Perbuatan Terlarang Ajudan ke Nyonya Sambo Terkuak, Adegan Paha Putri Candrawathi dan Brigadir J Mencuat

- 16 September 2022, 10:27 WIB
Perbuatan Terlarang Ajudan ke Nyonya Sambo Terkuak, Adegan Paha Putri Candrawathi dan Brigadir J Mencuat
Perbuatan Terlarang Ajudan ke Nyonya Sambo Terkuak, Adegan Paha Putri Candrawathi dan Brigadir J Mencuat /Diolah Dari Google

PORTAL NGANJUK – Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo yakni Susi sepertinya akan jadi saksi kunci dalam kasus kematian Brigadir J.

Pasalnya, Susi adalah satu dari sekian saksi yang melihat apa yang terjadi kepada istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi di Magelang.

Bahkan menurut Bripka RR saat dirinya kembali dari sekolah anak Ferdy Sambo, dia mendapati Susi sedang menangis di tangga.

Dilansir dari YouTube Uncle Wira, tangisan Susi ternyata berkaitan dengan apa yang dilihatnya di lantai dua tepatnya di kamar Putri Candrawathi.

Baca Juga: Bripka RR Berencana Join Justice Collaborator hingga Beberkan Soal Pelecehan Seksual Putri Candrawathi

Susi ternyata melihat jika ada seseorang yang masuk ke kamar Putri Candrawathi.

Bahkan, sosok tersebut keluar dengan baju acak-acakan.

Sosok yang dimaksud Susi adalah Brigadir J yang tak lain adalah ajudan Ferdy Sambo.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Kuat Ma'ruf alias Om Kuat.

Ia juga melihat Brigadir J tampak naik dan turun dari arah kamar Putri Candrawathi.

Om Kuat juga melihat Brigadir J keluar dari kamar Putri Candrawathi dengan kemeja acak-acakan.

Baca Juga: Insiden Kuat Maruf Hampir Tewas di Tangan Brigadir J Terungkap, Bripka RR dan Bharatu Prayogi Melakukan Ini

Setelah keluar dari kamar Putri Candrawathi, Brigadir J kemudian pergi ke lantai satu.

Om Kuat lalu mengambil pisau dapur dan menghadang Brigadir J yang coba kembali naik ke lantai dua kamar Putri Candrawathi.

Tapi sepertinya Brigadir J tidak melakukan pelecehan seksual.

Namun diduga ada skandal terlarang antara Putri Candrawathi dan Brigadir J sang ajudannya.

Trik Pelecehan Seksual

Salah satu dari lima tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J yakni Putri Candrawathi masih bersikeras jika dirinya dilecehkan oleh ajudan suaminya Ferdy Sambo di Magelang.

Baca Juga: Heboh! Bharatu Prayogi dan Bripka RR Sempat Selamatkan Nyawa Kuat Maruf yang Hampir Tewas di Tangan Brigadir J

Sampai hari ini Putri Candrawathi masih tetap pada keterangannya yakni dirinya dilecehkan saat berada di Magelang.

Meski banyak pihak seakan merasa ganjil dengan keterangan dari Putri Candrawathi tersebut.

Salah satunya adalah mantan Hakim Agung tahun 2011-2018 yakni Gayus Lumbuun.

Ia menilai jika dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh Putri Candrawathi bisa meringankan hukuman yang akan diterima oleh suaminya, Irjen Ferdy Sambo.

Pasalnya, berdasarkan hasil rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo diketahui merencanakan pembunuhan setelah mendapat cerita pelecehan seksual yang terjadi di Magelang.

Gayus mengatakan jika skenario itu benar ada.

Bahkan kemungkinan penilaian hakim melihat Ferdy Sambo melakukan pembunuhan dengan spontanitas dan bukan direncanakan.

Dengan pertimbangan spontan itu, Ferdy Sambo bisa jadi terlepas dari jerat Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana.

Baca Juga: Heboh, 28 Balita Di Gambia Meninggal Diduga Mengonsumsi Paracetamol, Kok Bisa?

"Hakim akan berpikir kalau itu tidak terencana, itu spontanitas, (Pasal 340) coret, (Pasal) 338 itu ya memang pengganti dari 340 kalau itu menurut konsep pembunuhan," ujarnya dilansir dari YouTube Beda Enggak.

Menurut dia, pasal pengganti tersebut bisa jadi menghilangkan hukuman berat untuk Ferdy Sambo.

"Pasal 338 pembunuhan dan itu ancamannya ringan sekali, tidak terlalu beratlah, maksimal 15 tahun," ucap Gayus.

Untuk itu, ia meminta agar masyarakat terus mengawasi kasus Ferdy Sambo ini agar pasal 340 yaitu pembunuhan berencana tetap akan sampai dipersidangan.

"Makanya ini perlu dikawal oleh semua pihak," tegas dia.

Adegan Paha dan Alat Vital

Sampai hari ini kasus pembunuhan Brigadir J masih jadi isu hangat.

Tak sedikit isu yang beredar tentang fakta yang beredar di media sosial terkait kasus kematian ajudan Ferdy Sambo ini.

Hingga saat ini sudah ada lima tersangka yang ditetapkan oleh Bareskrim Polri dalam kasus Brigadir J.

Mulai dari Ferdy Sambo, Bripka RR, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf alias Om Kuat, dan Bharada E.

Akan tetapi dalam kasus ini, Putri Candrawathi sampai hari ini masih bersikeras bahwa Brigadir J melecehkan dirinya.

Bahkan dalam BAP Putri Candrawathi yang bocor ke publik, ia menyebutkan jika Brigadir J sempat meraba paha dan bagian vitalnya.

Baca Juga: Ini Dia Profil Gubernur Papua Lukas Enembe yang Jadi Tersangka oleh KPK

Tak hanya itu Putri Candrawathi juga mengaku jika dirinya dibanting oleh Brigadir J.

Sementara itu, Om Kuat menjadi sosok pelindung bagi Putri Candrawathi.

Pasalnya ia dengan penuh emosi menjadi penjaga tangga bagi Putri Candrawathi.

Om Kuat bahkan sempat mengancam akan membunuh Brigadir J dengan pisau.

Dikutip dari Vox Timor.com apa yang terjadi saat di Magelang diduga menjadi pemicu yang membuat Ferdy Sambo memutuskan untuk membunuh Brigadir J di rumah dinasnya.

Pada kejadian di Magelang terdapat lima orang yang terlibat diantaranya Brigadir J, Putri Candrawathi, Om Kuat, Bharada E dan Susi.

Komnas HAM secara terbuka menyebut mendiang Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J sempat menggendong Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah.

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, secara resmi menghentikan laporan dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi di Duren Tiga.

Laporan tersebut dihentikan setelah Polri melakukan gelar perkara dan tidak menemukan bukti.

Keterangan Baru Bripka RR.

Disamping itu, Erman Umar yang merupakan kuasa hukum Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR baru saja memberikan keterangan terkait kliennya.

Erman Umar yang dipercaya keluarga Bripka RR menjadi kuasa hukumnya akhirnya membuka beberapa keterangan terkait kasus yang dihadapi kliennya.

Menurut Erman Bripka RR mulai menceritakan keajadian sebenarnya terkait kasus yang menewaskan Brigadir J.

Di beberapa keterangannya Erman menyebut jika Bripka RR tak mengetahui tentang adanya dugaan pelecehan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi yang terjadi di Malang.

Dikutip dari kanal Youtube Refly Harun, selain itu Erman Umar menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan Ferdy Sambo pasca tewasnya Brigadir J,

Hal itu berdasar isi Berita Acara Pemeriksaan (BAP), meski tak hapal isi BAP tersebut Erman menduga pertemuan itu merupakan inisiasi Sambo dalam merekayasa kasus pembunuhan Brigadir J.

Hal serupa juga dijelaskan sebagaimana dikutip dr Berita Subang denga judul 'Blak-blakan, Bripka RR Bongkar Tipu-tipu Sambo untuk Bunuh Brigadir J,

Tanpa Terendus Publik', Erman Umar menyebut mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo telah melakukan langkah-langkah aktif pasca insiden berdarah Duren Tiga itu.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Menjadi Korban Percobaan Pembunuhan, Begini Keadaannya Saat Ini!

Salah satu langkahnya dengan meminta bawahannya berkumpul di Provost. Tujuan berkumpul tersebut adalah membuat skenario dan langkah taktis untuk memuluskan setingan awal.

Menurut Erman, Sambo mengajak berkumpul untuk memuluskan skenario agar pembunuhan Brigadir J tidak terendus dan faktanya dikaburkan

"Dikumpulkan di situ (Provost) mungkin Sambo yang berperan di situ. Saya tidak ingat betul karena saya tidak baca lengkap," jelas Erman kepada wartawan, Selasa 13 September 2022.

Namun Erman tidak menyebutkan satu per satu siapa saja yang berkumpul di Provost. Pastinya mereka merupakan loyalis atau bawahannya dalam rangka membuat skenario awal.

Menurutnya jelasnya ada yang membantu, mungkin obstruction of justice.

"Pertemuannya malam hari, Sambo mengatur semua. Tepatnya setelah penembakan. Ya jelas ada yang membantu, mungkin obstruction of justice," kata Erman.

Adapun fakta-fakta dalam BAP Bripka Ricky Rizal setidaknya sinkron dengan apa yang disampaikan oleh Bharada E atau Bharada Eliezer sebelumnya.

Baca Juga: Paula Verhoeven Istri Baim Wong Alami Insiden Di New York: Aku Terjebak Dalam Lift Ya Allah, Excuse Me!

Diketahui Bripka RR mulai berbalik melawan kesaksian Ferdy Sambo usai dikunjungi keluarga dan istrinya.

Ia mendapat penguatan dan dukungan dari orang-orang terdekatnya hingga setuju memberi kesaksian yang berbeda dari skenario Ferdy Sambo.

"Bukan (ancaman), dia takut. Makanya dalam rangka setelah saya masuk, setelah keluarganya dulu, mulai keluarganya masuk udah mulai berani dia karena keluarganya,” kata Erman.

Erman mengungkapkan, kliennya memang sempat mengikuti skenario baku tembak yang dibuat Sambo terkait kematian Brigadir J.

Namun, setelah Bripka RR mendapat kunjungan dari keluarganya, ia mengubah keterangannya.

Setelah keluarga memberikan penguatan, akhirnya Bripka RR mulai berani mengatakan yang sebenarnya.

“Mungkin dia didatangi keluarga, adik kandung sama isteri agar mereka minta bicara benar. Pada saat itu, dia sudah mulai bicara benar,” ujar Erman.

Disamping itu, Erman Umar juga mengatakan bahwa Putri Candrawathi membuka rekening untuk kepentingan pribadi.

Erman Umar menyebut bahwa pembukaan rekening itu menjawab sejumlah isu soal rekening milik para ajudan Ferdy Sambo banyak aliran dana.

Baca Juga: Update Kasus Ferdy Sambo, Sejumlah Polisi Dapatkan Sanksi hingga Hilang Jabatan, Siapa Mereka?

"Kalau masalah rekening saya dengar itu bukan rekening pribadi masing-masing (ajudan)," kata Erman di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta pada Selasa, 13 September 2022 dikutip dari PMJ News.

Begitu pun Bripka RR juga ternyata rekeningnya digunakan oleh Putri Candrawathi untuk kebutuhan rumah tangga di Magelang.

Erman mengatakan bahwa Bripka RR dan Brigadir J memiliki uang yang fantastis di rekening

Hal itu, dikatakan oleh Erman, karena memang Bripka RR bertugas di rumah Sambo di Magelang.

Kemudian atas nama Yosua, kata Erman, Putri menggunakannya untuk kebutuhan rumah tangga di Jakarta.

"Kalau Yosua untuk kebutuhan rumah tangga yang di Jakarta kali ya, di rumah Saguling, Duren Tiga," tandasnya.

"Kalau Yosua untuk kebutuhan rumah tangga yang di Jakarta kali ya, di rumah Saguling, Duren Tiga," kata dia.

Erman mengatakan bahwa setelah dibuat sejak 2021, seluruh ATM atau mobile banking para anak buah Sambo itu digunakan sepenuhnya oleh Putri.

Dia mengungkapkan bahwa kliennya sama sekali tidak menggunakan rekening tersebut.

Susi Dengar Rintihan Putri Candrawathi

Susi adalah asisten rumah tangga (ART) keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Susi disebut sebagai saksi utama dalam peristiwa yang terjadi di Magelang.

Susi juga pernah dipanggil Komnas HAM terkait kasus Brigadir J.

Susi juga menjalani permeriksaan uji kebohongan memakai lie detector bersama Putri Candrawathi.

Sebagaimana diketahui, Susi adalah saksi utama selain Kuat Maruf terkait peristiwa yang terjadi di Magelang.

Bahkan, diduga karena peristiwa di Magelang inilah Ferdy Sambo menjadi marah dan nekat menghabisi nyawa ajudannya, Brigadir J.

Kejadian di rumah Ferdy Sambo yang terletak di Magelang, Jawa Tengah lantas masih penuh dengan misteri.

Sosok Susi diketahui berada di sana saat peristiwa dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi terjadi.

Kabareskrim Polri Komjen Pol. Agus Andrianto mengungkapkan pada saat peristiwa pelecehan, Susi ada di tangga dekat kamar dan Om Kuat berada di bawah sedang merokok melihat Brigadir J mengendap-endap keluar dari kamar Putri Candrawathi.

Sebelum kejadian itu, kata Agus, Susi juga mendengar Putri Candrawathi diduga sedang menangis, merintih, atau ekspresi lainnya.

Kuat Maruf yang ada di dekat kamar lantas mendatangi Putri Candrawathi dan memastikan kondisi majikannya.

“Hal ini terkomunikasi antara S (Susi) dan KM (Kuat). KM ada di kamar untuk memastikan kondisi PC (Putri) yang ada di kamar terduduk di depan kamar mandi dikuatkan dengan keterangan S,” tutur Agus, dikutip dari Antara News. ***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah