana luka tembak," kata hakim menanyakan.

"Ada bolongan di dada sebelah kiri kalau tidak salah yang mulia," ujarnya.

Hakim kembali menanyakan apakah Syahrul melihat luka lain seperti di pergelangan tangan jenazah Brigadir J.

"Tidak kelihatan yang mulia," ujarnya.

Baca Juga: Akhirnya YG Entertainment Ungkap Kondisi Jisoo BLACKPINK yang Diisukan Soal Benjolan di Lehernya

Syahrul juga mengaku tak melihat apakah ada luka lainnya dibelakang kepala jemazah Brigadir J. "Tidak melihat," katanya.

Syahrul pun mengatakan dirinya diminta mengecek denyut nadi korban dan memastikan sudah meminggal dunia.

"Saya pastikan tidak ada nadinya. lalu saya bilang ke bapak-bapak lokasi izin pak sudah tidak ada. 'Pasti mas, pasti pak'," kata Syahrul.

Dia kemudian diminta langsung melakukan evakuasi dibantu sejumlah anggota kepolisian dilokasi. Syahrul pun mengambil kantong jenazah bertuliskan Korlantas Polri.

Nah saya jelaskan izin pak saya sering tangani kecelakaan dari Satlantas Jakarta Timur saya membantu untuk mengevakuasi kecelakaan atau TKP. 'Iya iya, dari Satlantas Jakarta Timur yaudah tolong dibantu," tuturnya.

Syahrul kemudian memasukkan jenazah dan membawa jenazah tersebut ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati.

Disamping itu terungkap fakta baru soal Kuat Maruf dan Putri Candrawathi saat di Magelang.

Terungkap! Kuat Maruf Ternyata Pegang Tubuh Putri candrawathi Saat di Magelang

Sampai saat ini proses persidangan kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo masih terus akan bergulir.

Pihak Hakim bahkan telah menghadirkan beberapa saksi dalam persidangan, guna mendapat kesaksian dan fakta baru.

Belakangan baru terkuak bahwa Om Kuat ternyata pegang tubuh Putri Candrawathi ketika di Magelang, beberapa petunjuk baru akhirnya mulai terungkap.

Baca Juga: Mantan Pacar Disebut Jadi Orang Ketiga Saat Masih Menjadi Istri Sule, Nathalie Beri Pembelaan Diluar Dugaan

Om Kuat alias Kuat Ma'ruf merupakan salah satu tersangka kasus pembunuhan Brigadir J yang kini menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dalam persidangan lanjutan Bharada E, akhirnya terungkap soal Om Kuat alias Kuat Ma'ruf berani pegang tubuh Putri Candrawathi.

Hal tersebut diungkap Susi ART Putri Candrawathi dalam kesaksiannya dalam sidang lanjutan Bharada E.

Sebagaimana diketahui, belakangan ini telah beredar isu hubungan spesial Putri Candrawathi dan Om Kuat alias Kuat Ma'ruf.

Diketahui Om Kuat alias Kuat Ma'ruf merupakan sopir keluarga Putri Candrawathi.

Hingga akhirnya tindakan Kuat Ma'ruf yang berani memegang Putri yang merupakan atasannya serta tindakannya melarang ajudan memicu banyak pertanyaan.

Kini akhirnya terungkap soal hubungan Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi yang sebenarnya.

Dalam persidangan, dikutip Teras Gorontalo dari Polri TV, Susi menceritakan saat dirinya menemukan Putri tergeletak di lantai 2 di rumah Magelang.

Saat itu, dirinya melihat Om Kuat memegang tubuh Putri.

Namun, Om Kuat dikatakannya cuma memegang bagian kaki saja. Tujuannya untuk memeriksa suhu tubuh istri Ferdy Sambo tersebut.

Baca Juga: Nathalie Holscher Mulai Angkat Bicara Soal Somasi Dari Wati Sang Mantan ART, Pengakuan Tak Terduga Terbongkar

"Om Kuat megang badannya, kakinya, (lalu bilang) 'Ini kakinya dingin'," tutur Susi.

Di sisi lain, Hakim Wahyu menanyakan sosok Kuat Ma'ruf yang kala itu berani memegang tubuh Putri, yang merupakan istri seorang Jendral.

"Kuat ini siapa? Sopir kan?" tanya Wahyu. Hal itu diiyakan oleh Susi.

"Kok berani dia pegang tubuhnya majikannya? Masuk akal nggak?" tanya Hakim Wahyu lagi.

"(Kuat Ma'ruf cuma) megang kakinya," tutur Susi.

"Lha ya megang kakinya (atau) perkara megang apa, tapi berani megang tubuhnya kan? Harusnya kalau dia memegang tubuhnya saudara Putri kemudian memapah ke kasur,

Itu masuk akal. Macam kayak dia dokter, nanya dulu, 'Kenapa? Oh saya pegang kakinya dulu ya?'" kata hakim Wahyu.

Hubungan Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi Terkuak

Hubungan spesial Kuat Ma’ruf dengan Putri Candrawathi diungkap Kuasa Hukum Kuat Ma’ruf.

Hubungan spesial Kuat Ma'ruf dengan Putri Candrawathi dibantah oleh Kuasa Hukum Kuat Ma’ruf.

Irwan menegaskan bahwa hubungan Kuat Ma’ruf dengan Putri Candrawathi hanya sebatas majikan dan bawahan.

"Ya hubungan secara personal hanya antara majikan dengan bawahan, dengan ART. Tidak ada dekat dan tidak dekat," beber

Irwan pun menyebut bahwa Kuat Ma'ruf telah bekerja di keluarga Ferdy Sambo selama 10 tahun sebagai seorang asisten rumah tangga (ART).

"Jadi Kuat ini 10 tahun dia kerja. Sempat dia istirahat 2 tahun karena COVID. Setelah Lebaran baru dia masuk lagi dan kemudian ditugaskan di Magelang," jelasnya.

Mulanya Kuat direkrut sebagai seorang sopir, namun lantaran sudah memiliki hubungan yang sangat dekat, ia mendapatkan tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan asisten rumah tangga.

"Awalnya dia direkrut sebagai sopir. Kemudian dalam perjalanannya namanya sopir mungkin karena sudah terlalu dekat,

Sehingga banyak fungsi-fungsi asisten rumah tangga yang dikerjakan (Kuat Ma'ruf) juga," terangnya.

Sebelumnya, hubungan Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi juga dipertanyakan oleh ibu Brigadir J di persidangan pada Rabu 2 November 2022.

Sebagaimana diketahui, Kuat Ma'ruf dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 2 November 2022.

Di persidangan tersebut, ibu Brigadir J Rosti Simanjuntak meluapkan emosinya kepada Om Kuat.

Secara terang-terangan, dia menanyakan hubungan Kuat Ma’ruf dan Putri Candrawathi.

"Kuat Ma'ruf, skenario yang sangat hebat. Sangat luar biasa saya lihat di dalam kasus ini. Kalian mengetahui semua. Bahkan menginginkan daripada kematian anakku," katanya.

Bahkan ibu brigadir J menyebut Kuat memiliki posisi lebih dominan dariapda Putri Candrawathi, yang dalam pekerjaan adalah majikannya.

"Ada apa kamu sama si Putri itu Kuat Maruf? Siapanya si Putri kamu? Sampai kamu mendesak mengatur si Putri," tuturnya.

Susi Bongkar Hal Mengejutkan Soal Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo

ART Ferdy Sambo, Susi belum lama ini memberi pengakuan mengejutkan dalam persidangan Bharada E.

Hakim bahkan sempat menegur dan mengancam Susi karena sempat memberikan keterangan yang berbelit-belit.

Namun akhirnya Susi memberi keterangan baru tak terduga soal Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, publik dibuat tidak menyangka.

Baca Juga: Pihak Bharada E Ingin Pisah Sidang Saksi, Pengacara Ungkap Hal Mencurigakan, Masyarakat Dibuat Kaget

tidak ada pertengkaran antara Sambo dan Putri Candrawathi pada saat merayakan hari ulang tahun pernikahan.

Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada, Senin, 31 Oktober 2022.

Awalnya hakim menanyakan kapan Sambo berangkat ke Magelang dari Jakarta. Susi pun menyampaikan bahwa dia melihat Sambo pada 4 Juli 2022.

"Berapa lama (Sambo disana)," kata hakim menanyakan Susi.

"Enggak tahu tapi sempet tanggal 4, 6 hari ulang tahun ibu dan bapak ada disana," ujarnya.

Hakim kemudian menanyakan tqnggql berapa hari pernikahan Sambo dan Putri.

"Tanggal 6 malam, (tanggal) 7 (Sambo) pulang setahu saya pagi," tuturnya.

Hakim kembali menanyakan apakah ada keributan antara keduanya. Susi pun menegaskan tidak ada keributan.

"Tidak ada," kata Susi.

Susi mengatakan perayaan ulang tahun pernikahan Sambo dan Putri dilaksanakan di Magelang denhan acara potong kue dan makan bersama.

Hakim lalu menanyakan siapa saja yang hadir. Menurut Susi dalam perayaan itu ada Ricky Rizal, Deden, Kuat, Richard, dan juga Brigadir J.

Dalam sidang ini ada 12 saksi yang akan dihadirkan untuk terdakwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Mereka adalah, Susi (ART), Sartini (ART) Roziah (ART), Damianus (Sekuriti), Abdul Somad (ART), Alfonsius (Sekuriti), Daryanto (Sopir) Marjuki (Sekuriti Kompleks).

Lalu ada, Adzan Romer (Ajudan), Deden (Ajudan), Prayodi (Sopir), dan Farhan.

Bharada E sebelumnya didakwa telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di rumah dinas Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.

Dugaan tindak pidana pembunuhan berencana itu dilakukannya bersama-sama dengan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal (RR), dan Kuat Ma'ruf.

Bharada E mengaku mendapat perintah penembakan itu dari Sambo. Meski begitu tim kuasa hukum Sambo membantah perintah penembakan tersebut dalam nota keberatan atau eksepsi.

Susi Diancam Hakim

ART Ferdy Sambo, Susi hadir memberikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan terdakwa Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.

Selama sidang berjalan, Susi sering berbelit-belit ketika memberikan keterangan.

Majelis hakim pun menegur dan memberikan ancaman mengejutkan, publik dibuat kaget.

Baca Juga: Pihak Bharada E Ingin Pisah Sidang Saksi, Pengacara Ungkap Hal Mencurigakan, Masyarakat Dibuat Kaget

Hal tersebut karena yang bersangkutan karena sering menjawab tidak tahu dan lupa ketika ditanya.

Bahkan Hakim sampai memberi ultimatum kepada Susi usai memberikan kesaksian yang kurang jelas.

“Kenapa Saudara Putri pindah (dari rumah Bangka ke rumah Saguling)?” kata hakim bertanya ke Susi di PN Jaksel, Senin Senin 31 Oktober 2022.

“Saya tidak tahu,” ujar Susi.

“Tidak tahu atau tidak mau tahu?” kata hakim bertanya lagi.

“Tidak tahu,” jawab Susi.

“Setelah saudara Putri pindah ke Saguling, apakah Sambo ikut pindah atau tetap di Bangka?” kata hakim lagi.

“Pindah ke Saguling,” ucap Susi.

Tak puas dengan jawaban Susi, hakim lantas kembali menegaskan pertanyaannya dan mengingatkan Susi bahwa kesaksiannya sudah disumpah dan bisa dipidanakan.

“Lah ini saudara cepet jawabnya, tadi jawabnya lupa. Mana yang benar? Saudara disumpah. Apakah Sambo ikut pindah ke Saguling?,” ujar hakim.

“Ikut,” jawab Susi.

“Kalau keterangan saudara beda dengan yang lain, saudara bisa dipidana loh. Pikirkan dulu jangan jawab cepat-cepat. Apakah Sambo ikut pindah ke Saguling?

“Iya,” jawab Susi.

Dalam kesempatan lain, hakim bertanya kepada Susi selama dia tinggal bersama Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di rumah Saguling apakah semua ajudannya tinggal di jalan Bangka.

Namun, kembali lagi Susi menjawab tidak tahu.

“Terus apa yang kamu tahu? apa yang kamu tahu, kamu sambil mikir, kalau mikir itu bohong, paham? ” kata hakim.

“Iya kan saya bagian masak, enggak ngurusin om-omnya (ajudan),” jawab Susi.

“Apakah rumahnya sebesar itu sampai saudara tidak bisa mengenali mereka (ajudan)? jangan beralasan saudara di dalam dapur terus,” ujar hakim.

Susi Sebagai Saksi Kunci

Susi merupakan saksi peristiwa di Magelang yang diduga membuat Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.

Susi namanya disebut usai kasus Brigadir J yang turut menyeret Om Kuat, Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

Susi adalah asisten rumah tangga (ART) keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Susi disebut sebagai saksi utama dalam peristiwa yang terjadi di Magelang.

Susi juga pernah dipanggil Komnas HAM terkait kasus Brigadir J.

Susi juga menjalani permeriksaan uji kebohongan memakai lie detector bersama Putri Candrawathi.

Sebagaimana diketahui, Susi adalah saksi utama selain Kuat Maruf terkait peristiwa yang terjadi di Magelang.

Dikutip dari YouTube Anjas Asmara di Thailand, ada kabar dari sumber istimewa yang menyebutkan bahwa dugaan isi BAP Susi bocor.

Dugaan BAP Susi ART Putri Candrawathi itu menduga hubungan terlarang Putri Candrawathi dengan Brigadir J itu jalan 7 bulan.

Sebelumnya diketahui bahwa Bripka RR akui lihat Om Kuat dalam keadaan tegang dan panik.

Awalnya, Bripka RR mengikuti skenario Ferdy Sambo.

Baca Juga: Lesti Kejora Cabut laporan KDRT, Gofar Hilman Bongkar Hal Mengejutkan, Publik Dibuat Kaget

Tapi akhirnya, Bripka RR berani melawan hingga membongkar skenario Ferdy Sambo.

Bripka RR pun juga menyebutkan bahwa Susi menangis di Magelang.

Bripka RR juga membantah adanya dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi.

Yang mana, Bripka RR tidak melihat adanya dugaan pelecehan seksual.

Peristiwa di Magelang Jawa Tengah itu penuh dengan teka-teki.

Banyak spekulasi bermunculan dalam kasus jumat berdarah di rumah dinas Ferdy Sambo itu.

Anjas menuturkan dari sumber istimewa itu menduga hubungan terlarang istri Ferdy Sambo itu dengan ajudan Brigadir J.

Bahkan, pada dugaan BAP Susi menyebutkan bahwa Putri Candrawathi dengan Brigadir J itu dari bulan Desember tahun lalu.

“Jika dihitung dari Desember berarti sudah 7 bulan dugaan hubungan terlarang Putri Candrawathi dengan Brigadir J," katanya dalam kanal YouTubenya, belum lama ini.

Katanya dugaan bocor BAP Susi ART Putri Candrawathi itu didapat dari sumber istimewa.

Dikatakannya bahwa peristiwa di Magelang itu Ajudan Ferdy Sambo Bripka RR melihat Susi menangis atau tangisan.

Kenapa kok dia (Susi) menangis terus apa hubungannya dengan Brigadir J dan Putri Candrawathi.

Menurut Anjas, keterangan dari sumber istimewa ini cukup masuk akal.

Baca Juga: Rizky Billar Dikabarkan Ribut Dengan Tetangga Usai Ngebut di Komplek, Lesti Kejora Beri Sikap Tak Terduga

“Karena ada beberapa hal yang kita ketahui ketika membahas reaksi Susi."

“Kok engga masuk akal yah?, orang habis melihat majikan diduga perkosa atau pelecehan seksual yang dituduhkan pihak Putri Candrawathi," bebernya.

“Bukankah kalau ada adegan (dugaan pelecehan seksual) itu harusnya kita membantu menelepon Polisi atau tindakan lainnya seperti pada umumnya," sambungnya.

Lanjutnya dari sumber istimewa itu menduga Susi menangis lihat Putri Candrawathi dengan sosok pria, saat Ferdy Sambo pergi ke Jakarta.

Lagi, Anjas menyebutkan bahwa informasi yang didapatnya dari sumber istimewa itu bahwa BAP Susi menyebutkan Susi mengintip dan menceritakan apa yang dilihat dalam BAP Susi tersebut.

Menariknya, berdasarkan dugaan BAP Susi mengklaim hubungan terlarang Putri Candrawathi dengan Brigadir J.

“Dalam dugaan BAP tersebut yang diberikan sumber istimewa, dia menduga Putri Candrawathi dengan Brigadir J, punya hubungan spesial," katanya.

Dan menurut sumber istimewah itu diduga isi BAP Susi itu menyebutkan bahwa dia melihat Brigadir J dengan Putri Candrawathi di dalam kamar.

Lanjut Anjas menganalisis ini sangat masuk akal, karena menurutnya reaksi Susi ini menangis.

“Kalau dia (dugaan Susi) lihat kekerasan seksual seperti itu. Harusnya sebagai seorang perempuan dia melihat majikannya (Putri Candrawathi) dibegitukan yang ada dia emosi bahkan kalau nangis yah OK."

“Tetapi pasti sambil marah-marah dan banyak ekspresi tidak menangis doang," analisis dosen di Thailand itu.

Bahkan, menariknya lagi sumber istimewah itu menduga Putri Candrawathi dan Brigadir J punya hubungan dari bulan Desember.

Diketahui bersama Putri Candrawathi masih bersikukuh dengan pelecehan seksual.

Om Kuat, Bripka RR, dan Bharada E berdasarkan tes Lie Detector hasilnya jujur.

Sedangkan, Putri Candrawathi, Susi dan Ferdy Sambo hasilnya Polri belum diuumumkan.

Payudara Istri Ferdy Sambo Diraba Brigadir J

Dikutip dari Voxtimor, temuan Komnas HAM soal pelecehan seksual itu lalu mendapat tanggapan dari pihak Brigadir J.

Sebagai pengacara dari keluarga Yoshua, Johnson Panjaitan menyebut, saat pihaknya melapor ke Kabarskrim Polri. Ibu putri sudah membuat laporan atas dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi di Duren Tiga dan percobaan pembunuhan.

"Dan dengan tegas Polri menyatakan tidak ada tindak pidananya," kata Panjaitan dalam acara di ILC.

Anehnya, soal peristiwa di Magelang. Tidak ada laporan, tiba-tiba diungkapkan Komnas HAM.

"Gak ada pelaporan, tiba-tiba muncul. Jika dilihat dengan sungguh-sunggu, maka berkasnya hancur," tegas Panjaitan.

Panjaitan membeberkan, pihaknya berposisi sebagai pro justitia," tambah Panjaitan.

Menurutnya, jika memang sungguh-sungguh yah pro justitia.

"Walau mengelak bahwa itu peristiwa tanggal 7, tetapi harus melihat laporan Bu Putri," kata pengacara keluarga Brigadir J itu.

Panjaitan menagku, sudah memiliki SP3 laporan Putri Candrawathi.

Baca Juga: Rizky Billar Dikabarkan Cekcok Dengan Tetangga Usai Ngebut di Komplek, Lesti Kejora Beri Sikap Mengejutkan

Berikut Isi SP3 Laporan Putry Candrawatri yang dibacakan J.Panjaitan, yang dikutip melalui Youtube TvOnews 6 September 2022.

Pada hari jumat tanggal 8 Juli 2022, sekitar Pukul 17.00 di Komleks Duren Tiga....

Bermula ketika korban sedang berada didalam kamar. Dalam posisi terbaring di tempat tidur, tiba tiba pelaku (Brigadir J) masuk dan lansung memegang paha, kemaluan, serta memegang payudara korban.

Kemudian korban kaget, dan langsung berteriak tolong...tolong..tolong...

Namun pelaku langsung mengancam korban dengan cara menodong senjata api ke kepala korban.

Korban yang merasa ketakutan, kembali berteriak dengan kalimat tolong-tolong...tolong...

Pelaku langsung keluar dari kamar korban. Akibatnya korban merasa ketakutan dan menceritakan kepada suami korban.

Demikian isi surat SP3 laporan Putri Sambo yang dibacakan J.Panjaitan beberapa waktu lalu.

Putri Candrawathi Ikut Menikmati

Kini Putri Candrawathi masih jadi sorotan publik setelah pengakuannya diperkosa oleh Brigadir J.

Diduga pengakuan Putri Candrawathi itulah yang membuat Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir J.

Putri Candrawathi merupakan tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Hingga kini Putri Candrawathi belum juga ditahan karena memiliki hak istimewa.

Bahkan Putri Candrawathi masih ngotot diperkosa oleh Brigadir J

Menurut keterangan Putri Candrawathi, Brigadir J masuk ke kamarnya lalu terjadilah pemerkosaan.

Namun pernyataan Putri Candrawathi yang mengaku dapat pelecehan seksual justru diragukan.

"Dia (Brigadir J) menjilati tangan, lalu bagian-bagian sensitif," kata Putri Candrawathi, dikutip dari tvOne News.

Selain itu, pengakuan Putri justru dinilai menunjukkan bahwa dia menikmati setiap perlakuan yang diduga dilakukan oleh Brigadir J.

Lantas benarkah hal itu yang didengar Susi?

Susi Dengar Suara Desahan

Sementara itu, anggota Komisi III DPR Dipo Nusantara mengatakan, narasi dugaan kekerasan seksual dalam peristiwa pembunuhan Yosua memang sulit diterima.

Sebab, Polri jelas-jelas sudah mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3).

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) konfrontasi Putri terkait dengan narasi pelecehan seksual tersebut.

Dalam BAP itu, Putri Candrawathi menceritakan kejadian di Magelang pada 7 Juli sekitar pukul 18.00 sampai 19.30.

Saat itu Yoshua disebut masuk ke kamarnya. Putri menyebut dirinya sedang tidak enak badan.

Istri eks Kadivpropam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo tersebut menyatakan bahwa Yoshua memaksanya untuk berdiri dan menuju pintu.

”Lalu, Yosua membuka pintu kaca dan sambil jalan ke arah keluar pintu kaca,” ujar Putri dalam BAP.

Pada saat itu, Putri mengaku sengaja menyenggol keranjang tumpukan pakaian yang sudah disetrika.

Dia juga menendang-nendangkan kakinya ke pintu kaca dengan harapan ada orang yang mendengar.

”Setelah posisi saya berada di depan pintu kaca, saya tidak melihat ada orang di sekitar tangga,” tuturnya.

Putri lalu mengatakan bahwa, Yoshua menghempaskan tubuhnya hingga terjatuh di depan pintu kamar mandi yang posisinya berhadapan dengan pintu kaca dan berada di depan pintu kamar.

”Saya terjatuh saat itu, terduduk menyandar ke keranjang pakaian kotor dengan posisi kaki lurus,” terangnya.

Baca Juga: LINK Nonton Spy X Family Episode 17, Lengkap Sub Indo, Kualitas HD, Legal Bukan di Samehadaku atau Oploverz

Keterangan Putri dalam BAP itu bertentangan dengan saksi lain. Salah satunya, keterangan saksi Susi.

Dalam keterangannya, Susi menyebutkan bahwa dirinya melihat Yosua masuk ke kamar Putri, lalu mendengar suara mendesah.

”Artinya, itu (keterangan Putri) bisa terbantahkan,” terangnya, dikutip Teras Gorontalo dari Voxtimor.

Dipo menyebut keterangan Putri Candrawathi yang tertuang dalam BAP itu sangat mungkin menjadi acuan Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk menyimpulkan terjadinya dugaan kekerasan seksual.

”Kalau berdasar keterangan satu pihak saja, tentu belum bisa disimpulkan terjadi pelecehan,” tutur politikus PKB tersebut.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Tags

Terkini

Terpopuler