Nilai Tukar Kurs Rupiah Menguat, Dipicu Karena Ekonomi AS Kurang Baik, Benarkah?

- 4 Mei 2023, 18:20 WIB
Nilai Tukar Kurs Rupiah Menguat, Dipicu Karena Ekonomi AS Kurang Baik, Benarkah?
Nilai Tukar Kurs Rupiah Menguat, Dipicu Karena Ekonomi AS Kurang Baik, Benarkah? /Reuters/Lisa Marie David/

Hal tersebut menunjukkan bahwa beberapa pelunakan di pasar tenaga kerja yang bisa membantu perjuangan Fed melawan inflasi.

Federal Reserve diperkirakan menaikkan suku bunganya dengan tambahan 25 basis poin pada Rabu kemarin, untuk menanggulangi inflasi yang terjadi.

Namun Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunganya, pada pertemuan kebijakan regulernya pada Kamis 4 Mei 2023. diketahui jika lebih banyak kenaikan suku bunga, dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.

Rully sempat memaparkan, jika data-data ekonomi domestik menunjukkan tren membaik diantaranya pada data inflasi April 2023. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti semakin menurun, diketahui sejak awal tahun 2023 menjadi ke level 2,83% secara tahunan (yoy).

Inflasi inti mengalami penurunan mencapai 2,94% (yoy) pada Maret 2023 menjadi 2,83% (yoy) pada April 2023. 

Dalam data historis, inflasi inti mulai menurun pada Januari 2023 menjadi 3,27% dari Desember 2022 sebanyak 3,36% (yoy). inflasi terus mengalami penurunan menjadi 3,09% (yoy) pada Februari 2023 serta 2,94% (yoy) pada Maret 2023. 

Dalam proyeksinya, rupiah akan bergerak pada kisaran Rp14.600 per dolar AS, atau bisa mencapai Rp14.700 per dolar AS.

Diketahui juga, pada Selasa 2 Mei 2023 rupiah ditutup dan turun 40 poin atau setara 0,27% ke posisi Rp14.714 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, senilai Rp 14.674 per dolar AS.***

Halaman:

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x