NFT, Crypto, dan Web 3.0 Kecolongan Hingga Rp200Triliun Dalam Setahun, Kok Bisa? Ini Penjelasannya!

25 Maret 2022, 15:28 WIB
NFT, Crypto, dan Web 3.0 Kecolongan Hingga Rp200Triliun Dalam Setahun, Kok Bisa? Ini Penjelasannya /dulezidar/Getty Images

PORTAL NGANJUK – NFT, Crypo, dan Web 3.0 dalam satu tahun ini bisa kemalingan hingga Rp200Triliun tanpa diketahuan.

Berikut ini penjelasan NFT, Crypto, dan Web 3.0 bisa kehilangan dana hingga Rp200Triliun tanpa ketahuan.

Bagaimana uang sebanyak itu bisa dibawa kabur tanpa ketahuan dan apa penyebabnya?

Banyak pencurian yang terjadi didunia digital, terutama saat ini hamper semua kebutuhan, akses jasa, maupun pekerjaan sudah masuk dunia digital.

Kemalingan didunia teknologi sudah sering terjadi, dimana scammer sebutan untuk peretas teknologi.

Dari banyaknya berita yang mengatakan bahwa NFT,Crypto, dan Web 3.0 tak luput dari pencurian uang ini, lalu bagaimana penjelasannya?

Dari laman akun Tiktok pribadinya @raymondchin menjelaskan bagaimana bisa dunia NTF, Crypto dan Web 3.0 kehilangan sampai Rp200Triliun dalam kurun waktu satu tahun.

Raymond Chin adalah CEO dari ternakuang.id, dimana berfokus pada pembelajaran keuangan terlengkap seperti investasi, saham, cryptocurrency, p2p, dan obligasi.

Baca Juga: Pencurian Hewan Tak Lazim, Kerbau Seperti di Sembelih Sisakan Kepala dan Tulang

Berikut penjelasan menurut Raymond Chin dalam video Tiktoknya :

  • Rugpull

Rugpull dalam istilah NFT atau Crypto adalah terjatuh, dalam artian terjatuh yang langsung merosot dan tiba-tiba.

Jadi ketika kalian membeli suatu projek NFT Atau Crypto tiba-tiba jatuh/rugpull, sehingga ketika projek lagi naik-naiknya dan investor merasakan kesenangan yang amat sangat senang.

Ternyata harus kehilangan uang yang jumlahnya bervariasi dari beraapa yang diinvest kan, karena memang projek yang dibuat berniat untuk dibuat scam.

Kenapa bisa banyak scammer yang menggunakan cara ini?

Itu karena perkembangan NFT, Crypto atau Web 3.0 yang sangat pesat pada akhir-akhir ini, namun dari tingginya peningkatan atas dunia digital ini, sebenarnya bahwa 96% diantara tidak faham atau tidak begitu tau dunia digital seperti ini, mereka hanya ikut-ikutan saja, ingin kaya cepat tapi tidak benar-benar mengerti dunia yang sedang digeluti tersebut.

Baca Juga: Setelah Ditangkap Polisi, Link Video Dea OnlyFans Berbagai Durasi Kembali Viral di Twitter

“Tidak tau caranya, Cuma taunya yaudah gua taruh duit, kalo ilang yaudah apes,” kata Raymond Chin.

Didalam Indonesia sendiri ada 8 juta orang yang masuk dlam daftar memiliki asset digital ini.

Alhasil dari banyaknya pengguna digital yang tidak faham dengan yang dilakukan, scammer mulai masuk dimana-mana.

Dari data yang yang ada scammer naik 516% dari tahun 2020 ke 2021, yang diperkirakan kehilangan dana hingga Rp200Triliun, sehingga memungkin akan lebih banyaknya korban jika hal ini terus berlangsung.

Beberapa sistem yang sering digunakan scammer adalah :

  • Projek yang dijanjikan sangat menarik
  • Orang banyak yang beli
  • Tiba-tiba developernya kabur

Sangat susah mencari siapa orang-orang ini karena konsep dalam hal seperti ini menggunakan konsep anonymous, jadi tidak perlu yang benar-benar tahu penggunanya, seperti hal legal biasanya yang harus menggunakan foto KTP atau identitas yang lain (siapapun bisa menjadi siapapun).

Jadi buat kalian yang ingin masuk dunia digital seperti Crypto, NFT atau Web 3.0 kalian harus benar-benar faham dan mau belajar, jangan hanya ikut-ikutan saja***

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: TikTok

Tags

Terkini

Terpopuler