Pada kesempatan ini, Budi Karya melakukan pengecekan kesiapan Bandara Juanda menghadapi lonjakan penumpang dan pergerakan pesawat di arus mudik juga arus balik Lebaran 2023.
Dari pendapat Budi Karya, untuk penanganan lonjakan arus mudik dan arus balik, di moda transportasi udara relatif bisa dikendalikan lonjakannya, dibandingkan dengan moda pada transportasi darat.
“Karena masyarakat yang datang ke bandara sudah memiliki tiket sehingga sudah dapat diketahui dari awal pergerakan penumpang dan pesawat perharinya. Tetapi tetap harus dipersiapkan dengan serius,” lanjutnya.
Untuk langkah antisipasi lainnya juga telah disiapkan, dalam menghadapi lonjakan penumpang dan peningkatan pergerakan pesawat, diantaranya: melakukan pengecekkan keselamatan atau ramp check pesawat.
Untuk pengecekkan tersebut akan dimulai pada 11 April hingga 2 Mei 2023, dengan mengoptimalkan pengoperasian pesawat, juga menambah jam operasional bandara.
Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara juga akan melakukan pengawasan dan pengontrolan secara ketat, untuk penerapan tarif tiket pesawat supaya tidak melewati Tarif Batas Atas (TBA) yang sudah ditetapkan.
Kemenhub juga telah meminta operator bandara dan maskapai untuk memberikan informasi yang jelas kepada calon penumpang, serta masyarakat umum mengenai besaran tarif tiket pesawat.
Masyarakat juga dihimbau untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal, supaya tidak menimbulkan kepadatan di hari puncak menjelang Lebaran idul fitri.