Emas Jatuh 0,34 Persen Tekanan Prospek Kebijakan Moneter Agresif Fed

- 7 April 2022, 05:30 WIB
Emas Jatuh 0,34 Persen Tekanan Prospek Kebijakan Moneter Agresif Fed
Emas Jatuh 0,34 Persen Tekanan Prospek Kebijakan Moneter Agresif Fed /ANTARA FOTO/Fauzan pras./

PORTAL NGANJUK - Emas tergelincir pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan ekspektasi untuk pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif oleh Federal Reserve mengimbangi permintaan safe-haven untuk emas yang didorong oleh kemungkinan sanksi baru Barat terhadap Rusia.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, merosot 6,5 dolar AS atau 0,34 persen, menjadi ditutup pada 1.927,50 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, Senin 4 April 2022, emas berjangka terangkat 10,3 dolar AS atau 0,54 persen menjadi 1.934,00 dolar AS, setelah anjlok 30,3 dolar AS atau 1,55 persen menjadi 1.923,70 dolar AS pada Jumat 1 April 2022 yang dikutip dari antara. .

Baca Juga: Ibu Ini Viral di TikTok Setelah Review Pakaian Lingerie, Posting Foto Tanpa Sensor!

Emas berada di bawah tekanan tambahan karena dolar AS menguat.

Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun naik setelah Gubernur Fed Lael Brainard mengatakan dia mengharapkan kenaikan suku bunga metodis dan pengurangan cepat pada neraca bank sentral untuk membawa kebijakan moneter AS ke "posisi yang lebih netral" akhir tahun ini.

"I​​nflasi AS berjalan sangat panas dan bisa naik lebih tinggi lagi, memerlukan kenaikan suku bunga yang stabil dan penyusutan neraca. Sangat penting untuk menurunkan inflasi," tambah Brainard yang dikutip dari antara.

Baca Juga: Berniat Review Produk Lingerie Ibu-ibu Ini Malah Viral di TikTok, Netizen: Seluruh Indonesia Lihat Anu Ibu

Ekspektasi Fed untuk sedikit lebih agresif dalam memerangi tekanan inflasi membebani emas, mengingat "dia (Brainard) umumnya dianggap sebagai salah satu anggota Fed yang lebih dovish," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Naiknya suku bunga AS meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Risiko geopolitik kemungkinan akan menjadi pendorong utama jangka pendek dan itu akan membantu emas memperluas kisaran perdagangan (1.900 - 1.950 dolar AS), di mana Anda bisa melihat harga bahkan mungkin naik ke 1.975 dolar AS," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Baca Juga: BERKAH RAMADHAN, Jokowi Minta Pencairan BLT Minyak Goreng Sebelum Lebaran

Tetapi aksi harga juga dapat dipengaruhi oleh rilis dari risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Fed pada Rabu waktu setempat yang akan dipindai untuk petunjuk tentang lintasan kenaikan suku bunga, tambah Moya.

Indeks Wall Street jatuh setelah komentar Brainard, yang menakuti investor yang sudah khawatir tentang prospek sanksi baru terhadap Rusia.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 5,6 sen atau 0,23 persen, menjadi ditutup pada 24,534 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 17,9 dolar AS atau 1,81 persen menjadi ditutup pada 973,10 dolar AS per ounce.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x