Siswi SMA di Bogor Diminta Buka Celana? Ada Hubungan dengan Salat Dhuha, Begini Penjelasannya

22 September 2022, 10:28 WIB
Ilustrasi siswi SMA. /Instagram/Bali United/Dok/PRBandungRaya.com.

PORTAL NGANJUK - Kejadian terjadi di sekolah SMA yang ada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terdapat guru yang melakukan pemeriksaan kepada siswinya.

Berawal dari agenda salat dhuha, guru itu memeriksa apakah memang benar siswi sedang datang bulan atau menstruasi.

Terdapat bantahan tegas bahwa guru itu telah membuka pakaian bawah siswi dan tidak menyuruh mereka untuk membukanya.

Lantas seperti apa kronologi sebenarnya, mengapa isu tersebut dikaitkan dengan salat dhuha?

Sempat disampaikan oleh Juru Bicara SMA Negeri 1 Dramaga, Baitul Harahap pada 16 September 2022, telah menerapkan agenda rutin setiap Jumat.

Setiap murid ditekankan untuk mengikuti agenda tersebut, lantas ada beberapa masalah yang ditemukan, salah satunya jumlah jemaah siswi yang sedikit.

Baca Juga: Baru Terkuak, Susi Ungkap Hubungan Terlarang Istri Ferdy Sambo dan Ajudannya, Kronologi Ranjang Terungkap?

Tentu saja kejadian ini membuat guru curiga, terdapat inisiatif untuk melakukan pemeriksaan kepada siswi yang tidak mengikuti agenda.

Pembuktian dilakukan dengan meraba bagian rok belakang dan mengecek apakah terdapat pembalut atau tidak.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetes kejujuran siswi, karena bisa saja menstruasi hanya alasan agar tidak mengikuti agenda salah dhuha.

Mereka yang tidak ikut dalam agenda dikumpulkan ke sebuah ruangan, hanya diberi pertanyaan apakah memang sedang haid.

Setelah dicek ada yang memang menstruasi, sedangkan ada juga yang telah selesai masa namun belum melakukan mandi wajib.

Isu mengenai guru menyuruh atau melepas pakaian bawah siswi tidak benar, tidak ada kejadian yang seperti itu.

Memang ada pemeriksaan hanya sekedar disentuh teman sendiri, apakah memang ada pembalut atau tidak.

Baca Juga: Nana Eks After School Bertato Sekujur Tubuh di Film Confession, Buat Netizen Terkejut, Berikut Sinopsisnya

Guru tersebut sebelumnya secara sopan meminta maaf dan dengan terpaksa harus melakukan cara itu untuk mengetes kejujuran para siswi.

Alasan pemeriksaan yang dilakukan guru wanita karena banyak siswi yang mengaku sedang menstruasi.

Ini menjadi alasan yang simpel namun kuat, pasalnya wanita yang sedang masa haid tidak diperkenankan melakukan ibadah salat.

Menanggapi isu yang beredar, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang ada di Bogor mencoba melakukan penelusuran ke pihak sekolah.

Disampaikan oleh komisioner KPAD Kabupaten Bogor, Heni Rustiani, mengenai isu yang beredar.

Telah dikonfirmasi dan benar memang ada pemeriksaan, namun ditegaskan tidak ada upaya untuk menyuruh atau melepas pakaian bagian bawah siswi.

Baca Juga: Kuat Maruf Angkat Bicara, Ferdy Sambo Sempat Syok, Putri Candrawathi Ungkap Semuanya

Justru kabar tidak benar beredar dari siswi yang tidak ikut dikumpulkan.

Isu tersebut terlanjur menyebar dan menjamur di masyarakat, perlu ditekankan bahwa termasuk tidak benar.

Masyarakat diminta untuk jeli dalam memahami konten, jangan sampai termakan oleh berita hoaks.

Dari Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) telah menekankan bahwa tidak ada upaya pelecehan kepada siswi, agenda pemeriksaan murni dilakukan untuk mengecek apakah siswi benar-benar jujur dengan ucapannya.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler