Nilai Tukar Kurs Rupiah Menguat, Dipicu Karena Ekonomi AS Kurang Baik, Benarkah?

- 4 Mei 2023, 18:20 WIB
Nilai Tukar Kurs Rupiah Menguat, Dipicu Karena Ekonomi AS Kurang Baik, Benarkah?
Nilai Tukar Kurs Rupiah Menguat, Dipicu Karena Ekonomi AS Kurang Baik, Benarkah? /Reuters/Lisa Marie David/

Kecemasan tersebut meliputi apakah hal tersebut akan menjadi kenaikan terakhir untuk saat ini, atau apakah kenaikan akan terus berlanjut yang dimungkinkan akan terjadi inflasi tetap tinggi.

Investor juga merasa khawatir jika kenaikan suku bunga tersebut yang dinilai sangat agresif akan mendorong ekonomi AS ke dalam resesi.

Baca Juga: Jokowi Bertemu dengan Enam Ketum Partai Politik, Ada Apa?

Di sisi lain, kondisi ekonomi Indonesia dalam kondisi yang baik, dimana inflasi terjaga dan pertumbuhan ekonomi juga cukup tinggi sepanjang kuartal pertama tahun 2023. 

Hal tersebut memberikan dampak yang baik untuk kondisi rupiah di Indonesia. Kondisi tersebut membuat para investor percaya terhadap pertumbuhan Indonesia, sehingga arus modal masuk semakin kencang.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi inti semakin menurun, sudah sejak awal tahun 2023 dan menjadi ke level 2,82% secara tahunan (year on year/yoy) pada April 2023 lalu.

Diketahui, jika inflasi mulai menurun pada Januari 2023 menjadi 3,27% dari Desember 2022 sebesar 3,36% (yoy). sekaligus, inflasi inti terus mengalami penurunan menjadi 3,09% (yoy) pada Februari 2023, dan terakhir menjadi 2,94% (yoy) pada Maret 2023. 

Rupiah pada pagi harinya, dibuka dan meningkat ke posisi Rp14.707 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah tengah bergerak di kisaran Rp 14.678 per dolar AS hingga menuju Rp14.730 per dolar AS.

Dan untuk, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Rabu kemarin melemah dan berada pada posisi Rp14.706 per dolar AS jika dibandingkan dengan posisi sebelumnya pada posisi Rp14.703 pr dolar AS.

Halaman:

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x