Hasil Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J Tidak Ditemukan Adanya Penganiayaan, Kamaruddin: Ini Makin Ajaib

- 25 Agustus 2022, 11:50 WIB
Otopsi Ulang Brigadir J
Otopsi Ulang Brigadir J /

PORTAL NGANJUK - Hasil autopsi ulang Brigadir J diragukan oleh pengacara keluarga Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak.

Diketahui, pada Senin, 22 Agustus 2022 Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) melakukan konferensi pers yang dilakukan di Bareskrim Polri yang menyatakan tidak ditemukannya tanda penganiayaan didalam tubuh almarhum Brigadir J.

"Jadi saya bisa yakinkan, sesuai dengan hasil pemeriksaan, baik pada saat kita lakukan otopsi maupun dengan pemeriksaan penunjang dan hasil mikroskopik, tidak ada luka-luka pada tubuhnya (Brigadir J) selain kekerasan senjata api," ucap Ketua PDFI Ade Firmansyah.

Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Mengaku Brigadir J Lakukan Tindakan Asusila Kepadanya di Kamar, Refly Harun: Mungkin Ingin…

Menurutnya, semua luka yang ada dalam tubuh jenazah Brigadir J yang disebut ada tanda penganiayaan oleh keluarga Brigadir J itu, sudah bisa dipastikan dengan ilmu forensik dengan sebaik-baiknya, bahwa tidak ada tanda penganiayaan atau kekerasan melainkan hanya luka akibat senjata api.

Ade Firmansyah selaku Ketua PDFI juga menambahkan, bahwa autopsi ulang ulang ini yang tentunya akan ada plus minusnya.

"Otopsi ulang ini tentunya ada plus minusnya, tentu gambaran luka pun pasti akan lebih baik di otopsi pertama, daripada otopsi kedua. Tapi kami masih bersyukur karena mendapatkan petunjuk mengenai gambaran luka-luka di tubuh korban masih cukup jelas," ungkapnya.

Baca Juga: Terungkap Istri Ferdy Sambo Sebut Brigadir J Masuk Kamarnya dan Melakukan Hal Asusila, Refly Harun: Dia Ingin…

"Setelah di review baik dari hasil pemeriksaan, foto, serta gambaran mikroskopik, kita bisa meyakini bahwa luka-luka itu merupakan luka tembak," imbuhnya.

Berdasarkan pemeriksaan forensik, terdapat lima luka tembak yang masuk serta empat luka tembak yang keluar dalam tubuh Brigadir J.

Ia menambahkan sebanyak dua jenis luka yang fatal pada tubuh Brigadir J, yakni terletak pada area dada dan kepalanya.

"Ada dua luka yang fatal tentunya, ada dua luka fatal yaitu di area dada dan kepala," jelasnya.

Selain itu, tidak ada organ tubuh yang hilang pada tubuh jenazah Brigadir J, semuanya juga telah dikembalikan ke dalam tubuhnya.

"Jadi kita semua, apa yang didapatkan pada tubuh korban yang jelas sudah dikembalikan ke tubuh korban dan memang ada hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah adanya misalnya kebocoran,"ucapnya.

"Karena banyak luka-luka di tubuh korban dan yang jelas tidak ada organ yang hilang dan semua dikembalikan ke tubuh jenazah," tambahnya.

Dikutip dari kanal YouTube Oligarki, Kamaruddin Simanjuntak menanggapi terkait hasil otopsi ulang Brigadir J tersebut.

Dalam acara tersebut, Kamaruddin mengatakan bahwa dirinya mengaku curiga bahwa nantinya pasti hasilnya akan sama saja dengan otopsi yang pertama.

Menurutnya, masyarakat nanti akan digiring kembali kepada skenario awal Ferdy Sambo terkait dugaan pelecehan seksual, yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo.

Hal itu terbukti setelah selesai otopsi ulang dilakukan, Kamaruddin Simanjuntak mencatat hasil otopsi ulang tersebut dan menyerahkan ke penyidik di Bareskrim Polri akan tetapi malah ditolak.

Adapun alasan penolakan tersebut lantaran bukan catatan dari Tim Forensik melainkan catatan dari dua orang saksi yang hadir mengikuti proses autopsi ulang jenazah Brigadir J.

Menurut Kamaruddin, penyidik yang saat itu ditemuinya hanya menyatakan bahwa Pimpinan mereka tidak bisa menerima bukti pencatatan tersebut.

"Entah siapa pimpinannya kami tidak tahu. Entah dibawa ke toilet atau ke ruangan mana, kami tidak tahu. Tapi yang jelas, bukti itu (hasil pencatatan otopsi) ditolak," jelas Kamaruddin Simanjuntak, dikutip oleh PORTAL NGANJUK dari kanal YouTube Oligarki pada Rabu, 24 Agustus 2022.

Padahal menurutnya, catatan tersebut merupakan hasil lengkap temuan pada setiap jengkal tubuh Brigadir J. Dan catatan tersebut merupakan dari dua orang yang merupakan dokter dan satunya ahli kesehatan, akan tetapi mereka tidak menerimanya.

"Karena ini data yang begitu akurat kok ditolak. Maka saya sebarlah ini di media sosial. Sejumlah media, di Refly Harun, pokoknya di mana saja, termasuk di Hendro Firlesso," ungkapnya.

"Pokoknya ini masyarakat harus tahu, karena masyarakat sebagai pemilik negara ini. Semacam pemegang sahamnya. Bahwa negara ini dikelola dengan cara-cara yang jahat, masyarakat harus tahu. Karena ditolak, maka saya sebarkan ke masyarakat," imbuhnya.

"Yang jelas kemarin sudah keluar hasil otopsi. Hasil otopsi itu, sampau detik ini tak diberikan ke saya. Diberikannya kepada penyidik, tang memohon (otopsi ulang) saya," ucap Kamaruddin.

"Lalu diberikan kepada media, secara sepotong-sepotong. Kepada pemohon tak diberikan, kepada penyidik diberikan, tapi kepada media diberikan sedikit. Ini jadi makin ajaib," pungkasnya.***

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah