BMKG: Gelombang Laut Setinggi 4 Meter Berpotensi Hantam Jabar dan DIY, Masyarakat Diharap Siap

- 13 Mei 2022, 14:50 WIB
BMKG: Gelombang Laut Setinggi 4 Meter Berpotensi Hantam Jabar dan DIY, Masyarakat Diharap Siap
BMKG: Gelombang Laut Setinggi 4 Meter Berpotensi Hantam Jabar dan DIY, Masyarakat Diharap Siap /

PORTAL NGANJUK – Baru Baru ini BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi hingga 4 meter di wilayah Jabar dan DIY.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi gelombang tinggi masih berpotensi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta selama bulan Mei 2022 ini.

"Saat sekarang perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY memasuki musim angin timuran.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Resmi Dilaporkan ke Polisi Setelah Posting Foto Anies Baswedan Memakai Koteka

Sehingga, gelombang tinggi tersebut masih berpotensi terjadi," ujar Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, dikutip dari antara pada Jumat,13 Mei 2022.

Bahkan, kata dia, pihaknya pada hari Kamis 12 Mei 2022 kemarin kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga tanggal 14 Mei 2022.

Karena tinggi gelombang di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY berpotensi mencapai 2,5 sampai 4 meter atau masuk kategori gelombang tinggi.

Pihaknya akan segera menginformasikan kepada masyarakat jika ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan kondisi cuaca maupun tinggi gelombang laut tersebut.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh.

Terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari yang cukup panas," jelasnya.

Terkait dengan kondisi cuaca di wilayah Jateng selatan, Teguh mengatakan hujan masih berpotensi terjadi di Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya hingga akhir bulan Mei 2022.

Dalam pengamatan yang dilakukan di Stamet (Stasiun Meteorologi) Tunggul Wulung pada periode 1-12 Mei 2022, kata dia, tercatat 9 hari terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

"Artinya bahwa untuk bulan Mei potensi hujan masih akan terjadi dengan ciri hujan lebih sering terjadi pada sore dan malam hari dan disertai kilat atau petir," tuturnya.

Baca Juga: Awas! Gejala Hepatitis Ternyata Bisa Menjadi Kanker Hati, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

Berdasarkan data statistik data 30 tahun terakhir, bahwa rata-rata curah hujan bulan Mei khususnya di Cilacap sebesar 283 milimeter per bulan yang berarti curah hujannya masuk kategori menengah.

Hal itu menandakan bahwa bulan Mei masih perlu kewaspadaan terutama bagi daerah yang rawan banjir dan longsor," jelasnya menambahkan.

Disinggung tentang fenomena suhu panas dan terik yang dirasakan masyarakat dalam beberapa hari terakhir, Teguh mengatakan berdasarkan hasil pengamatan di Stamet Tunggul Wulung pada periode 1-12 Mei 2022.

Suhu maksimum terukur berkisar 32-33 derajat Celcius dengan suhu maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 1-9 Mei 2022 karena mencapai 33 derajat Celcius.

"Suhu maksimum tertinggi di Cilacap yang pernah terjadi pada bulan Mei selama 30 tahun terakhir sekitar 35,2 derajat Celcius pada tahun 2010.

Jadi suhu udara yang terasa panas sekarang ini masih dalam kategori normal untuk wilayah Cilacap dan sekitarnya," ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa fenomena suhu udara panas dan terik yang terjadi pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa hal.

Antara lain posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator.

Hal tersebut tentu mengindikasikan bahwa wilayah Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya telah memasuki masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau.

Sehingga diprakirakan akan segera memasuki musim kemarau pada bulan Juni 2022.

Pada kondisi yang demikian, tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya lambat laun akan mulai berkurang.

Baca Juga: Link Download Doctor Strange in The Multiverse of Madness 2022, Nonton dan Streaming Kualitas HD

Sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.

Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat per-awan-an yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi.

Sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup panas dan terik pada siang hari.

"Paling tidak kondisi suhu panas dan terik pada siang hari masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei," ucapnya.

"Kami akan segera informasikan kepada masyarakat jika ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan kondisi cuaca maupun tinggi gelombang laut.

Kami mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari yang cukup panas," jelasnya.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah