Ironis! Kronologi Bocah SD 11 Tahun di Tasikmalaya di Paksa Setubuhi Kucing Hingga Meninggal

- 21 Juli 2022, 17:26 WIB
Ilustrasi: Ironis! Kronologi Bocah SD 11 Tahun di Tasikmalaya di Paksa Setubuhi Kucing Hingga Meninggal
Ilustrasi: Ironis! Kronologi Bocah SD 11 Tahun di Tasikmalaya di Paksa Setubuhi Kucing Hingga Meninggal /Pixabay / geralt/

PORTAL NGANJUK – Viral seorang bocah SD di Tasikmalaya harus merenggang nyawa. Diduga menjadi korban pemaksaan dari temannya di antaranya didiga ada seorang pelajar SMP yang ikut terlibat.

Murid kelas VI sekolah dasar di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya berinisial FH (11) itu dilaporkan mengalami depresi berat setelah mendapat perundungan dari temannya, hingga akhirnya meninggal dunia.

Saat masih hidup, korban terlihat sangat ketakutan dan tak mau makan dan minum begitu ditanya orangtuanya terkait para pelaku.

Korban merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Ad (41) dan Ti (39), warga Desa Sukaasih, Kecamatan Singaparna,

Ketika Ibu dan Ayah korban Ad (41) dan Ti (39) ketika ditemui di rumahnya terlihat masih dalam keadaan berduka.

Di rumah gubuk berdinding bilik bambu dan papan itu, keduanya tampak sedih saat bercerita tentang pengalaman pahit yang diderita anak lelakinya tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Video Penganiayaan Brigadir J Bocor, Istri Ferdy Sambo Penyusun Skenario? Begini Faktanya

Ti (39), ibu korban mengungkapkan, bahwa anaknya FH (11) sempat bercerita kalau dipaksa teman-temannya untuk menyetubuhi seekor kucing dan direkam oleh temannya. kemudian, video tersebut disebar di media sosial.

"Seminggu sebelum FH  meninggal, rekaman video itu menyebar dan FH di-bully teman-temannya semakin menjadi-jadi. Anak saya jadi malu, depresi gak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat dirawat," ungkap ibu kandung FH, Ti (39)

Tidak hanya itu saja, sebelum kejadian rekaman video dengan kucing itu, putranya juga sempat mengaku sering dipukuli oleh teman-temannya tersebut.

"Sebelum kejadian rekaman itu, FH juga mengaku suka dipukul-pukul oleh mereka. Sampai puncaknya dipaksa menyetubuhi kucing," imbuh Ti.

Setelah kejadian itu, keluarga para pelaku perundungan sempat datang ke rumah dan meminta maaf.

Ti ibu korban juga meminta supaya jangan terulang kembali ke anak yang lainnya

Baca Juga: Mau Tahu Cara Deteksi Sakit Batu Ginjal? Begini Tipsnya

"Saya minta jangan lagi ke anak lainnya," ujar Ti.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, membenarkan adanya kejadian perundungan anak SD 11 tahun hingga korban meninggal dunia.

Pihak KPAID bersama petugas Polsek Singaparna Polres Tasikmalaya kemudian mengunjungi rumah korban bertujuan memberikan pendampingan psikis untuk keluarga korban.

KPAID juga akan memproses secara hukum kasus ini agar kejadian yang sama tidak terulang kembali ke anak-anak lainnya. Ditambah lagi, rekaman video tak senonoh perundungan anak tersebut sempat menyebar dan menjadi perbincangan publik.***

 

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah