PORTAL NGANJUK – Usai Pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan Rp14.000, kini stok minyak goreng membanjiri pasar di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Stok minyak goreng tersebut membanjiri toko ritel modern, namun dengan harga yang terbilang cukup mahal.
Pada di Indomaret dan toko swalayan di Kota Banjarbaru, Kalsel, minyak goreng kemasan premium berbagai merek isi 2 liter dibandrol dengan harga antara Rp49.000 sampai Rp52.000.
Harga tersebut jauh di atas HET yang sebelumnya berlaku yakni Rp28.000 per dua liter.
"Tadinya senang melihat banyak minyak goreng dipajang, ternyata harganya mahal, saya tidak jadi beli," ujar Rohimah (55), warga yang dijumpai usai keluar dari sebuah swalayan di Banjarbaru.
Ekonom dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Hidayatullah Muttaqin SE MSI PhD mengungkapkan bahwa kebijakan Pemerintah menetapkan HET minyak goreng sejak awal Februari 2022 laludinilai tidak tepat.
Begitu pula dengan kebijakan pencabutan HET untuk minyak goreng kemasan, kecuali minyak goreng curah, juga tidak efektif.
Hal tersebut disebabkan oleh penetapan dan pencabutan HET minyak goreng tanpa disertai kebijakan yang membereskan akar masalah lonjakan dan kenaikan harga salah satu bahan pokok tersebut.