Network
PORTAL NGANJUK - Tersangka Bharada E ungkapkan kekejaman Ferdy Sambo otak pembunuhan Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Ia juga mengungkapkan, Brigadir J saat itu yang sudah ketakutan dan tak berdaya masih tetap dihabisi meski ia minta ampun.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Bharada E kepada mantan kuasa hukum Bharada E yakni Deolipa Yumara sempat menceritakan kronologi ketika di rumah Dinas Ferdy Sambo Jalan Saguling, Duren Tiga Barat, Pancoran, Jakarta Selatan.
Mulanya, Brigadir J dimintai untuk naik ke lantai atas, akan tetapi Yoshua menolaknya. Namun, perintah itu datang dari atasannya yakni Ferdy Sambo, akhirnya Brigadir J menurutinya.
Kemudian Bharada E juga naik ke lantai atas, ia mengaku bahwa ia menyaksikan Brigadir J sudah berlutut di depan Ferdy Sambo yang saat itu sedang memegang pistol sambil memakai sarung tangan.
“Di atas itu sudah ada kejadian, si Yoshua berlutut di depan Sambo. Kalau menurut keterangan Richard, kan Richard pegang pistol. Sambo juga pegang pistol. Tapi Sambo pakai sarung tangan. Biasa kan, namanya mafia kan, suka pakai sarung tangan,” ucap Deolipa sebagaimana di kutip PORTAL NGANJUK.
Baca Juga: Boy William Ungkapkan Alasan Mengejukan Kenapa Dia Tak Jadi Nikah: 'Yes, Gue Nggak Jadi Nikah'
Situasi saat itu menjadi panas ketika Ferdy Sambo memberikan perintah kepada Bharada E untuk menembak rekannya yakni Brigadir J.
Perintah tersebut tidak dapat ditolak oleh Bharada E dan akhirnya terjadilah penembakan terhadap rekannya itu.
