Buat Inovasi Baru, Petani di Kediri Sebut Telah Berhasil Mengembangkan Varietas Padi Sehat

- 8 Maret 2022, 17:22 WIB
/

PORTAL NGANJUK – Padi merupakan salah satu tanaman yang sangat penting, sebagai sumber utama makanan pokok masyarakat Indonesia.

Bahkan dikatakan, orang Indonesia belum bisa disebut makan kalau belum ada nasi, yang mana nasi ini berasal dari beras padi.

Untuk itu, kreasi dan inovasi selalu dilakukan oleh para ahli maupun para petani untuk mendapatkan varietas padi yang unggul dan sehat.

Dikutip PORTAL NGANJUK dari ANTARA, para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sri Rejeki Kota Kediri, Jawa Timur, berhasil mengembangkan varietas padi yang diklaim sebagai padi sehat.

Baca Juga: Resmi! PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 14 Maret 2022, Berikut Daftar Lengkap Daerah dan Levelnya

Varietas padi tersebut diberi nama Mapan 05 Hibrida, Black Madras, Jeliteng (Padi Hitam), dan Morang (Memberamo Campur Ciherang).

Khadariyanto selaku ketua Kelompok Tani Sri Rejeki mengatakan, proses penyebaran benih varietas padi yang ia kembangkan itu dilakukan pada tanggal 25 November 2021.

Proses tersebut dilakukan pada lahan miliknya sendiri, yang berlokasi di Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.

Kemudian, dilakukan kegiatan pindah tanam untuk membesarkan bibit padi, yang dimulai pada tanggal 14 Desember 2021.

“Saya sebar benih tanggal 25 November 2021 dan pindah tanam tanggal 14 Desember 2021. Perhitungan kami waktu panennya tanggal 14 Maret 2022 saat sudah umur 105 hari setelah semai,” ucap Khadariyanto.

Baca Juga: Kumpulan Promo Menarik Gojek untuk Pemesanan GoFood! Diskon 50% Hingga Rp110.000

Khadariyanto sendiri mengaku gemar melakukan inovasi dan eksperimen terhadap hal-hal baru, salah satunya yaitu tanaman padi.

Ia juga menilai bahwa dengan adanya padi varietas baru ini dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah bagi para petani.

Saat ini Khadariyanto juga masih mencari padi varietas baru lainnya yang cocok untuk ditanam di daerah tersebut.

“Saya juga akan mencoba varietas baru, masih cari kira-kira apa yang cocok ditanam di sini, tapi untuk Black Madras saya pasti tanam,” tuturnya.

Kemudian ia juga mengatakan bahwa penanaman padi ini memang ditujukan untuk keperluan komersil, selain juga untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

“Penanaman padi ini untuk kepentingan komersil, tapi sebagian juga untuk konsumsi pribadi karena alasan kesehatan,” ujar Khadariyanto.

Beras hasil panen Khadariyanto sendiri saat ini juga telah didistribusikan ke berbagai pasar tradisional di Kota Kediri.

Tak berhenti sampai disitu saja, Khadariyanto mengharapkan untuk kedepannya ia dan anggota Kelompok Tani Sri Rejeki bisa mengembangkan varietas-varietas padi lain yang lebih bagus lagi.

Ia berharap dapat menemukan varietas padi produksi tinggi dan padi daun bendera tegak, yang mana dinilainya dapat terhindar dari serangan burung, tikus, tahan hama rebah, kresek, wereng BC, serta busuk batang.

“Semoga ke depannya padi yang ditanam bisa semakin baik produktivitasnya agar harga jualnya naik,” ujarnya.

“Saya juga berharap agar DKPP mensosialisasikan varietas-varietas baru ke petani se-Kota Kediri kemudian membantu pemasarannya,” tambah Khadariyanto.

Mohamad Ridwan selaku Ketua DKPP Kota Kediri mengimbau kepada para petani agar bisa mengadopsi pemikiran inovatif dalam membudidayakan padi, dengan memakai varietas yang tahan terhadap berbagai hama dan penyakit.

Dengan begitu, petani dapat menghasilkan tanaman dan bahan pangan yang lebih baik dan sehat untuk dikonsumsi.

“Semoga kedepannya masyarakat bisa beralih mengkonsumsi beras sehat agar mencapai ketahanan pangan,” ucap Ridwan.

Kelompok Tani Sri Rejeki sendiri merupakan kelompok tani yang berada dibwah binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP Kota Kediri).

Kegiatan untuk membudidayakan padi varietas baru tersebut diinisiasi oleh Khadariyanto selaku Keua Kelompok Tani, dan Suntari sebagai Penyuluh Pertanian dari DKPP Kota Kediri.***

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah