Presiden Jokowi Peringatkan Perubahan Iklim Akan Mengancam Ketahanan Pangan

- 31 Maret 2022, 10:05 WIB
Presiden Jokowi Peringatkan Perubahan Iklim Akan Mengancam Ketahanan Pangan (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Presiden Jokowi Peringatkan Perubahan Iklim Akan Mengancam Ketahanan Pangan (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev) /

PORTAL NGANJUK - Presiden Joko Widodo memperingatkan dampak dari perubahan iklim dapat mengancam ketahanan pangan Indonesia.

Presiden Jokowi, dalam peringatan Hari Meteorologi Dunia (HMD) ke-72 secara daring yang dikutip dari Antara  pada Rabu, menyampaikan perubahan iklim akan meningkatkan frekuensi, intensitas, dan durasi bencana geohidrometeorologi.

“Daya adaptabilitas tanaman dan produktivitas tanaman semakin menurun dan ini mengancam ketahanan pangan di negara kita,” ujarnya yang dikutip dari antara pada Rabu 30 Maret 2022.

Baca Juga: Nonton Shaman King 2021 Episode 1-49 Sub Indo Full Resolusi, Streaming dan Download Disini

Indonesia yang merupakan negara agraris dan kepulauan, kata Presiden, semakin tidak diuntungkan dari dampak perubahan iklim.

Fenomena cuaca dan iklim yang ekstrem, ujarnya, juga akan semakin sering terjadi.

“Terjadi peningkatan suhu udara, suhu muka air laut semakin menghangat, terjadi laju kenaikan muka air laut yang membahayakan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil,” tutur Presiden.

Karena itu, Jokowi meminta seluruh pemangku kepentingan memperhatikan dengan serius informasi cuaca dan perubahan iklim yang diberikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan instansi terkait lainnya.

Baca Juga: Nonton Anime Kaijin Kaihatsu-bu no Kuroitsu-san Episode 1-12 Sub Indo, Streaming dan Download Disini

Kemudian, jajaran pemerintah perlu menyiapkan kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan cepat.

“Serta siapkan penanganan yang lebih baik untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim," katanya.

Jokowi juga meminta sistem peringatan dini bencana semakin diperkuat dengan mengandalkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), maha data atau “Big Data”, metode asimilasi, dan komputerisasi teknologi tinggi. Sebab, data dan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan untuk menyusun langkah penanganan yang terukur.

"Ini untuk membangun kesadaran, ketangguhan, dan partisipasi masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Kaki Bocah 8 Tahun Dibakar Teman Hingga Melepuh dengan Hand Sanitizer, Awalnya Hanya Bercanda?

Di sisi lain, Jokowi berharap sistem edukasi kebencanaan kepada masyarakat terus dilanjutkan.

Kepala Negara meminta jajarannya untuk melakukan edukasi, literasi dan advokasi berkelanjutan.

Selanjutnya, ketangguhan masyarakat dalam beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim harus terus ditingkatkan.

“Agar masyarakat mampu merespons dengan cepat potensi risiko bencana,” kata dia.

Kelompok rentan dampak perubahan iklim, yakni petani dan nelayan, juga harus menerima edukasi bencana agar mampu beradaptasi.

Baca Juga: Samsung Galaxy M52 5G, Cari Tahu Spesifikasi dan Harga Terbaru Disini

Dengan begitu, petani dan nelayan dapat tetap bekerja produktif dan mampu menjaga ketahanan pangan.

Selain itu, Kepala Negara meminta jajarannya memperkuat kolaborasi lintas kementerian/lembaga dengan instansi swasta, dan pihak terkait lainnya.

"Kemudian, kolaborasi dengan swasta dan sosial dan berbagai elemen bangsa dalam adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim," ujarnya.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah