Ungkit Alasan Habib Rizieq-Munarman Ditahan, Politikus: Dulu Masih Masuk Akal, Beda dengan Sekarang

- 12 Mei 2022, 11:15 WIB
Kolasi mantan pengurus FPI, Habib Rizieq Shihab (kiri) dan Munarman (kanan).
Kolasi mantan pengurus FPI, Habib Rizieq Shihab (kiri) dan Munarman (kanan). /Antara/Hafidz Mubarak A dan HO-Polda Metro Jaya /

PORTAL NGANJUK - Politikus Gerindra, Ferry Juliantono mengungkit alasan penahanan Habib Rizieq Shihab dan Munarman.

Menurutnya, Habib Rizieq Shihab dan Munarman adalah tahanan politik, namun sikap Pemerintah dalam menetapkan tahanan politik antara dulu dan sekarang sangat berbeda.

Ferry Juliantono membandingkan antara dulu dan sekarang terkait alasan penahanan seorang tahanan politik, dia menilai dulu masih cukup masuk akal, beda dengan sekarang.

"Tapi dasarnya, kalau dulu ada pasal subversif, ada pasal 160, ada pasal-pasal yang meskipun itu diada-adakan oleh penguasa biasanya masih agak masuk akal," ujarnya.

Baca Juga: Beredar Wacana Pembebasan Habib Rizieq, Dicurigai Sebagai Kendaraan Politik Kampanye Prabowo

"Tetapi kalau ini bikin resepsi ditersangkakan, terus Munarman ditangkap Densus antiteror dan lain sebagainya dan tidak ada buktinya, kemudian Edi Mulyadi gitu," tambahnya.

Oleh karenanya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra tersebut mendesak Jokowi selaku Presiden agar mau membebaskan Habib Rizieq Shihab dan Munarman.

"Jadi udahlah nggak penting lah menurut saya, jadi menurut saya surat ini kita buat Resmi kepada pemerintah, Presiden dalam hal ini, supaya membebaskan lah," kata Ferry Juliantono.

Ferry Juliantono, turut mengungkap tentang alasan pihaknya membela Habib Rizieq yang ditahan lantaran melanggar protokol kesehatan.

"Memang dalam kasus Habib Rizieq Shihab, semua orang tahu ini politiklah, begitu beliau sampai di Jakarta dengan semua kontroversi dalam pengertian sudah dapat izin tapi karena ya nyambutnya banyak terus saya enggak tahu apa yang ada di pikiran pemerintah pada saat itu, terus mulai dicari-cari itu, kelihatan banget itu," terangnya.

Baca Juga: Jokowi Didesak agar Bebaskan Habib Rizieq, Ferry Juliantono: Semua atas Nama Kemanusiaan

Menurut Ferry Juliantono, pada saat Habib Rizieq menggelar acara, pasti sudah melaksanakan sesuai dengan peraturan protokol kesehatan yang berlaku.

"Nah pada saat itu karena masih dalam Covid varian Delta, ya orang melaksanakan resepsi pernikahan putrinya itu Pak Habib Rizieq pasti ada yang dateng, dan tentu juga sudah membatasi lah penyelenggaraan itu supaya sesuai dengan kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang ada pada saat itu," ujar Ferry Juliantono.

Namun, Pemerintah terlihat seolah-olah sedang mencari-cari kesalahan mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

Ferry Juliantono juga membandingkannya dengan Jokowi yang juga diketahui sering kali membuat kerumunan warga ketika melakukan kunjungan daerah.

"Tapi kalau tokoh seperti Habib Rizieq kemudian dicari apa kesalahannya, ditangkap, apalagi ditahan dengan alasan karena melanggar protokol, ya saya tanyakan harusnya beberapa, presiden bahkan menyelenggarakan kegiatan yang pada saat yang sama itu juga gerombol-gerombol, melibatkan orang banyak juga, kok enggak bisa dikenakan dengan sanksi yang sama? ini kan aneh," jelasnya.

Baca Juga: Spesifikasi Oppo Find X5 Pro Produk 2022, Simak Harga Terbaru Disini

Lebih lanjut, dia juga menyoroti kasus Munarman, eks sekretaris FPI itu yang ditangkap seolah-olah teroris, padahal tuduhan tersebut tidak terbukti di pengadilan.

"Kemudian dalam kasus munarman, itu juga begitu, ditangkap dengan Densus dengan cara penangkapan yang seolah-olah teroris, itu saya sebagai sahabatnya Munarman kan tahu bahwa dia nggak begitu," jelas Ferry Juliantono.

"Terus ternyata di pengadilan nggak terbukti baiat-baiat dan sebagainya, apa sih hubungannya, relevansinya baiat dengan terorisme tuh?," imbuhnya.

Ferry Juliantono lantas menekankan tentang pentingnya penyamaan persepsi antara aparat, Badan Intelijen Negara (BIN), dan juga publik.

"Ini definisi terorisme tuh apa? Kemudian fundamentalisme, radikalisme, ini cap-cap yang terlalu mudah disampaikan di negara yang mayoritas penduduknya muslim seperti ini, lucu jadinya gitu loh," tegasnya sebagaimana dikutip Portal Nganjuk dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Kamis, 12 Mei 2022.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: Youtube Hersubeno Point


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah