BMKG Jelaskan Ada 2 Faktor Penyebab Fenomena Suhu Panas di Indonesia Hingga 36,1 Derajat Celcius

- 13 Mei 2022, 14:30 WIB
Fenomena suhu panas.
Fenomena suhu panas. /dok. BMKG/

PORTAL NGANJUK - Beberapa hari terakhir suhu panas di siang hari di sejumlah wilayah Indonesia lebih panas dari biasanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait kondisi suhu panas di sejumlah wilayah di Indonesia.

Menurut pengamatan BMKG, suhu panas tercatat antara 33 hingga 36,1 derajat Celcius selama 1 hingga 7 Mei 2022.

Suhu panas maksimum tertinggi hingga 36.1 derajat Celcius ini diketahui terdapat di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.

“Suhu maksimal tertinggi hingga 36,1 derajat Celcius terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto yang dilansir dari Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: Nonton dan Download Kaguya-sama: Love is War Season 3 S3 Episode 6 Sub Indo Resmi Bukan dari Otakudesu

Padahal sebelumnya di tahun 2019 suhu maksimum tertinggi di Indonesia terjadi pada bulan April sekitar 38.8°C terjadi di Palembang.

Guswanto menjelaskan fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari dipicu beberapa faktor.

Faktor pertama yaitu posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.

Faktor kedua, dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi.

“Di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi," ujarnya.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Resmi Dilaporkan ke Polisi Setelah Posting Foto Anies Baswedan Memakai Koteka

Guswanto menyatakan suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan berasal dari fenomena gelombang panas.

Menurut World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau dikenal dengan heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima hari atau lebih secara berturut-turut.

Suhu panas maksimal harian lebih tinggi dari suhu maksimal rata-rata hingga 5 derajat Celcius atau lebih.

Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.

Sementara itu yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas terik dalam skala variabilitas harian.

Baca Juga: Jelang Kurban, Mentan Siapkan Vaksin untuk Hewan Ternak di Jatim yang Terjangkit PMK 

Dalam hal ini BMKG juga menyebutkan bahwa suhu panas di siang hari masih harus diwaspadai sampai pertengahan bulan Mei.

Dengan kondisi tersebut, BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh, terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di Pikiran Rakyat yang berjudul Kenapa Suhu Panas Terik Sampai 36 Derajat di Indonesia? BMKG Beri Penjelasan.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah