Habib Rizieq Bongkar Kemiripan Modus Operasi Kasus Pembunuhan Brigadir J dan KM 50, Ternyata…

- 16 Agustus 2022, 14:50 WIB
Habib Rizieq Bongkar kemiripan Modus Operasi Kasus Pembunuhan Brigadir J dan KM 50, Ternyata…
Habib Rizieq Bongkar kemiripan Modus Operasi Kasus Pembunuhan Brigadir J dan KM 50, Ternyata… /Diolah Dari Google

PORTAL NGANJUK – Habib Rizieq Shihab belakangan ikut buka suara soal kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret nama Irjen Ferdy Sambo.

Bahkan mengaitkan kasus pembunuhan Brigadir J dan KM 50 memiliki kemiripan modus operasi.

Sebelumnya Irjen Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kapolri atas kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: BCL sebagai Putri Candrawati, Rio Dewanto sebagai Ferdy Sambo... Kreativitas Warganet Bikin Ngakak!

Bahkan Ferdy Sambo telah mengakui perbuatannya sebagai dalang pembunuhan Brigadir J.

Habib Rizieq melalui ceramahnya mengatakan bahwa Allah SWT memiliki cara-cara yang ajaib dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya untuk membuktikan kebenaran.

Menurut Habib Rizieq, Allah SWT telah membuka siapa pelaku penembakan 6 laskar FPI di KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek melalui kasus pembunuhan Brigadir J.

"Kita gak pernah tahu kalau orang ini, orang ini, orang ini terlibat. Tapi Allah buka satu-satu, yang kita gak tahu jadi tahu," ujar Habib Rizieq.

Bukan tanpa alasan, Habib Rizieq menilai modus operandi yang dilakukan oleh komplotan Ferdy Sambo dalam membunuh 6 laskar FPI sama persis dengan kasus Brigadir J.

"Serupa cara menghilangkan buktinya, serupa cara membungkam saksinya, serupa cara-cara berbohongnya, serupa cara-cara yaitu merekayasa dongeng kasusnya. Subhanallah," ujarnya.

Baca Juga: KAI Resmi Terapkan Aturan Baru Naik Kereta, Udah Tau Belum?

Menanggapi pernyataan Habib Rizieq itu, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun pun ikut buka suara.

Refly Harun menuturkan bahwa pernyataan Habib Rizieq itu hanya sebatas pendekatan non-yuridis.

"Kalau saya ya tetap ingin melakukan pendekatan yuridis. Pendekatan yuridisnya adalah apakah kasus KM 50 itu sudah dibuat terang benderang, sudah diproses secara adil," ucap Refly Harun.

Refly Harun pun juga menegaskan agar jangan memandang hal ini dari sudut pandang agama saja, tetapi juga dari segi hukum.

"Jangan memandang ini dari sisi agama, pandanglah dari sisi penegakan hukum,

Kalau kita memandangnya dari sisi agama, maka negara tidak akan mampu menegakkannya," ujarnya.

Baca Juga: Terbaru! Ferdy Sambo akan Dikekang oleh Kasus Baru, KPK Siap Datangi Lokasi Mako Brimob?

"Karena yang terjadi adalah sekelompok orang tertentu akan meng-capture kelompok orang lain,

Jadi mereka akan saling sandera dan kekuasaan menjadi bingung karena membenturkan kelompok masyarakat," sambung Refly Harun.

Mantan Staf ahli Mahkamah Konstitusi itu menilai, kasus KM 50 masih menjadi salah satu masalah dalam proses penegakan hukum di Indonesia.

"Ada anak manusia yang mati, 6 laskar FPI sama seperti Brigadir J mati, tapi negara belum memberikan keadilan," ujarnya.

Refly Harun pun menegaskan bahwa proses hukum terhadap kasus KM 50 dan pembunuhan Brigadir J masih belum cukup.

Karenanya, dibutuhkan penyidik independen yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak ada konflik kepentingan.

Baca Juga: Kamu Belum Vaksin Booster? Simak Atuan Baru Naik Kereta Api Per 15 Agustus 2022

Menurut Refly Harun, hal seperti ini sangat lumrah diminta oleh warga negara.

"Siapa saja yang diperlakukan tidak adil dan belum mendapatkan keadilan, berhak atas tanggung jawab negara tersebut,

Termasuk misalnya Munir, istrinya sampai sekarang masih menunggu, sudah 18 tahun belum mendapatkan keadilan," ucapnya.

"Kemudian Novel Baswedan misalnya, Terhadap mereka dan KM 50 memang sudah ada pengadilannya,

Tapi masyarakat menganggap proses peradilannya tidak menyentuh the main actor, pelaku utama," kata Refly Harun menambahkan.

Baca Juga: Ketok Palu, Vonis Hukuman Habib Bahar bin Smith Hanya Sekitar 10 Persen Dari Tuntutan Jaksa Penuntut Umum

Berbeda dengan kasus pembunuhan Brigadir J, kata Refly Harun, apabila tidak diintervensi oleh masyarakat yang kompak dan kekuasaan yang memiliki political will, maka Ferdy Sambo akan lenggang kangkung.

"Ini soal hal yang terkait dengan keadilan," tegasnya," dikutip dari channel YouTube Refly Harun.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x